Hal seperti ini tentu saja tak bagus bagi kesehatan mental mereka. Bila dibiarkan akan membuat mereka kecanduan. Waktu mereka akan banyak dihabiskan hanya untuk sekedar scroll hape mencari info tentang idolanya. Padahal, tak semua info tersebut penting untuk diketahui.
Selain itu, kebiasaan ini juga bisa memicu keresahan dan berkurangnya kepuasan hidup ketika melewatkan sedikit saja info-info seputar jagoannya itu.
2. Perilaku Narsistik dan Merasa Identik dengan Sang Capres Idola
Berikutnya, gejala CWS juga bisa dilihat dari perilaku narsis dari pendukung para capres. Mereka berusaha untuk menjadi pusat perhatian dan merasa sebagai orang penting meskipun sebenarnya mereka itu bukan siapa-siapa, bukan tim kampanye ataupun bukan seorang buzzer.
Mereka seolah haus pengakuan dan merasa perlu berbuat lebih demi pengakuan tersebut. Situasi ini kemudian bisa memicu seseorang berbuat diluar kendali dan tak jarang merugikan orang lain.
Hal yang paling umum terjadi adalah ketika seseorang mengirimkan spam tautan berita dari berbagai sumber tentang capres idola. Termasuk dari link-link tak jelas yang diragukan kredibilitasnya. Biasanya link-link tersebut dikirimkan di grup-grup WA maupun grup Facebook.
Ya, ada perasaan bangga bagi mereka ketika sukses melakukannya. Mereka merasa seolah telah berjasa dan tentu saja berharap diberi apresiasi lebih atas apa yang mereka lakukan ini.
Padahal bagi sebagian orang, apa yang mereka lakukan ini terbilang norak dan bahkan menimbulkan ketidaknyamanan. Namun mereka tak mempedulikan itu.
3. Fanatisme Buta
Tak ada yang salah ketika seseorang mengagumi dan mengidolakan seorang public figure. Tapi ketika kekaguman itu berubah menjadi pemujaan berlebihan dan fanatisme buta, tentu saja merupakan sebuah kekeliruan.
Fanatisme buta hanya akan mematikan rasa. Segala sesuatunya diukur berdasarkan emosi belaka, Â bukan berdasarlan akal sehat dan logika. Akibatnya, orang-orang lebih suka melihat sebuah fakta dalam kaca mata subjektivitas, bukan sebagai sebuah realita.
Tak jauh berbeda dengan sikap seorang fans pemuja artis idolanya, seorang pendukung fanatik calon presiden akan mengatakan calon pilihannya sebagai maha segalanya. Tanpa cacat, tanpa cela.