Tahap kedua, Ambil Pelajaran (Discover). Pada tahapan ini, kita mengumpulkan berbagai pengalaman positif yang telah dicapai di kelas maupun sekolah serta pelajaran apa yang dapat diambil dari hal-hal positif tersebut. Ketika di video terlihat anak-anak menjawab tentang apa yang terpikirkan  saat membaca frase di papan tulis seperti makan, dengar musik, lesehan, duduk dekat rak buku, duduk dekat jendela. Semuanya itu adalah proses mengambil pelajaran. Demikian juga ketika para murid mengamati kelas lain dan berdiskusi tentang hasil pengamatan. Itu juga bagian dari proses mengambil pelajaran.
Tahapan ketiga adalah Gali Mimpi (Dream). Pada tahapan ini, kita bersama para murid dapat merumuskan tentang kondisi yang diimpikan dan diharapkan terjadi di kelas atau sekolah kita. Di sinilah visi benar-benar dijabarkan dan dirumuskan dengan jelas.
Dalam tayangan video, saat anak-anak diminta untuk memejamkan mata dan membayangkan kondisi kelas idaman yang diimpikan, saat itulah tahapan Gali Mimpi ini dilaksanakan.Â
Tidak hanya dibayangkan dengan memejamkan mata, bahkan guru mengajak para murid untuk menuangkan hasil bayangannya itu menjadi sebuah gambar. Â Setelah gambarnya selesai, para murid mempresentasikan hasilnya di depan kelas.
Tahap keempat adalah Jabarkan Rencana (Design). Pada tahapan ini, kita merumuskan rencana tindakan tentang hal-hal penting apa yang perlu dilakukan untuk mewujudkan visi atau prakarsa perubahan. Tahapan Jabarkan Rencana ini dalam video tergambar ketika guru mengajak murid untuk berkontribusi mengusulkan rencana dalam merealisasikan kelas yang diinginkan.
Yang direncanakan para murid meliputi meliputi (1) menciptakan lantai yang bersih (2) mengisi dinding dengan berbagai hiasan (3) mengatur meja dan kursi yang posisinya bisa diubah-ubah, dan (4) menyediakan rak buku untuk mengatur buku sumber belajar.
Tahapan kelima, Atur Eksekusi (Deliver). Di bagian ini, kita memutuskan langkah-langkah yang akan diambil, siapa yang akan diajak dan dilibatkan, bagaimana strateginya, dan aksi lainnya demi mewujudkan visi. Pada langkah atur eksekusi ini yang terlihat dalam video adalah saat  guru bersama murid membuat kelompok sesuai perubahan yang diinginkan, membagi tugas kelompok, menentukan jadwal/waktu pelaksanaan kegiatan dan mengeksekusi kegiatan secara kolaboratif.
Dalam hitungan beberapa hari saja kondisi kelas dengan suasana yang baru telah terwujud. Itu adalah contoh implementasi tahapan Inkuiri Apresiatif atau BAGJA untuk mewujudkan perubahan di dalam kelas dalam skala kecil. Perubahan memang tidak harus muluk-muluk tetapi secara konsisten harus dilakukan jika ingin mewujudkan visi yang lebih besar dan lebih abstrak sifatnya.
Peran Guru sebagai Pemimpin Pembelajaran
Dalam tayangan video yang sudah saya analisis tersebut, guru berperan sebagai pencetus prakarsa perubahan. Dengan bantuan diskusi atau coaching dari teman sejawatnya, guru tersebut telah merumuskan prakarsa perubahan yang akan dilaksanakan di dalam kelasnya. Sebagai pemimpin pembelajaran di dalam kelas, guru tersebut juga mendorong terjadinya kolaborasi antarmurid di kelasnya.