Hasilnya, sejauh ini tiga gol berhasil dicetaknya ke gawang Getafe, Valencia, dan Porto dalam enam kali peran sebagai pemain pengganti. Hasil yang yang cukup membanggakan karena mampu membawa kemenangan buat tim.
Meski demikian, belum ada tanda-tanda bahwa klub akan merubah keputusan. Griezmann tetaplah seorang super sub.
Pernyataan pelatih Simeone yang mengatakan bahwa dirinya melakukan semua ini sebagai bagian dari strategi klub memberi isyarat bahwa situasi seperti ini akan terus berlangsung. Kecuali ada kejadian luar biasa seperti adanya hukuman atau cederanya pemain-pemain lain yang membuat mereka harus absen.
Sayang, seribu kali sayang memang. Seorang Griezmann harus menjadi tumbal dari sebuah ide gila yang tak terkait langsung dengan permainan sepak bola itu sendiri. Tapi begitulah kenyataannya.
Begitulah. Terkadang sepak bola itu keluar dari batas-batas yang ditetapkan sepak bola itu sendiri. Bahwa dalam dunia sepak bola, adu strategi tak hanya terjadi di dalam tapi juga di luar lapangan. Seperti halnya pertarungan segitiga antara Barcelona, Atletico Madrid dan Antoine Griezmann.
(EL)
Yogyakarta,13092022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H