Dengan perubahan paradigma belajar yang mengadopsi pemikiran Ki Hajar Dewantara yang menuntun kodrat murid, menekankan pendidikan karakter atau budi pekerti, memahami kebutuhan murid, peristiwa yang mencekam atau mengintimidasi dalam dunia pendidikan tidak akan ada lagi.
Program merdeka mengajar dan merdeka belajar yang memperhatikan kebutuhan murid, kondisi sosial emosional murid, dan selalu berpusat pada murid akan menjadi peluang masa depan kemajuan pendidikan di Indonesia.
Kita ingin para intelektual kita benar-benar merdeka dalam berbagai bidang. Â Bukan hanya merdeka karena bisa mengibarkan bendera saat upacara, tetapi merdeka pikiran kita, merdeka tindakan kita. Seperti pesan Pak Jokowi, kita harus bisa membusungkan dada di hadapan bangsa-bangsa lain, karena kita bangsa besar.
Sebagai contoh konkret, jangan sampai para intelektual hasil pendidikan kita merasa inferior, ketakutan, gara-gara perayaan pernikahan putra Presiden yang menyamai atau melampaui perayaan pernikahan di kerajaan Inggris dan Belanda. Tentu bukan itu cita-cita pendidikan Ki Hajar Dewantara. Merdeka!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H