" Punya suami, tapi hidup serasa menjadi j4nda."Â
Kalimat bernada s4rk4s ini sering diucapkan seorang perempuan sebagai ekspresi kesepian dalam menjalani pernikahan. Sebuah fenomena yang biasa diistilahkan sebagai lonely marriage.
Lonely marriage dapat dimaknai sebagai seseorang yang merasa terpisah dari pasangannya. Dalam hal ini seseorang merasa kehilangan kedekatan emosional. Seolah ada dinding pembatas yang membuat mereka serasa tak terhubung dengan pasangannya.
Ya, meskipun sering dikatakan bahwa pernikahan itu merupakan jalan untuk mengobati kesepian. Namun faktanya, rasa kesepian tetap saja bisa dialami seseorang yang sudah menikah. Keberadaan pasangan hanya bisa dirasakan secara wujud fisik semata, tapi tidak untuk hal perasaan.
Apakah lonely marriage berbahaya ?
Pada dasarnya lonely marriage adalah sesuatu yang normal. Semua orang bisa saja mengalaminya. Baik laki-laki maupun perempuan, baik mereka yang belum lama menikah ataupun sudah menjalani perkawinan bertahun-tahun. Meski demikian perlu disadari bahwa lonely marriage merupakan indikasi bahwa sebuah pernikahan sedang tidak bahagia.
Seperti disebutkan diatas bahwa lonely marriage bisa terjadi pada seorang perempuan. Banyak hal yang melatarbelakanginya, baik yang berasal dari diri perempuan itu sendiri maupun dari pasangannya.
Setidaknya ada 3 faktor penting yang bisa menyebabkan lonely marriage pada perempuan.
1. Pengabaian emosional
Sering ditemui adalah bahwa lonely marriage timbul karena pengabaian emosional. Dalam hal ini seorang perempuan merasa tidak mendapat apresiasi atau kurang diperhatikan oleh pasangannya.