Disisi lain, para suporter sudah tak sabar lagi menunggu. Mereka tak sabar melihat timnas bisa berjaya. Maka, merekrut pemain-pemain berkualitas dari negara lain yang siap membela Indonesia menjadi sebuah keniscayaan.
Ini bukan sebuah pilihan bijak tentunya. Namun terpaksa ditempuh sebagai jalan tengah yang menjembatani kesenjangan prestasi dan tuntutan para pencinta sepak bola tanah air, sekaligus sebagai pemicu semangat untuk bekerja lebih giat lagi.
Bagaimanapun juga, terus menerus bertahan dalam kondisi ketidakberdayaan dan kering prestsi juga bukan sebuah pilihan bagus. Gairah persepakbolaan bisa saja menurun karena orang-orang melihat tak ada lagi hal menarik berupa prestasi yang bisa dinikmati dari sepak bola.
Satu hal yang perlu digarisbawahi adalah bahwa merekrut para pemain diaspora sebagai punggawa timnas bukanlah pilihan terbaik, dan bukan pula sebuah pilihan buruk. Hanya sebagai solusi sementara untuk menjaga kelangsungan dunia persepakbolaan tanah air, khususnya keberadaan timnas, agar tetap eksis dan mampu memberi kepuasan bagi segenap pencinta sepak bola tanah air.
Pekanbaru, 13092024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H