Ada kejadian menarik  ketika perjalanan kembali ke Kendal. Menaiki bus lanjutan di terminal Terboyo setelah transfer dari Genuk disitu baru ada 3 penumpang , satu pria dan dua ibu termasuk saya. Begitu pintu bus tertutup dan mulai bergerak menguar aroma buah berduri.Â
Sang kondektur menghampiri kami menanyakan siapa yang membawa buah beraroma tajam tersebut. Ketiga penumpang menggeleng. Sejenak Mas petugas duduk dikursi sebelah supir sembari cuping hidung nya terus mendengus. Kemudian dia menghampiri si ibu yag tampak membawa tas berisi buntalan mencurigakan.Â
Tanpa bertanya ketiga kali petugas meminta si ibu turun di halte berikutnya. Si ibu turun dengan omelan yang dia dengar sendiri karena bus segera berlalu pergi.Â
Dengan kejadian itu saya optimis dan berpikir positive kita bisa menjadi negara maju dan tertib. Sikap kondektur yang tegas dalam melaksanakan tugasnya dimana ada peraturan dan tata tertib yang harus dijaga dan dipatuhi bersama akan membawa kita pada peradaban yang lebih baik.
 Sepengamatan saya bus Trans Jateng dan trans Semarang ini sangat bermanfaat bagi masyarakat luas. Banyak yang terbantu dengan angkutan massal ini salah satunya saya, maka mari selfie sebagai bukti hehe
 Saya pribadi angkat topi dan sangat mengapresiasi  terobosan dari pemerintah Jawa Tengah walaupun belum sempurna karena jika di bandingkan dengan tranportasi massal terutama bus di luar negeri dari negara tetangga kita Hongkong dimana saya 12 tahun tinggal disana misalnya, masih sangat jauh tapi paling tidak sudah dimulai selain di Jakarta.Â
Semoga makin kesini angkutan umum di Indonesia makin baik dibarengi disiplin masyarakat nya dalam berlalu lintas dan pemerintah memfasilitasi dengan tersedianya transportasi umum yang nyaman, aman dan terjangkau serta kualitas jalan yang terbaik tanpa di korupsi, semoga.Â
Biken Abay Kendal 13 Desember 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H