Ternyata alasan dibalik keputusan ini sangat konyol. Sifatnya lebih kepada non teknis. Klausul kontrak yang mewajibkan Atletico Madrid, klub yang meminjam Griezmann saat ini, untuk menebus sang pemain diakhir musim menjadi penyebabnya.
Ya, Atletico diwajibkan membeli sang pemain 40 juta Euro diakhir peminjaman jika setidaknya memainkannya dalam lima puluh persen dari laga Atletico di semua kompetisi. Artinya Griezmann setidaknya harus bermain dalam satu babak di tiap pertandingan.
Sayang, Atletico sepertinya tak tertarik untuk melanjutkan opsi ini. Entah harga yang ditawarkan Barcelona mungkin terasa mahal. Atau mereka memang punya proyek masa depan yang mana Griezmann tak masuk dalam rencana mereka.
Selain itu dengan usia sang pemain yang saat ini sudah 31 tahun dianggap tidak menguntungkan untuk investasi klub kedepannya. Apalagi performanya musim lalu tak maksimal karena cedera.
Celakanya, Barcelona, klub pemilik Griezmann sudah bulat keputusannya untuk melepas sang pemain. Nilai gaji yang tinggi menjadi alasan utama. Apalagi kontraknya masih sampai dua tahun lagi.
Selain itu, klub Catalan ini sudah memiliki formasi pemain depan yang cukup. Mereka kedatangan Robert Lewandowski musim ini. Sehingga keberadaan Griezmann tak dibutuhkan lagi.
Griezmann sebenarnya bukan pemain sembarangan. Pemain yang sebelumnya juga pernah berseragam Real Sociedad ini punya kemampuan komplet, baik dalam menyusun serangan maupun membantu pertahanan. Griezmann bisa tampil sama baiknya untuk posisi sebagai gelandang serang, pemain sayap maupun sebagai penyerang.
Semua sudah dibuktikannya selama ini. Baik ketika bermain di beberapa klub yang pernah diperkuatnya, yakni Real Sociedad, Atletico Madrid dan Barcelona. Ataupun ketika memperkuat timnas Perancis dimana dirinya sukses membawa negaranya menjuarai Piala Dunia 2018 lalu.Â
Griezmann, dengan segala kelebihan yang dimilikinya selalu menjadi pilihan utama pelatih dan banyak memberi kontribusi. Namun kini semua pencapaiannya seperti tak dianggap dan klub seolah setengah hati dalam menggunakan jasanya.Â
Situasi yang serba tak pasti ini tentu amat merugikan bagi Griezmann. Padahal dirinya sedang berjuang untuk terus tampil konsisten demi menjaga peluang bermain di Piala Dunia 2022 yang tinggal dua bulan lagi. Bisa-bisa posisinya digantikan pemain lain bila terus-terusan begini.
Tapi Griezmann tak lantas menyerah pada keadaan. Dalam situasi kesempatan bermain yang serba terbatas itu, dirinya berusaha tetap tampil all out.Â