Ini kali kedua saya berkesempatan naik moda transportasi umum berbasis roda empat kebangganan kota Lumpia Semarang Jawa Tengah dengan kerudung yang sama.
Bus Rapid Transit /BRT atau Trans Semarang ini memang sekarang menjadi tranportasi massal yang diandalkan warga Semarang terlebih untuk kalangan menengah ke bawah.Â
Menumpangi bus berkelir merah untuk pertama kali ketika ikut kegiatan terkait literasi di Art Center kampus Undip Tembalang. Saya yang saat itu berlokasi di daerah Semarang pesisir tepatnya di area Pelabuhan dirumah adik bungsu keukeuh ingin pergi menggunakan bus umum karena memang tidak ada yang bisa mengantar.. hehe.
Ada ketakutan yang tidak jelas pada saat itu karena orang rumah tidak ada yang punya pengalaman naik BRT Semarang, jadi tidak ada reverensi atau perkiraan sepert apa di perjalanan serta ketepatan waktunya. Karena kebetulan acara yang saya ikuti menentukan hadir tepat waktu di sebelum pukul 8:30.Â
Mengantisipasi hadir terlambat pukul 6:30 saya sudah di  Raden Patah halte kedua dari awal menaiki bus ini. Kesan pertama dari si  kotak persegi panjang ini bikin jatuh hati.
 Tempat duduk yang nyaman ber pendingin ruangan alias ber ac, tempat yang lega dengan kapasitas penumpang yang dibatasi, dilengkapi GPS dan papan informasi tujuan serta pelayanan awak bus yang ramah dan sopan.Â
 Saya yang tim duduk dekat supir begitu memasuki bus langsung nyelonong dikursi no dua belakang kemudi itu spontan kena tegur mas petugas yang berpakain adat jawa baju lurik tanpa blangkon. "Ibu untuk perempuan dibagian belakang" ujarnya sopan sembari menunjuk arah belakang menggunakan jempol tanganya. Saya pun mengucap kata maaf sembari membungkuk dan tak lupa ucap terimakasih sebagai balasan kesantunan petugas tadi.Â
Mereka mengarahkan dengan detil dimana harus transfer bus menuju lokasi. Mereka juga sangat ringan tangan membantu penumpang untuk naik atau turun bus karena kadang kadang posisi bis dengan halte tidak presisi sehingga langkah penumpang harus dijaga kehati hatianya terlebih untuk para wanita , lansia atau yang berkebutuhan khusus.
 Setelah memahami medan dan mengetahui kenyamanan yang di tawarkan bus khusus area kota Semarang  ini, dari kota Kendal tempat tinggalku aku ingin mencoba Bus Trans Jateng.
 Bus Trans Jateng ini masih satu paket dengan Trans Semarang. Trans Jateng ini adalah bus bus yang terkoneksi dari kota kota sekitar Semarang . Trans Jateng sendiri sudah beroperasi sejak tahun 2017 dan terus berinovasi sampai saat ini.Â
Dari sumber wikipedia BRT Semarang ini beroperasi untuk pertama kali di tanggal 7 Juli 2017, sudah 7 tahun berjalan dan di awali dengan rute pertama dari Stasiun Tawang ke Terminal Bawen. Setelah rute dalam kota Semarang sendiri terpenuhi, koridor berikutnya dibuka dikota lain sepert yang terhubung langsung dengan Semarang yakni dari kota Kendal dengan terminal akhir Bahurekso Weleri tujuan terminal Mangkang. Kemudian koridor berikut ada di Bulupitu Purwokerti tujuan Bukateja (Purbalingga), lanjut koridor Kutoarjo (Magelang) tujuan Borobudur. Tirtonadi Solo tujuan Sangiran (Sragen). Terminal Penggaron tujuan Gubug Grobogan. Dan Tirtonadi Solo tujuan Wonogiri.
Tarif jauh dekat hanya 4000 dari Kota Kendal tepatnya Weleri sampai ke terminal Mangkang . Untuk lansia dan anak sekolah hanya 2000 saja. Sangat murah dan terjangkau.
 Setelah Trans Jateng memasuki terminal Mangkang sebagai pintu utama kota Semarang kemudian penumpang akan di arahkan untuk melanjutkan ke halte bus trans Semarang dengan membeli tiket baru juga seharga 4000.
 Setelah itu tiket bus harus disimpan sebagai bukti seseorang berhak menaiki bus trans Semarang lanjutan  dengan tujuan manapun untuk saat itu. Â
Dari terminal Mangkang yang masuk Semarang nanti akan di arahkan untuk transfer/transit di halte mana tujuan kemana oleh petugas jika kita belum tahu sama sekali dan tidak malu untuk bertanya.Â
Dari beberapa kali tansref bus dalam kota Semarang saya mendapati sebagian dari petugas yang melayani dalam bus, bisa dibilang kondektunya, itu adalah perempuan. Mereka berpenampilan rapi,  bersepatu dan ini yang paling penting, bertutur kata  serta bertindak sangat sopan.Â
Dengan gesit mereka naik turun untuk mempersilahkan para penumpang. Memberi informasi titik titik untuk turun karena seringkali titik pemberhentian tidak berbentuk halte bus.
Ada kejadian menarik  ketika perjalanan kembali ke Kendal. Menaiki bus lanjutan di terminal Terboyo setelah transfer dari Genuk disitu baru ada 3 penumpang , satu pria dan dua ibu termasuk saya. Begitu pintu bus tertutup dan mulai bergerak menguar aroma buah berduri.Â
Sang kondektur menghampiri kami menanyakan siapa yang membawa buah beraroma tajam tersebut. Ketiga penumpang menggeleng. Sejenak Mas petugas duduk dikursi sebelah supir sembari cuping hidung nya terus mendengus. Kemudian dia menghampiri si ibu yag tampak membawa tas berisi buntalan mencurigakan.Â
Tanpa bertanya ketiga kali petugas meminta si ibu turun di halte berikutnya. Si ibu turun dengan omelan yang dia dengar sendiri karena bus segera berlalu pergi.Â
Dengan kejadian itu saya optimis dan berpikir positive kita bisa menjadi negara maju dan tertib. Sikap kondektur yang tegas dalam melaksanakan tugasnya dimana ada peraturan dan tata tertib yang harus dijaga dan dipatuhi bersama akan membawa kita pada peradaban yang lebih baik.
 Sepengamatan saya bus Trans Jateng dan trans Semarang ini sangat bermanfaat bagi masyarakat luas. Banyak yang terbantu dengan angkutan massal ini salah satunya saya, maka mari selfie sebagai bukti hehe
 Saya pribadi angkat topi dan sangat mengapresiasi  terobosan dari pemerintah Jawa Tengah walaupun belum sempurna karena jika di bandingkan dengan tranportasi massal terutama bus di luar negeri dari negara tetangga kita Hongkong dimana saya 12 tahun tinggal disana misalnya, masih sangat jauh tapi paling tidak sudah dimulai selain di Jakarta.Â
Semoga makin kesini angkutan umum di Indonesia makin baik dibarengi disiplin masyarakat nya dalam berlalu lintas dan pemerintah memfasilitasi dengan tersedianya transportasi umum yang nyaman, aman dan terjangkau serta kualitas jalan yang terbaik tanpa di korupsi, semoga.Â
Biken Abay Kendal 13 Desember 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H