Gross Markt adalah alun-alun pusat kota Brugge, dengan luas sekitar 2 ha. Dulunya tempat ini menjadi tempat berkumpulnya warga kota dan menjadi pusat perdagangan.
Daerah ini tetap dipelihara suasanya kunonya dengan jalan-jalan berbatuan, dokar untuk mengelilinig kota dan di musim natal alun-alun ini penuh dengan market Natal. Di tengah, ada patung Jan Breydel dan Pieter de Coninck, 2 pahlawan yang melawan penjajahan Perancis di awal abad ke 14, yang didirikan tahun 1887.
Menara lonceng adalah bangunan paling menonjol dari kota Brugge. Dengan tinggi sekitar 83m dengan sedikit kemiringan, bangunan ini juga dipakai sebagai menara pengawas untuk mendeteksi musuh atau bencana, seperti kebakaran.
Menara ini dibangun sekitar tahun 1240 dimasa jayanya kota Brugge dengan industri tekstilnya. Kebakaran tahun 1280 membuat menara ini rusak berat sehingga perlu di rekonstruksi.
Istana propinsi terletak di alun-alun pusat kota Brugge, disamping menara lonceng. Gedung ini dulu menjadi tempat pertemuan pemerintahan pusat propinsi.
Konstruksi bangunan ini dibagi dalam 2 fase: 1887-1892 dan 1914-1921. Tahun 1878, gedung ini terlalap api dan reskonstruksi dilakukan tahun 1887.
Pada tahun 2012, pemerintah pusat, sebagai pemilik gedung, Â berencana untuk menjual bangunan ini, tapi mundur setelah pemerintah lokal, sebagai pemakai utama, protes keras.
Balai kota Brugges dibangun tahun 1376 dan selama 600 tahun dipakai sebagai pusat pemerintahan kota.
Dinding luar gedung ini dihiasi dengan jendela-jendela gaya Gothic, menara-menara runcing, patung-patung dari tokoh alkitab dan penguasa Flanders dan emblem dari kota-kota sekitar. Patung-patung ini bukan yang asli, karena yang asli dihancurkan oleh penjajah Perancis di akhir abad ke 18.
Walaupun dari luar basilika ini terlihat kecil dan sederhanda, basilika ini mempunyai arti sangat penting, baik dari segi bangunan maupun isinya.