Beberapa hari lalu media sosial mendadak ramai sehubungan dengan cuitan seorang penumpang tentang sikap penumpang lainnya yang menandai bangku kosong di sebelahnya dengan meletakkan barang-barang dan melarang penumpang lain menduduki bangku tersebut termasuk seorang penumpang yang membawa anak kecil yang notabene termasuk penumpang prioritas.
Perbuatan ini jelas-jelas tak dibolehkan. Seperti dikutip dari kompas.com, Leza Arlan, External Relations and Corporate Image Care PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menjelaskan bahwa penumpang tidak dibolehkan menandai bangku kosong untuk orang lain. Seharusnya siapa yang datang lebih awal lebih berhak menempati bangku kosong.
Pelanggaran demi pelanggaran seperti itu terus terjadi. Beberapa penumpang yang melihatnya membiarkan saja, tak berusaha menegur karena malas ribut. Paling-paling hanya berharap di dalam hati ada petugas berpatroli dan menegur penumpang yang melakukan kesalahan.
Sebagai warga kita tentu berharap dimasa mendatang kita tak lagi menemukan wajah-wajah yang tak ramah, wajah-wajah yang arogan lagi saat berkereta api.Â
Kita menginginkan pengalaman berkereta api yang menyenangkan. Dan untuk hal itu bisa kita mulai dari diri sendiri untuk senantiasa menampilkan wajah ramah, penuh senyum dan kehangatan. Wajah yang saling menghormati sebagai sesama pengguna.
(EL)
Yogyakarta,15102022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H