Mohon tunggu...
Biyanca Kenlim
Biyanca Kenlim Mohon Tunggu... Pekerja Mıgran Indonesia - Yo mung ngene iki

No matter how small it is, always wants to be useful to others. Simple woman but like no others. Wanita rumahan, tidak berpendidikan, hanya belajar dari teman, alam dan kebaikan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lentik Ayu Jemarimu

31 Juli 2024   00:17 Diperbarui: 31 Juli 2024   00:22 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Freepic.com nput sumber gambar

Bunga bunga yang berantakan kini kembali cantik tertata. Ada bunga mawar merah yang mempesona  , impatience dengan warna warni cerah ceria, ada bunga Petunia dengan warna yang komplit, merah,merah muda,ungu dan putih. Selain berbagai jenis bunga anggrek yang di gantung ada juga Million bells dan ivy geranium yang tidak membosankan. 

Tak ketinggalan bunga yang menebarkan wangi  menakjubkan, Levender. Aku memang sangat menyukai dengan segala jenis bunga , dalam merawat mereka aku umpamakan seperti teman. Ya teman sesama makhluk Tuhan. Aku ajak mereka berbicara, menyentuhnya dengan penuh cinta. Jika sekilas saat aku bercengkerama dengan bunga bunga aku sepert orang gila. 

"Terimakasih sayang cinta yang selalu kamu berikan, aku sangat bahagia memilikimu" ucap Aybars sembari memeluk dan mengecup keningku. 

" sama sama sayang aku juga bangga mendampingimu" aku melingkarkan tanganku ke pinggangnya membalas pelukan hangatnya. 

"Ayo kita makan dulu sayang" Aybars menarik kursi dan mempersilahkan aku duduk layaknya sang ratu. 

"Terimakasih sayang" ucapku.

Kami menghabiskan semua makanan yang ada dengan penuh rasa bahagia. Tampak Aybars melirik papan kecil yang terpasang di tembok belakang kami duduk "Aybars & Jelita" 

Aku jadi ingat Aybars memberi singkatan pada namaku yakni "Jemari Lentik dan Ayu". 

Saat ini kembali Aybars memegang kedua telapak tanganku dan berkata

 "lentik ayu jemarimu adalah cerminan dari hati dan jiwamu yang tulus penuh kasih sayang, pada siapapun . Tetaplah seperti ini duhai kekasih hatiku . Entah kalimat apa yang layak aku sematkan padamu, kamu makhluk sempurna yang dikirimkan Tuhan untuk ku, terimakasih sayang" Aybars memeluk ku erat. 

Tak terasa air mataku membasahi baju kemejanya.  Di bopongnya aku ke dalam kamar dan kami membasah bersama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun