Mohon tunggu...
Alif Biuti Anastasya
Alif Biuti Anastasya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Teknik Informatika

Nama : Alif Biuti Anastasya NIM : 41522110024 Mata Kuliah : PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DAN ETIK UMB Dosen : APOLLO, PROF. DR, M.SI.AK

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Emile Durkheim, Hukum dan Realitas Masyarakat

3 Juli 2024   09:19 Diperbarui: 3 Juli 2024   09:19 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hukum memainkan peran penting dalam menjaga ketertiban dan stabilitas dalam masyarakat. Menurut Durkheim, hukum tidak hanya mengatur perilaku individu, tetapi juga mencerminkan moralitas kolektif. Beberapa alasan mengapa hukum penting dalam masyarakat adalah:

  • Kontrol Sosial: Hukum membantu mengendalikan perilaku individu agar sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku. Ini penting untuk menjaga ketertiban dan harmoni dalam masyarakat.
  • Stabilitas dan Keseimbangan: Dengan menegakkan hukum, masyarakat dapat mencegah dan menangani konflik serta ketidakteraturan. Ini memastikan bahwa masyarakat dapat berfungsi dengan baik dan anggotanya dapat hidup berdampingan dengan damai.
  • Moralitas Kolektif: Hukum mencerminkan nilai-nilai moral yang dianut oleh masyarakat. Dengan mematuhi hukum, individu turut serta dalam menjaga moralitas kolektif tersebut.
  • Pencegahan Anomi: Tanpa hukum, masyarakat berisiko mengalami anomi, yaitu keadaan di mana norma dan nilai tidak lagi efektif dalam mengatur perilaku. Anomi dapat menyebabkan kekacauan sosial dan keruntuhan moral.

Mengapa Hukum Penting dalam Masyarakat?

Hukum memainkan peran penting dalam menjaga ketertiban dan stabilitas dalam masyarakat. Menurut Durkheim, hukum tidak hanya mengatur perilaku individu, tetapi juga mencerminkan moralitas kolektif. Beberapa alasan mengapa hukum penting dalam masyarakat adalah:

  • Kontrol Sosial: Hukum membantu mengendalikan perilaku individu agar sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku. Ini penting untuk menjaga ketertiban dan harmoni dalam masyarakat.
  • Stabilitas dan Keseimbangan: Dengan menegakkan hukum, masyarakat dapat mencegah dan menangani konflik serta ketidakteraturan. Ini memastikan bahwa masyarakat dapat berfungsi dengan baik dan anggotanya dapat hidup berdampingan dengan damai.
  • Moralitas Kolektif: Hukum mencerminkan nilai-nilai moral yang dianut oleh masyarakat. Dengan mematuhi hukum, individu turut serta dalam menjaga moralitas kolektif tersebut.
  • Pencegahan Anomi: Tanpa hukum, masyarakat berisiko mengalami anomi, yaitu keadaan di mana norma dan nilai tidak lagi efektif dalam mengatur perilaku. Anomi dapat menyebabkan kekacauan sosial dan keruntuhan moral.

Bagaimana Hukum Berfungsi dalam Kasus Korupsi di Sekolah?

Korupsi di sekolah adalah pelanggaran serius yang merusak integritas sistem pendidikan dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi pendidikan. Dalam perspektif Durkheim, korupsi dapat dilihat sebagai bentuk anomi, di mana norma-norma etis dilanggar demi keuntungan pribadi. Hukum, dalam hal ini, berperan penting untuk menindak pelaku korupsi (fungsi represif) dan memulihkan kerugian yang ditimbulkan (fungsi restitutif).


Kasus Korupsi Dana BOS

Salah satu contoh kasus korupsi di sekolah adalah penyalahgunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) oleh kepala sekolah di beberapa daerah di Indonesia. Dana yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan justru disalahgunakan untuk kepentingan pribadi. Hal ini menyebabkan kurangnya fasilitas belajar, terganggunya proses belajar mengajar, dan hilangnya kepercayaan orang tua serta siswa terhadap sistem pendidikan.


Penegakan Hukum

Dalam menangani kasus ini, penegakan hukum yang ketat sangat penting. Proses hukum harus mampu mengembalikan dana yang disalahgunakan dan memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku. Selain itu, perlu ada mekanisme pengawasan yang lebih ketat untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan.

  • Investigasi: Penyelidikan mendalam untuk mengungkap fakta-fakta kasus korupsi.
  • Proses Peradilan: Menghadirkan bukti-bukti yang cukup di pengadilan untuk menuntut pelaku.
  • Hukuman: Menjatuhkan hukuman yang setimpal sebagai bentuk penegakan hukum represif.
  • Pemulihan: Mengembalikan dana yang disalahgunakan dan memulihkan kerugian yang ditimbulkan.
  • Pengawasan: Memperkuat mekanisme pengawasan untuk mencegah terulangnya korupsi.

Dengan menegakkan hukum secara tegas, masyarakat dapat melihat bahwa keadilan ditegakkan dan norma-norma etis dijaga. Ini juga berfungsi untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi pendidikan dan memastikan bahwa dana pendidikan digunakan untuk tujuan yang semestinya.

Kesimpulan

mile Durkheim memberikan kita kerangka kerja yang kuat untuk memahami peran hukum dalam masyarakat. Hukum tidak hanya sebagai alat kontrol sosial tetapi juga sebagai cerminan moralitas kolektif. Dalam kasus korupsi di sekolah, hukum berperan penting untuk menghukum pelaku, memulihkan kerugian, dan menjaga integritas sistem pendidikan. Dengan memahami dan menerapkan konsep-konsep Durkheim, kita dapat melihat betapa pentingnya penegakan hukum yang adil dan efektif untuk menjaga stabilitas dan kesejahteraan masyarakat.


Referensi

Durkheim, mile. "The Division of Labor in Society." Translated by W.D. Halls. Free Press, 1984.
Durkheim, mile. "The Rules of Sociological Method." Translated by W.D. Halls. Free Press, 1982.
Durkheim, mile. "Suicide: A Study in Sociology." Translated by John A. Spaulding and George Simpson. Free Press, 1951.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun