Mohon tunggu...
Black Diamond
Black Diamond Mohon Tunggu... -

Warga biasa yang ingin berpartisipasi lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menggiring Umat Islam Indonesia ke Dalam Pusaran Politik Pilkada DKI

29 Oktober 2016   14:41 Diperbarui: 30 Oktober 2016   11:47 1329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : Youtube.com

Pembelaan Nusron Wahid terhadap dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama disayangkan dai kondang Ustad Yusuf Mansur.

Ustad YM-sapaannya- bahkan menangis sesegukan begitu tahu Nusron terkesan merendahkan para ulama dalam sebuah diskusi di salah satu stasiun televisi swasta Selasa (11/10) malam.

Dalam video yang beredar di Youtube, Ustad Yusuf Mansur terpukul lantaran para ulama diperlakukan secara tidak hormat. Dia juga menitikan air mata sambil memberikan pesan kepada seluruh umat muslim di Indonesia.

"Kepada anak-anak Indonesia, para remaja.Jangan, jangan ditiru melotot-melotot ke ulama.Sesalah-salahnya ulama itu, sebenar-benarnya kita.Yang suka maki-maki orang, yang suka ngomong goblok, jangan ditiru," ujar dia dengan mata berkaca-kaca.

Di kesempatan itu, pria yang dikenal sebagai penulis buku ini menegaskan bahwa ulama pun tak lepas dari kesalahan.

"Ustad juga banyak salahnya.Banyak dosanya.Tiru yang baik-baiknya.Gak ada orang yang gak punya keburukan,"pungkas dia.

Link :http://www.jawapos.com/read/2016/10/13/57058/ustad-yusuf-mansur-menangis-nusron-wahid-pelototi-ulama-

Dalam video tersebut, Ustad YM menganggap Nusron bersikap tidak sopan kepada ulama karena berbicara sambil melotot melotot.  Namun yang jadi perbincangan lain selain melotot adalah kata-kata “Sesalah-salahnya ulama itu sebenar-benarnya kita.” 

Jujur saja kata-kata ini juga menjadi pertanyaan saya, apakah yang dimaksud dengan  “sesalah-salahnya ulama adalah sebenar-benarnya kita” Apakah artinya adalah ulama selalu benar? (seperti aturan ospek, senior selalu benar). Bagaimana dengan ulama yang terlibat kasus? Apakah dia tidak boleh dikatakan salah? Karena “sesalah-salahnya ulama adalah sebenar-benarnya kita”?

Kata-kata ini makin membingungkan jika dibalik “ sebenar-benarnya kita adalah sesalah-salahnya Ulama? Makin bingungkan? Karena kita sepertinya  meskipun kita benar akan selalu salah. Seperti curhatan seorang lelaki yang selalu salah di mata perempuan, ternyata dia baru nyadar kalau dia jg selalu salah dimata ulama. Xixixi…

Tentu saja kita bisa menafsirkan apa saja tentang ucapan Ustad YM, namun yang paling tahu arti dari perkataan Ustad YM ya pastinya cuma dia dan Allah SWT saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun