Cinta itu ibarat bara api, dia menghangatkan hatimu jika di ungkapkan dengan tulus. Jika tidak dia akan menghanguskanmu.
“jadi gimana, Mas milih dia?” menari jariku di layar hape. Ingin menuntaskan pertanyaan. Memastikan jawaban.
"sepertinya iya” balasmu pendek dan dingin, mengabaikan rasaku.
"baiklah kalau Mas sudah memilih, saya tutup cerita kita sampai disini, terima kasih pernah bahagiakan aku, maafkan aku, aku pamit pergi”
Ku tutup chat dengan rangkaian kata sebijak mungkin. Tak ku tunjukan aku lemah. Aku terduduk lesu di kursi pojok dalam kereta. Hatiku pedih, air mata tak terbendung. Lalu lalang penumpang kereta tak ku hiraukan. Ku sumpal telinga dengan handset , klik galeri musik, lagu dari berbagai jaman ada di memory hape dan ku pilih lagu usang mewakili rasaku saat itu....
Jangan ditanya kemana aku pergi..
Jangan ditanya mengapa aku pergi..
Usah di paksa ku menahan diri..
Usah di minta ku bersabar hati..