Mohon tunggu...
Nurul Amin
Nurul Amin Mohon Tunggu... Penulis - founder travelnatic dan peatland coffee

Penikmat kopi garis miring. Menyukai kegiatan riset, perkebunan, pertukangan, sains, sejarah, literasi, perjalanan, organisasi.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tiga Puluh Lima Eks Cetakan Perdana Novel Indie Fatamorgana Ludes Terjual!

9 April 2013   03:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:29 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara, penulis sekaligus penerbit indie paling banter bisa menjual buku seharga 1,5 - 2 kali lipat. Itupun harga buku pasti sudah terhitung mahal ditangan pembeli. Mengapa?

Karena penulis dan penerbit indie kalah di jumlah cetakan, jumlah cetakan berefek ke harga cetak. Misalkan satu buku 300 halaman ongkos cetaknya Rp. 40.000, jika di cetak 1000 eks ongkos cetaknya akan turun sampai separuhnya. bagaimana jika di cetak 3000 eks atau 5000 eks? pikir saja sendiri...hahaha

Nah, karena biasanya toko minta potongan harga sampai 30%-40% itulah, maka buku indie apabila ditaruh di toko buku, harganya pasti jadi sangat mahal. Dan sudah terhitung Unmarketable alias tidak sesuai daya serap pasar.

Mengapa toko meminta potongan harga sampai begitu besar? jawabnya mudah, mereka harus membayar karyawan, buku yang dititipkan belum tentu laris manis. Mereka perlu merawat buku, dan lain-lain. Jadi potongan harga segitu ibarat bagi hasil bagi kinerja dan penyediaan pasar dari mereka lah.

#HUBUNGI CONTACT PERSON : Ya, untuk fast respons, lebih baik langsung menghubungi nomer contact person. Contact person bisa penulis langsung, atau orang yang diserahi kepercayaan oleh penulis. Aku menggunakan contact person pribadi.

Cara ini sebenarnya kurang bagus karena cara pemasaranku melekat dengan label penulis. Dengan kata lain, penilaian pada cara pelayanan pembelian buku, bisa berpengaruh pada buku yang di order pembeli.

Hal ini seharusnya terpisah. Dengan terpisah antara penulis dan marketingnya, maka pembeli bisa membedakan antara kenyamanan pelayanan, dengan kualitas buku yang di order.

Dengan tidak ada pemisahan antara siapa penjual, siapa penulis, siapa promotor, dikhawatirkan menimbulkan ke-ambigu-an penilaian dari pembeli. Namun, pembeli yang bijaksana tentu dapat memilah-milah peniliannya, antara aku sebagai penulis, aku sebagai marketing, aku sebagai promotor, aku sebagai customer service.

Plus satu tambahan, karena pemasaran buku ini lebih utama di internet dan dunia online, maka disarankan agar menghubungi contact person jika ingin cepat dilayani.

By the way, karena semua pembiayaan dalam penerbitan indie melekat di dompet dan tergantung kapasitas kantong, terkadang aku juga kehabisan pulsa untuk membalas sms dari calon pembeli. Jadi harap dimaklumi jika respons nya tidak secepat yang anda harapkan. Hehehehe

Begitulah sekelumit penjelasan saya tentang penerbitan indie perdana saya. Kemarin saya berani mengklaim bahwa yang saya lakukan ini "Lebih Indie" daripada kebanyakan "Indie" yang beredar. Mengapa? Karena saya mengerjakan semua sendiri, kecuali percetakan. Sementara yang lain masih banyak diserahkan ke orang lain, misalnya editing, lay out, design, dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun