Mohon tunggu...
el lazuardi daim
el lazuardi daim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Erik Ten Hag dan Tugas Menata Ulang Manchester United

10 Oktober 2023   07:19 Diperbarui: 10 Oktober 2023   15:33 1186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Absennya nama-nama diatas menimbulkan lubang di pertahanan United. Sektor belakang menjadi rapuh dan mudah ditembus lawan. Terbukti 19 gol sudah bersarang di gawang Andre Onana dari 11 laga yang telah dijalaninya.

2. Menurunnya performa beberapa pemain kunci.

Selain badai cedera, faktor menurunnya performa sejumlah pemain kunci juga memberi andil pada kemerosotan United belakangan ini. Mereka tak hanya bermain kurang maksimal, tapi tak jarang membuat blunder yang tentu saja merugikan tim.

Pemain sayap, Marcus Rashford dan kiper Andre Onana menjadi dua pemain yang paling banyak disorot dan dianggap sebagai titik lemah United.

Rashford yang musim lalu menjadi andalan United dengan catatan 30 golnya dari 54 laga, musim ini baru menghasilkan satu gol. Kesalahan dalam pengambilan keputusan dan kegagalannya membangun komunikasi saat tim melakukan penyerangan merupakan hal yang paling sering terjadi.

Sementara kiper anyar, Andre Onana, beberapa kali melakukan blunder yang berujung pada bobolnya gawang United. Selain itu, gaya permainanya yang terkenal sebagai kiper jago build up dianggap tidak cocok dengan situasi tim dan gaya bermain United saat ini.

3. Tak adanya sosok pembeda dalam tim.

Setelah kepergian Cristiano Ronaldo dan David de Gea musim lalu, United praktis tak lagi memiliki sosok pemain senior yang memberi pengaruh kepada tim. Padahal, sebuah tim perlu kehadiran seorang sosok berpengaruh yang mampu menjadi pembeda dan menggerakkan semangat juang tim.

Di masa kejayaan mereka tiga dekade silam, United punya sosok Roy Keane, sosok kapten yang menjadi panutan dan disegani rekan-rekannya. Keberadaan Keane dengan gaya temperamentalnya, terbukti mampu menjadikan United menjadi tim yang ditakuti waktu itu.

Saat ini United belum menemukan lagi sosok sefenomenal Keane. Bruno Fernandes yang biasa didapuk memegang ban kapten hanya tampil biasa saja. Belum mampu memberi efek signifikan pada tim.

Situasi seperti ini tentu tak boleh dibiarkan terus begini. Ten Hag sebagai pelatih kepala perlu menata ulang strategi untuk memperbaiki keadaan. Apalagi tuntutan fans semakin kencang agar sang pelatih segera menghadirkan prestasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun