Bunga bunga yang berantakan kini kembali cantik tertata. Ada bunga mawar merah yang mempesona  , impatience dengan warna warni cerah ceria, ada bunga Petunia dengan warna yang komplit, merah,merah muda,ungu dan putih. Selain berbagai jenis bunga anggrek yang di gantung ada juga Million bells dan ivy geranium yang tidak membosankan.Â
Tak ketinggalan bunga yang menebarkan wangi  menakjubkan, Levender. Aku memang sangat menyukai dengan segala jenis bunga , dalam merawat mereka aku umpamakan seperti teman. Ya teman sesama makhluk Tuhan. Aku ajak mereka berbicara, menyentuhnya dengan penuh cinta. Jika sekilas saat aku bercengkerama dengan bunga bunga aku sepert orang gila.Â
"Terimakasih sayang cinta yang selalu kamu berikan, aku sangat bahagia memilikimu" ucap Aybars sembari memeluk dan mengecup keningku.Â
" sama sama sayang aku juga bangga mendampingimu" aku melingkarkan tanganku ke pinggangnya membalas pelukan hangatnya.Â
"Ayo kita makan dulu sayang" Aybars menarik kursi dan mempersilahkan aku duduk layaknya sang ratu.Â
"Terimakasih sayang" ucapku.
Kami menghabiskan semua makanan yang ada dengan penuh rasa bahagia. Tampak Aybars melirik papan kecil yang terpasang di tembok belakang kami duduk "Aybars & Jelita"Â
Aku jadi ingat Aybars memberi singkatan pada namaku yakni "Jemari Lentik dan Ayu".Â
Saat ini kembali Aybars memegang kedua telapak tanganku dan berkata
 "lentik ayu jemarimu adalah cerminan dari hati dan jiwamu yang tulus penuh kasih sayang, pada siapapun . Tetaplah seperti ini duhai kekasih hatiku . Entah kalimat apa yang layak aku sematkan padamu, kamu makhluk sempurna yang dikirimkan Tuhan untuk ku, terimakasih sayang" Aybars memeluk ku erat.Â
Tak terasa air mataku membasahi baju kemejanya. Â Di bopongnya aku ke dalam kamar dan kami membasah bersama.Â