Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kedatangan Wartawan Bodrex

8 Oktober 2023   16:00 Diperbarui: 8 Oktober 2023   16:24 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Wartawan Bodrex (Sumber gambar : Dokumen Kompasiana dari tulisan Max Webe)

Wartawan bodrex adalah label yang diberikan kepada wartawan abal-abal yang mengaku-ngaku dari media cetak surat kabar,  media online tertentu. Yang lebih ekstrem disebut pula WTS (Wartawan Tanpa Surat Kabar).

Di 100 harian, kerja sebagai Kepala Sekolah dari Guru Penggerak, saya kedatangan dua orang tamu di sekolah. Saya mengira, penjual keliling yang menawarkan kain batik, penjual buku atau media bermain anak. 

Biasa sekolah, kedatangan tamu-tamu yang menawarkan aneka jualan, nonton film 3 Demensi, sampai dengan pertunjukan sulap. Namanya juga orang cari rejeki. Tapi yang ini agak beda.

Dari penampilannya yang klimis, berseragam baju rompi terlihat layaknya seorang jurnalis. Kedua orang itu saya persilahkan duduk di ruang kepala sekolah.

Saya jadi ingat pesan seorang teman. Nanti, kalau sudah bertugas jadi Kepala Sekolah akan datang orang-orang yang mengaku wartawan. Biasanya menawarkan majalah lokal yang memuat berita-berita sekolah. 

Ilustrasi Wartawan Bodrex (Sumber gambar: kompasrakyatonline.com)
Ilustrasi Wartawan Bodrex (Sumber gambar: kompasrakyatonline.com)

"Dari mana Pak?," tanya saya, sambil mengulurkan tangan, menyalami keduanya.

"Dari media Habar Busu Pak." Jawaban keduanya membuat kening saya berkerut. Nama medianya terasa asing ditelinga. Tapi ya sudahlah, saya positive thinking saja. Saya dengarkan apa tujuan dan maksud kedatangan mereka.

"Jadi begini Pak Kepsek, maksud kedatangan kami kesini. Disekolah Bapak, adalah menawarkan tabloid bulanan. Harganya secara sukarela Pak." Jelas salah seorang diantara mereka.

***

Singkat cerita, keduanya saya tolak. Saya menjelaskan penggunaan dana sekolah dari bantuan operasional sekolah satuan pendidikan (BOSP) tidak sembarangan. 

Setiap pengeluaran sekolah, dilaporkan dan ada tanda terima yang sah dan dibenarkan sesuai juknis BOSP. Dan semua uang yang diterima sudah dianggarkan dan diatur sesuai dengan Arkas yang dilaporkan secara online dan dokumen yang dikirim ke Dinas Pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun