Mohon tunggu...
bllclaudy
bllclaudy Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya seorang pelajar yang akan membagikan puisi/tulisan saya disini. Untuk keseharian bisa dilihat di IG saya @billaclaudya. thank youuu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Mundur Bukan Gugur

30 Mei 2024   06:41 Diperbarui: 21 Juli 2024   20:09 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini aku mendeklarasikan bahwa aku sudah tidak berperang 

Aku sudah ditugaskan komandan untuk tidak berjuang di wilayahmu 

Aku ditarug di bagian belakang barisan pasukan 

Aku akan ditugaskan di wilayah dekat gapura kerajaan dan melindungi raja serta ratu 

 

Terima kasih sudah membuat luka sabetan dan luka hantaman dalam peperangan ini 

Akan ku sembuhkan lukaku yang masih luka serta dalam ini untuk kering 

Aku mundur bukan lemah atau ingin gugur 

Tapi hanya mematuhi perintah sang raja yang sedang mabuk anggur di istana 

Suatu saat jika perang telah usai dan keadaan istana mulai membaik 

Aku akan kembali ke wilayahmu 

Untuk berdiam diri dan tanpa membawa persenjataan 

Dan aku hanya mengenang kenangan, dimana aku tergeletak di tanah 

Berbulan-bulan aku telah menyembuhkan luka ku 

Aku datangi kembali wilayahmu itu 

Ternyata seorang prajurit mengenal wajahku, dan berkata:

"HEY! bukankah kamu dari wilayah sebrang? buat apa kamu kemari?!" 

Ku lalui prajurit itu, ku tak ingin berbicara dengan orang 

Aku hanya ingin sedikit mengenang tragedi yang lalu 

Aku butuh ketenangan

Aku butuh kasih sayang 

Aku berpakaian lusuh, celana coklat robek dan baju kotak kotak berwarna coklat pula 

Memakai topi dan berkacamata hitam 

Menyusuri setiap ruas jalanan yang menjadi medan perang kala itu 

Memori terekam oleh kamera alami 

Semua hal bisa terjadi karena satu kemauan dan kegigihan

Disini pula, dekat bibir sungai 

Aku tergeletak merintih kesakitan akibat peluru yang meluncur ke bagian bahu 

Aku berlindung dibalik tumpukan karung goni dan ban bekas 

Disaat itu pula, komandan menyuruhku untuk mundur ke gapura istana 

Untuk menjaga raja dan ratu disana 

Komandan itu tak melihat kakiku terluka 

Dia hanya bisa membuka mulut dan memerintah 

Apa daya diriku? yang hanya sebatas prajurit berpangkat rendah 

Yang juga hanya bisa menuruti perintah atasan

Jika tidak, perutku ini akan dipukul oleh kepalan keras tangan atasan 

Aku hanya bisa mengiyakan dan berpikir bagaimana untuk mundur 

Kenangan yang menyakitkan 

Tetapi sangat membawaku ke arah depan 

Dan dapat banyak pengalaman 

Juga banyak pengorbanan. 

@bllclaudy

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun