Menurut WHO, sejak awal 2014, wabah tersebut berlangsung di Afrika Barat, ini merupakan wabah penyakit terbesar dan paling kompleks hingga saat ini.
Rabies
Ditahun 1920, vaksin rabies sebenarnya telah diperkenalkan. Penemuan vaksin rabies ini, pada akhirnya membantu negara maju agar terhindar dari infeksi yang lebih meluas. Namun, bagi negara seperti India dan beberapa bagian negara di Benua Afrika, rabies masih saja menjadi masalah yang serius.
"Virus ini merusak otak, dan ini adalah penyakit yang benar-benar buruk," kata Muhlberger. "Kami memiliki vaksin antirabies, juga antibodi yang bekerja melawan rabies. Jadi, saat seseorang digigit oleh hewan yang rabies, pada saat itu juga kita bisa mengobati orang tersebut," katanya.
Namun, Muhlberger melanjutkan, "Jika Anda tidak mendapatkan pengobatan sesegera mungkin, ada kemungkinan, 100 persen Anda akan mati."
Baca juga:Â Sering Emut Ujung Pulpen? Waspada Infeksi Jamur!
HIV
Dalam dunia modern, di antara semua virus yang paling mematikan mungkin adalah HIV. "Ini masih menjadi salah satu pembunuh yang terbesar," kata Amesh Adalja, dokter penyakit menular sekaligus juru bicara Infectious Disease Society of America.
Diperkirakan, 36 juta orang meninggal akibat HIV sejak penyakit ini pertama kali dikenal di awal 1980-an. "HIV adalah penyakit menular yang mengakibatkan kematian terbesar umat manusia saat ini," kata Adalja.
Obat antivirus HIV, setidaknya memberi harapan hidup yang lebih panjang, bagi para pengidapnya. Kendati demikian, penyakit ini terus menghancurkan banyak negara yang berpenghasilan rendah dan juga menengah, di mana, 95 persen infeksi HIV baru terjadi. Menurut WHO, satu dari setiap 20 orang dewasa di Sub-Sahara Afrika, positif terjangkit HIV.
Baca juga:Â Saingi HIV, Seberapa Parah Penyakit TB?