Pandang mata telanjang menghambur di hadapnya
menghakiminya seolah mereka Tuhan
padahal Tuhan pun masih berbelas asih memberi nafas padanya
binal, mereka sebut ia demikian
tanpa merasa bahwa tak hanya ia yang binal
yang menghakimipun binal, memadang telanjang si badan telanjang itu
kau tau bagian yang paling di sukai?.
aku rasa tak ada, semua pandang telanjang itu melahap semua telanjang terlihat
pandang telanjang memandang telanjang, telajang memandang pandang
hanya adegan adu pandang
kemudian badan itu berubah posisi dari bungkuk berdiri tegak
melewati pandang telanjang yang menjadi semakin binal pandangannya
diambilnya sejuntai kain menutupi tubuh telanjang itu
pandang binal kecewa namun terus menghakimi
haram laknat binal bejat kata pandang binal
tapi terihat ia tak peduli, toh mereka sama dengan binal
diserahkan tubuhnya pada pandang binal itu
untuk diadili dan dinikmati
bukan ia ingin merendah diri
tapi hukum negeri ini memang suka seperti itu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H