Mohon tunggu...
Bambang Kuncoro
Bambang Kuncoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Wisdom. URL https://www.kompasiana.com/bkuncoro

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Georgia On My Mind

13 November 2020   21:30 Diperbarui: 13 November 2020   21:32 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini ada metode scoring golf tidak konvensional yang disebut 'Honesty Jones Scoring' merujuk pada legenda sikap sportif Bobby Jones.  Ceritanya saat hendak setting memukul bola, tiba-tiba ada angin dan bola sedikit bergulir menyentuh bilah stick golf.  Kejadian ini tidak ada yang melihat atau menyadari. Namun Bobby Jones tetap menambahkannya pada scoring.

Pada tahun 1931, di puncak era Depresi Besar, dia membeli sebidang tanah perkebunan di Augusta, Georgia, yang sekarang ini menjadi Augusta National Golf Club.  Untuk pendanaan dia dibantu oleh Clifford Roberts yang merupakan pialang saham Wall Street.

Dalam film tahun 2004, 'Bobby Jones : Stroke Of Genius' dapat dinikmati cerita perjuangannya sejak masa kanak-kanak yang selalu dirundung penyakit, mengalahkan hambatan mental (sikap perfeksionis berlebihan dan pemarah), hingga merebut berbagai gelar juara.

Sebagai salah satu turnamen paling  bergengsi di dunia, banyak publikasi dan narasi  yang sifatnya mengglorifikasi Augusta National. Namun sesungguhnya di balik itu semua terdapat aspek rasialis yang sudah ada sejak lama, meskipun saat ini sedikit berkurang.

Telah menjadi tradisi bahwa warga kulit hitam yang dapat menginjakkan kaki di Augusta National hanya boleh jika ia adalah caddie, pelayan atau petugas kebersihan.  Bahkan hal ini pernah jadi aturan yang tertulis disitu.

Demikian pula warga yang dapat menjadi anggota, yang sangat eksklusif itu, secara tradisi adalah hanya pria kulit putih.  Baru pada tahun 1991 warga kulit hitam bisa menjadi anggota (dan baru pada tahun 2012 menerima anggota wanita).  Namun karena Augusta National adalah organisasi privat, tidak ada catatan yang bisa di buka untuk mengetahui nama warga kulit hitam tersebut.  Hanya disebut 'black gentleman'.

Baru pada tahun 1975, Lee Elder seorang pemain golf kulit hitam pertama, dapat undangan untuk ikut kompetisi The Masters.   Dan 45 tahun kemudian, di tahun 2020 ini, sosoknya menjadi tamu kehormatan pada pembukaan turnamen dan namanya di gunakan sebagai nama beasiswa yang disediakan oleh Augusta National.

Dalam dunia olah raga, penyebutan kelas Master biasanya merujuk kepada pemain yang prestasinya mumpuni.  Pemain golf yang diundang mengikuti turnamen The Masters adalah para juara turnamen besar lain atau paling sedikit menduduki peringkat 50 besar pemain golf dunia.

Namun sarkasme yang berkembang mengingatkan bahwa dahulu budak kulit hitam memanggil tuan kulit putih mereka dengan sebutan Master.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun