Saya mengingat kembali ternyata penting sekali seorang guru mengetahui apa itu Coaching. Bagaimana menjadi Coach, dan bagaimana yang dimaksud sebagai Coachee. Terkadang di masa lalu kita mempraktekkannya. Namun kompetensi apa yang telah tercapai dan muncul, itu yang belum diketahui.
Penerapan Coaching di Masa mendatang
Yang utama di masa mendatang adalah bagaimana menerapkan Coaching di lingkungan sekolah. Dan melakukan kegiatan Coaching dengan pendekatan Tirta.Â
Coach yang memiliki peran menumbuhkan ide atau menumbuhkan ide atau merangsang tumbuhnya kesadaran diri seorang Coachee untuk menumbuhkan ide atau merangsang tumbuhnya kesadaran diri secara penuh untuk menyelesaikan masalah yang sedang di hadapi Coachee.
***
Di akhir tulisan ini Coaching menjadi refleksi pengalaman belajar yang di dapatkan pada modul 2.3 saat mengikuti Pendidikan Calon Guru Penggerak (CGP).Â
Modul 2.3 yang berkenaan dengan Coaching untuk Supervisi Akademik sangat berkaitan erat dengan materi-materi pembelajaran sebelumnya yaitu : pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran sosial emosional (KSE).
Selain itu keterkaitan keterampilan Coaching dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran. Kepemimpinan pembelajaran mampu menuntun segala kekuatan komunikasi pembelajaran antara guru dan murid.Â
Dengan Coaching, seorang guru dapat menggali potensi diri sekaligus mengembangkannya dengan berbagai strategi yang disepakati bersama.Â
Keberhasilan Coaching yang dilakukan akan menghasilkan kekuatan dan potensi diri secara berkesinambungan. Pengembangan kekuatan dan potensi diri inilah yang menjadi tugas seorang Coach menjadi pemimpin pembelajaran (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H