Baru kemudian di sesi hari kelima ada tambahan Tugas Unjuk Kemampuan dengan batas waktu 3x24 jam. Selebihnya menunggu umpan balik dari jawaban yang telah kita kirim hingga mengisi reflective journal dan penerbitan sertifikat yang diterbitkan lembaga pelatihan.
Dari proses tersebut, mulai mendaftar Prakerja, membeli pelatihan, hingga menjalani proses pelatihan, pastikan mengingat alamat dan password email, termasuk menggunakan alamat email yang sama.Â
Hal teknis lainnya ialah memiliki koneksi internet yang lancar dan pastikan melonggarkan waktu jika sudah membeli pelatihan. Karena pelatihan ini tidak dapat diwakilkan. Mengingat absensi kehadiran dan masuk ke website pelatihan membutuhkan verifikasi wajah.
Meskipun pihak penyelenggara pelatihan akan selalu mengingatkan jadwal, teknis pengisian absensi, aturan mengikuti webinar, hingga hal teknis dan detail lainnya via Zoom maupun WAG.
Pasalnya, peserta wajib 100 persen menghadiri seluruh sesi. Tidak ada alasan tiba-tiba terpental karena alasan internet.
Pengalaman kemarin, terlihat ada peserta yang sedang memboncengkan anaknya naik motor ke sekolah. Kemudian rebahan di kasur, menyetir mobil, memasak hingga menyetrika, sampai yang terlihat serius memperhatikan pelatihan tetapi ketika diajak dialog pemateri hanya diam saja tak bergeming.
Itulah secuil pengalaman pribadi menjadi penerima Kartu Prakerja. Kalau ditanya apakah program ini sebaiknya dilanjutkan pada era Presiden Prabowo Subianto? Kalau saya sih yes saja.
Tidak dipungkiri bahwa insentif menjadi salah satu motivasi mendaftar program ini. Kendati gratis, tetapi tidak ada ruginya jika hendak mengikuti pelatihan memilih yang sesuai dengan tujuan kita. Siapa tahu bisa bermanfaat untuk mengembangkan kecakapan diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H