Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Menyelami Aku, dan Chairil Anwar, Ingin Hidup Seribu Tahun Lagi

31 Juli 2022   12:15 Diperbarui: 31 Juli 2022   12:18 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku kumpulan puisi Chairil Anwar | Dokumen pribadi

Chairil Anwar, menjadi inspirasi dan apresiasi pada upaya manusia (khususnya bangsa Indonesia) dalam meraih kemerdekaan dan melepaskan diri dari tangan penjajah. 

Sisi lain Chairil Anwar, dan Cintanya

Dari Puisinya, berjudul " Taman", tidak usah diragukan lagi, Chairil Anwar seorang yang romantis, bahkan puisinya bisa dikatakan romantis (kelewat) manis. 

Aku baru tahu, di balik tulisan Chairil yang penuh semangat menggelora, ia tidak malu menunjukkan kerentanannya karena dikoyak-koyak oleh cinta. Bahkan, bisa dikatakan, kisah cinta Chairil nyatanya tidak mulus-mulus amat.

Ia, pernah merasakan cinta tak terbalas, cinta terlambat, ragu, apakah orang yang di sukainya juga mencintainya balik. Bahkan cintanya sempat kandas beberapa kali karena terhalang restu orangtua kekasihnya.

Puisi, "Entahlah", kalau puisi itu ditulis pada masa sekarang, bukan Chairil Anwar yang meramunya, mungkin terkesan  menye-menye. Namun, karena kita sudah familiar dengan sosoknya, rasa dan nerginya menjadi beda. 

Bahasa cinta, yang dituliskannya dalam sajak-sajaknya, juga menggunakan bahasa idiom dan simbol dari kebudayaan melayu. Bahkan, disebutkan pula dirinya punya "Bahasa rahasia", bahasa yang hanya dimengerti olehnya. 

Ingin rasanya, membaca buku puisi chairil Anwar berkali-kali,  Dengan begini, menghidupkannya seribu tahun lagi. Dan di hari spesial beliau, izinkan kusampaikan ...

Potret Chairil Anwar | id.m.wikipedia.org
Potret Chairil Anwar | id.m.wikipedia.org

" Bung, Selamat ulang Tahun!,". 

Samarinda | Kalimantan Timur, 31 Juli 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun