Mohon tunggu...
Bambang Kuncoro
Bambang Kuncoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Wisdom. URL https://www.kompasiana.com/bkuncoro

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Beauty Versus Beast , Amal Clooney/Nadia Murad Versus Perdagangan Manusia

21 September 2019   20:37 Diperbarui: 22 September 2019   08:33 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshoot facebook Nobel

"Birokrasi Iblis/kejahatan pada skala mega industry" ==Pernyataan Amal Clooney di depan PBB tentang Perdagangan Manusia, Pemerkosaan dan Penyiksaan (Human Trafficking)

Nadia Murad (penerima hadiah Nobel Perdamaian 2018) adalah sosok wanita tangguh yang beritanya mengguncang dunia sejak awal tahun 2015.  Dibandingkan @Malala_Yosufzai (Penerima hadiah Nobel Perdamaian 2014), Nadia Murad mungkin belum begitu populer. Akan tetapi prahara yang mesti di alami oleh @NadiaMuradBasee juga sungguh luar biasa.  

Nadia Murad berasal dari suku minoritas Yazidi di suatu desa kecil di Iraq Utara.  Suku Yazidi menerapkan kepercayaan sinkretisme antara Islam Syiah, Sunni, Kristen dan Kepercayaan lokal turun temurun.  

Pada bulan Agustus 2014, desa Yazidi diserbu oleh ISIS.  Menurut laporan, korban laki-laki dari etnis Yazidi hingga 600 orang.  Sedangkan perempuannya, disatukan dengan rombongan yang lainnya hingga sekitar  6000 orang di jadikan budak dan diperdagangkan.   Selama 3 bulan lebih Dia disiksa dan diperkosa.  Kemudian dengan usaha penyelamatan diri yang dramatis, akhirnya Nadia bisa keluar dari daerah kekuasaan ISIS.

Sejak 2015, Nadia aktif memperjuangkan penghapusan perdagangan manusia dan genosida.  Perjuangan dan perjalanan hidupnya Ia tuangkan dalam buku "The Last Girl."  Dia menginginkan dirinya harus menjadi gadis terakhir dalam tragedi yang menimpanya itu.  

Sejak September 2016 Nadia menjadi Goodwill Ambassador pertama untuk 'Martabat Korban Perdagangan Manusia' Perserikatan Bangsa-Bangsa.  

Pada tahun 2018 dia dan dokter Denis Mukwege mendapat anugerah Penghargaan Nobel Perdamaian karena "Upaya mereka untuk mengakhiri penggunaan kekerasan seksual dalam situasi perang dan konflik bersenjata."

Amal Clooney, istri dari George Clooney adalah selebritas papan atas tingkat dunia.  Gaya berpakaiannya selalu diikuti oleh para penggila fashion.  Hingga para fansnya mendedikasikan laman khusus di Amal Clooney Style (@Amal_Style1).  Disamping seorang selebritas, ternyata Amal Clooney juga seorang ahli hukum hak azasi manusia tangguh.

Pada tahun 2016, Nadia dan Amal Clooney mulai melakukan langkah-langkah hukum kepada para komandan ISIS.  Pernyataannya yang dikutip di atas, menunjukkan bahwa perdagangan manusia dilakukan secara terorganisir.  Dan saat ini dengan menunggangi perkembangan sosial media yang massif, perdagangan manusia memasuki industri skala besar yang membuatnya makin sukar diberantas secara tuntas.

Pernyataan Amal Clooney ini masih relevan dengan kondisi perdagangan manusia yang terjadi di Indonesia.  Para pelaku perdagangan manusia sanggup beradaptasi dan sangat mengikuti perkembangan teknologi sosial media.  

Beberapa sosial media yang sering digunakan antara lain Facebook, Twitter, Instagram, Line, Skype, Face time, Path, dan Craiglist (jika di Indonesia yang mirip adalah Kaskus), dll.  

Beberapa modusnya antara lain (Ike Herdiana) :

-Loker (lowongan pekerjaan), casting artis iklan/sinetron

-Pertemanan Buta di facebook yang dilanjutkan dengan 'copy' darat dimana saat itu korban akan diculik.

- Melakukan mapping dan menganalisis perilaku remaja sasaran, mempelajari kemana mereka pergi, film atau musik apa yang mereka sukai dan siapa saja teman-teman dekat mereka, foto dan gambar yang disharing, untuk mengukur perilaku, minat dan kebiasaan mereka. Informasi tentang kehidupan pribadi mereka yang dikumpulkan oleh para predator ini selanjutnya dapat digunakan untuk melakukan kontak dan mendapatkan kepercayaan mereka

- Iklan baris online dan situs kencan dapat digunakan untuk merekrut orang ke dalam perdagangan dan mengiklankan pekerjaan mereka.

- Jaringan anonim digunakan untuk mentransfer dan menukar data yang berlokasi di wilayah dengan yurisdiksi atau penegakan undang-undang cybercrime yang kurang ketat.  Dan di daerah dengan kondisi ekonomi sulit, ekonomi masih belum cukup baik, namun demikian perkembangan media sosial yang mulai merambah desa-desa.

Kemampuan ponsel untuk memfasilitasi komunikasi dan koordinasi yang tidak terikat oleh lokasi fisik juga dimanfaatkan oleh pedagang untuk memperluas jangkauan kegiatan terlarang mereka. 

Merekrut, mengiklankan, mengatur, dan berkomunikasi melalui perangkat telepon selular, efektif merampingkan kegiatan dan memperluas jaringan kejahatan mereka.

Korban sudah banyak yang berjatuhan, berikut adalah contoh beberapa yang tercatat.  Di indikasikan banyak juga yang tidak tercatat, umumnya karena korban malu untuk melapor :

- 27 dari 129 anak yang dilaporkan hilang kepada Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia diyakini telah diculik setelah bertemu penculiknya di Facebook.

- Seorang gadis dari Depok ditemukan di sebuah terminal bus pada 30 September 2015, dan berikutnya setidaknya ada tujuh laporan penculikan gadis muda di Indonesia oleh orang-orang yang mereka temui di Facebook.

-Penculikan 27 orang terkait Facebook yang dilaporkan oleh Komisi Anak telah melebihi 18 kasus yang dilaporkan pada 2011

-Seorang mahasiswi tewas dibunuh dalam temu darat dengan seseorang yang dikenal lewat chatting dan yang menjanjikan iming-iming pekerjaan sebagai artis dengan gaji besar. Ternyata predator tersebut hanyalah pengangguran lulusan SMA.

-Di Sukabumi sudah ada 8 anak SMP yang diculik dan menjadi korban penjualan manusia  setelah bertemu dengan teman 'buta' mereka di internet. Kadang-kadang mereka diming-imingi pekerjaan menarik seperti menjadi artis sinetron dengan bayaran tinggi.

-Dua remaja berusia 15 dan 16 tahun melaporkan seorang pemilik bar di Teluk Bakau, Batubesar, Nongsa, Batam, Kepulauan Riau ke Polda Kepri atas dugaan perdagangan manusia.  Dari pengakuan kedua korban, mereka ditawari pekerjaan di Batam sebagai pelayan restoran dan kedai kopi oleh seseorang di Facebook.

Marilah kita lebih waspada terhadap perkembangan media sosial ini, karena sifatnya seperti pedang bermata dua.  Demi keluarga dan lingkungan terdekat kita.

Selamat Hari Perdamaian Internasional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun