INOVASI TEKNOLOGI BIOP2000Z UNTUK SWASEMBADA PANGAN MENJAMIN PRODUKSI PANGAN YANG BERKERAKYATAN DAN BERKELANJUTAN UNTUK KEMAKMURAN RAKYAT INDONESIA
RINGKASAN
Membangun produktivitas pertanian adalah cara yang paling efektif untuk memberantas kemiskinan. Pertumbuhan PDB yang berasal dari sector pertanian terbukti ”empat kali lipat lebih efektif” lebih berarti dibanding dengan sektor lain dalam mengurangi kemiskinan di negara berkembang. Memberikan teknologi kepada petani merupakan inti upaya meningkatkan produktivitas tanaman pangan utama di daerah-daerah tertinggal, dan menjadi solusi bagi upaya peningkatan kesejahteraan petani tradisional, pengentasan kemiskinan dan penyerapan lapangan kerja. Mengitegrasikan unsur penemuan dan inovasi teknologi ”Bioperforasi”, menciptakan benih-benih unggul dan hibrida tanaman pangan melalui ”hibrid seed centre”, alih teknologi melalui pendampingan dan kawalan teknologi agar sosialisasi dan aplikasi teknologi dapat masuk ke dalam pola bertani dan budaya setempat, mengorganisasikan petani dalam kelompok tani kemiteraan dan memberikan modal stimulan untuk penerapan teknologi dalam usaha tani terbukti mampu meningkatan produktivitas budidaya tanaman pangan di tingkat petani sampai 300 % yang dampak positif pada peningkatan pendapatan dan perbaikan perekonomian petani dipedesaan.
Atas keberhasilan peningkatan produktivitas dan manfaat yang telah dirasakan luas petani dengan meningkatnya pendapatan, penyerapan tenaga kerja langsung dan perbaikan mutu lingkungan pertanian dampak dari penerapan teknologi Bioperforasi, Negara memberikan anugerah adipura ”Kalyanakretya” sebagai hasil karya yang terunggul, teruji dan diterapkan dalam bidang pertanian dan agroindustri; Museum Record Indonesia (MURI) memberi anugerah dalam menciptakan tanaman kedelai local dengan produktivitas tertinggi 1.000 %; Word Intelectual Property Organization(WIPO) memberikan penghargaan International Paten Produktif, dan bahkan komisi V DPR-RI memberikan rekomendasi sebagai teknologi unggulan untuk swasembada
MEMBANGUN PRODUKTIVITAS PERTANIAN PANGAN YANG BERKERAKYATAN, KONSISTEN DAN BERKELANJUTAN UNTUK ERA KEBANGKITAN EKONOMI INDONESIA Oleh: Ali Zum Mashar
A. LATAR BELAKANG
Laporan Word Development Report (WDR) yang disampaikan oleh Word Bank di Washington DC, sabtu 20 Oktober 2007 baru-baru ini menggaris bawahi bahwa membangun produktivitas pertanian adalah cara yang paling efektif untuk memberantas kemiskinan di negara berkembang. Bila dibanding dengan sektor lain, pertumbuhan PDB yang berasal dari sektor pertanian terbukti ”empat kali lipat lebih efektif” dalam mengurangi kemiskinan. Joachim Von Amsberg (perwakilan Word Bank di Indonesia) mencermati kondisi yang sama di Indonesia, bahwa secara historis pertumbuhan sector pertanian di Indonesia adalah yang paling efektif memberantas kemiskinan di Indonesia (Kompas, 22 Oktober2007).
Perlu disadari bersama bahwa membangun pertanian Indonesia sebagai pertumbuhan ekonomi riil yang produktif saat ini dan ke depan dipandang vital dan strategis.
Hal ini sangat relevan bila kita mencermati tingginya angka kemiskinan di Indonesia, lebih dari 80persennya ada dipedesaan yang mereka bergantung hidup dari sector pertanian. Laporan WDR juga menyebutkan bahwa sector pertanian telah mempekerjakan lebih dari separuh tenaga kerja yang ada di negara berkembang, sektor ini di Indonesia menjadi tumpuan harapan yang penyerap 46% tenaga kerja yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Hasil kajian WDR merekomendasikan bahwa mempertinggi produktivitas pertanian tanaman pangan utama di daerah-daerah tertinggal menjadi solusi bagi upaya peningkatan kehidupan petani tradisional dan pengentasan kemiskinan. Masih ada peluang dan sekaligus tantangan yang besar dalam membangun pertanian di Indonesia melalui peningkatan produktivitas pertanian yang mensejahterakan rakyat. Peluang dan tantangan tersebut adalah produktivitas tanaman pangan dan perkebunan yang masih rendah, Di sisi lain potensi lahan di Indonesia yang tersedia untuk pertanian masih besar seperti lahan tidur/terlantar (alang-alang) seluas 1,08 juta ha, Lahan pasang surut potensial seluas 9,5 juta ha dan lahan kering/tidur marginal 11 juta ha. Di Indonesia terdapat 45,79 juta ha tanah PMK (Ultisol), 14,11 juta Ha tanah Oxisol dan 27,06 juta ha Gambut (histosol) yang bisa diupayakan untuk pertanian. Sumber daya iklim seperti cahaya matahari,iklim dan udara tropis yang mengandung gas-gas pendukung kesuburan tanah dan tanaman apabila dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan baik adalah suatu anugerah tersendiri. Kesemuanya itu akan dapat berubah menjadi kekuatan penggerak ekonomi yang maha dahsyat bila dapat dikelola dan dimanfaatkan secara sinergi dengan penguasaan teknologi sebagai penggerak produktivitas.
B. SOLUSI : MEMBANGUN PRODUKTIVITAS BERBASIS TEKNOLOGI
Atas laporan Word Bank di atas, penulis memberikan pandangan yang senada sinergistik dengan menyajikan bukti karya nyata dan solusi lapangan dari pengalamannya dalam membangun produktivitas pertanian bagi masyarakat petani miskin dan tradisional di daerah tertinggal dan daerah dengan sumber daya pertanian yang marginal. Penulis menyimpulkan bahwa dengan memberikan teknologi produktivitas yang mudah dipahami ke dalam pola usaha tani / budidaya petani tradisional terbukti ampuh memberikan dampak nyata dalam memperbaiki kehidupan dan kesejahteraan petani masyarakat pedesaan tersebut.
Faktor kunci keberhasilan yang penulis terapkan dalam pemberdayaan petani tradisional di berbagai daerah tertinggal dan petani lahan marginal adalah:
1. membangun pertanian dengan memberikan teknologi terunggul yang berbasis plasma nutfah dan kultur asli Indonesia.
Dalam hal ini penulis memberikan penemuan (hasil invensi dan inovasi) untuk bisa diakses oleh petani yaitu:
a. memberikan teknologi Bioperforasi / Bio P2000Z yang dipercaya petani (hasil paten Internasional: PCT/ID01/00003; paten Nasional: ID 0 000 438 S dan ID 0016722,P20000367, P20000368, S2000073) dalam bentuk produk dan metode yang memiliki keunggulan: berdaya hasil nyata, terbuktikan dan teruji dalam meningkatkan produktivitas panen petani, mudah dan sederhana diterapkan serta konsisten berkelanjutan dan ramah lingkungan dalam meningkatkan produktivitas;
b. memberikan solusi varietas/galur baru sebagai komoditi unggul kompetitif dan spesifik lokasi yang merupakan hasil rakitan genetis benih-benih unggul baru, seperti : 21galur kedelai unggul produktivitas lebih dari 3 ton/ha dan jagung penemuan baru.
c. membantu peningkatan produksi mitra petani padi,penulis memproduksi sendiri benih padi hibrida F1 hasil rekomendasi prof. Juan long ping (the father of hibridrice) dengan membangun ”Hibrida Seed Centre” dilahan inti hamparan 60 ha dan lahan petani-petani mitra penangkar binaan di sekitarnya di daerah kabupaten Serang-Banten;
2. memberikan pelayanan alih teknologi dengan cara”pendampingan petani” dan pengawalan teknologi minimal satu kali musim tanam sebagai bentuk sosialisasi dan pembelajaran dalam prektek dan penerapan ”learn bydoing”,
3. mengorganisasikan petani dalam menejemen ”kelompok tani” cluster-cluster hamparan, membuat jaringan kemitraan-kemitraan dalam penguatan budidaya dan pemasaran dengan berbagai stake holder disektor pertanian,
4. mencari dan memberikan modal kerja stimulan dariberbagai sumber untuk perbaikan mutu budidaya petani sebagai bentuk pinjaman lunak yang harus dikembalikanbaik dalam bentuk bagi hasil, simpan pijam, pengembalian biaya pokok sarana produksi dan lain-lain sesuai kesepakatan bersama yang dikemas dalam revolving dan saving kelompok.
Penguasaan teknologi Bioperforasi (BioP2000Z) oleh petani merupakan kunci atau ”Driver” peningkatan produktivitas yang berdampak nyata secara multi player, yaitu:
a) menciptakan efisiensi untuk berproduksi persatuan yang di hasilkan dari panen;
b) mengurangi ketergantungan terhadap input pupuk kimia pabrikan yang sering langka di lapangan;
c) meningkatkan pendapatan petani melalui peningkatan produktivitas;
d) menghidupkan asset sumber daya lahan yang marginal menjadi produktif sehingga membangkitkan gairah dan motivasi bagi petani setempat untuk bertani dan berproduksi secara maksimal berkelanjutan.
C. HISTORIS TEKNOLOGI PRODUKTIVITAS YANG BERNILAI”PATEN”
Teknologi bioperforasi ini berawal dari penemuan beberapa strain mikroba unggul dari ”laguna hitam gambut masam” di pedalaman lahan Gambut sewaktu penulis bertugas membina transmigran PLG Kapuas dan penemuan mikroba dari lahan pasir kuarsa di eks penambangan emas Palangkaraya-Kalteng yang memiliki sifat keunikan adaptasi dan sinergi dengan tanaman di atasnya.
Kemudian melalui teknik rekayasa mutagenesis sederhana dan klonning menghasilkan mikroba masanger yang menstimulir konsursium mikroba unggul berguna lain, setelah melalui penelitian dan kajian secara seksama didapatkan kombinasi kultur mikroba yang kombinasinya mampu menghasilkan zat-zat bio aktif danBio agent yang mampu melakukan aktivitas ”bio perforasi” pada tanaman dan pembenah kesuburan tanah secara berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Setelah melalui serangkaian uji lapangan dan laboratorium hasil penemuan ini penulis patenkan di Indonesia dan di organisasi paten dunia (International Beureu Patent). Konsorsium mikroba di atas setelah diramu dalam bentuk suatu produk kultur cair dan diberikan kepada petani untuk ditebarkan di lahannya untukmemperbaiki kesuburan, ternyata cara ini lebih mudah diterapkan oleh petani dan lebih murah dibanding dengan teknik lain dalam memperbaiki kesuburan tanah dan tanamannya.
Bukti di lapangan menunjukkan teknologi Bioperforasi ini mengatasi faktor penghambat produktivitas tanaman daridalam tanah dan tanaman. Dalam aplikasinya juga menyederhanakan teknik konvensional petani dalam mendapatkan peningkatan produktivitas seperti pengapuran lahan dalam menetralkan pH menjadi bukan hal yang pokok,mampu penetralan cemaran logam berat /racun tanah seperti pirit, memproduksi bahan organik mikro kompos, lebih toleran terhadap penghambat biofisik karena batasan genetis internal tanaman terhadap lingkungan tumbuhnya, dan pengkayaan unsur hara makro dan mikro secara alami di tanah melalui mekanisme fiksasi dan bio sintesa hara tanaman. Mengingat penemuan teknologi ini berasal dari sumber gen mikroba biota di tanah marginal asli di Indonesia yang beriklim tropis, maka dalam setiap penerapannya di lahan petani Indonesia hamper tidak dijumpai kendala yang berarti.
D. KONSISTENSI MEMBANGUN PRODUKTIVITAS: SEBUAH KARYANYATA
Perjalanan panjang penerapan teknologi Bio P2000Z secara konsisten memberikan kemajuan yang nyata dalam peningkatan produktivitas pertanian tanaman pangan dipetani binaan telah Dua puluh tahun sejak ditemukannya teknologi BioPerforasi ini. Bersama-sama petani dan masyarakat serta program pemerintah pusat maupun daerah, penerapan teknologi ini telah mendorong dan memotivasi berkembangnya pusat-pusat produksi menjadi sentra produksi maupun sentra agropolitan yang menyerap tenaga kerja dan investasi produktif.
Dalam kurun waktu tersebut aplikasi teknologi telah mencapai puluhan bahkan ratusan ribu hektar, seperti:
Sentra produksi padi di kawasan Parit-Rambutan Ogan Ilir dan Musi-Banyuasin Sumsel, lumbung pangan di Mesuji-Manggala Lampung, sentra kedelai diBanyuwangi dan Jember Jatim,Tanjung Jabung Timur – Jambi,
Sentra Jagung di Purwodadi-Grobogan Jateng,
pembangunan kemitraan ”Community Development” pertanian di Kec. Bahodopi Morowali-Sulawesi Tengah, pertanian pangan di kawasan PLG Kapuas-Kalteng dan sentra pangan di beberapa kabupaten lain di Indonesia.
Di tanah Toba bersama yayasan DEL dibangun Sentra Jagung dan Nanas di beberapa kabupaten di dataran tinggi Toba. Bukti-bukti keberhasilan di atas akan penulis sampaikan dalam tulisan kami yang bertema ”Karya Nyata Peningkatan Produktivitas Mengatasi Masalah”. Penerapan teknologi Bio Perforasi juga telah dimanfaatkan untuk membantu Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui Direktorat Jenderal P2MKT mempercepat pencanangan Kota Terpadu Mandiri Transmigrasi (KTM) sebagai program unggulan dalam percepatan kemandirian transmigrasi dan penciptaan lapang kerja baru. Pencanangan program ini diawali dengan panen raya pertanian pangan berproduktivitas tinggi di daerah transmigrasi sebagai wujud penerapan teknologi produktivitas Bio P 2000 Z. Hasil peningkatan produktivitas tanaman pangan dengan teknologi ini telah terbukti mampu melipatgandakan peningkatan hasil produksi di lapangan hingga 250% – 300%.
Pentingnya peningkatan produktivitas ini karena di sadari bahwa rata-rata produktivitas tanaman pangan di Indonesia masih rendah yaitu:
rata-rata produktivitas padi = 4,6 ton/ha, jagung 4,5 ton/ha dan kedelai1,3 ton/ha. Sedangkan rata-rata di daerah pertanian baru diluar jawa untuk padi = 3,5 ton/ha, jagung = 3 ton/ha dan kedelai 0,8 ton/ha. Dengan menerapkan teknologi ini memberikan peningkatan produksi yang signifikan sebagaimana kronologis dan konsistensi bukti penerapan dari tahun ke tahun dan sertifikat produktivitas terlampir.
E. ANUGERAH DAN DUKUNGAN ATAS ATAS BUKTI KARYA NYATA
Atas konsistensi hasil penerapan, kemajuan yang dicapaidan kontribusi dalam pembangunan pertanian Nasional dan dampak penyerapan tenaga kerja, penghargaan dan pengakuan resmi yang telah diperoleh diantaranya dalam jajak pendapat Komisi V DPR-RI tahun 2001 merekomendasikan teknologi produktivitas Bio P 2000 Z sebagai ”teknologi unggulan” untuk mempercepat swasembada pangan. Mendapatkan ”Anugerah MURI dan Rekor Guiness Book” Atas keberhasilan menciptakan pertumbuhan kedelai setinggi 3,8meter dan buah mencapai 3.031 polong yang berarti mampum eningkatkan potensi produktivitas kedelai hampir 1.000 %; penghargaan pengakuan Internasional dari Word Intelectual Property Organization (WIPO)- Jeneva-Swiss, dan pada tahun2003 Negara memberikan
Anugerah medali emas Yang diserahkan oleh presiden Megawati Soekarnoputri yang bertatahkan kalimat ”Kalyanakretya”yang artinya: ”yang terunggul, teruji, terbukti dan terterapkan” di bidang pertanian dan Agro Industri tinggi di daerah transmigrasi sebagai wujud penerapan teknologi produktivitas Bio P 2000 Z. Hasil peningkatan produktivitas tanaman pangan dengan teknologi ini telah terbukti mampu melipatgandakan peningkatan hasil produksidi lapangan hingga 250% – 300%. Pentingnya peningkatan produktivitas ini karena di sadari bahwa rata-rata produktivitas tanaman pangan di Indonesia masih rendah yaitu: rata-rata produktivitas padi = 4,6 ton/ha, jagung 4,5 ton/ha dan kedelai 1,3 ton/ha. Sedangkan rata-rata di daerah pertanian baru diluar jawa untuk padi = 3,5 ton/ha, jagung =3 ton/ha dankedelai 0,8 ton/ha. Dengan menerapkan teknologi inimemberikan peningkatan produksi yang signifikan sebagaimana kronologis dan konsistensi bukti penerapan daritahun ke tahun dan sertifikat produktivitas terlampir.
F. MEMBANGUN BIOREAKTOR, MEWUJUDKAN IMPIAN UNTUK MENGATASI KEMISKINAN DAN MEMBERIKAN SOLUSI KESEJAHTERAAN RAKYAT
Menghadapi tantangan masih rendahnya produktivitas pertanian ke depan dan yang akan datang, saat ini telah dibangun pabrik/Bioreaktor untuk pembiakan mikroba yang terbesar di Indonesia bahkan di Asia tenggara yang di bangun di kawasan komplek Industri BUKAKA, Cilengsi-Bogor. Pabrik ini dibangun dengan bahan dan tenaga ahli 100% oleh putra-putri Indonesia, dimana ide dan disain murni langsung dari penulis (penemu) dan pengerjaan fabrikasi ”erection” pabrik dikerjakan oleh tenaga-tenaga ahli dari BUKAKA.
Harapan dengan pembangunan pabrik Bioreaktor ini adalah agar teknologi Bioperforasi penemuan ini dapat lebih banyak membantu peningkatan produktivitas petani di berbagai daerah di Indonesia, sehingga mampu memenuhi permintaan produk dan teknologi dari petani mitera yang semakin berkembang. Penulis optimis, atas keyakinan dan bukti-bukti yang meyakinkan bahwa teknologi ini dapat menjadi solusi bagi upaya mengurangi kemiskinan masyarakat pedesaan dan terpencil di Indonesia yang banyak bergantung dari mata pencaharian bertani. Selanjutnya berharap agar Negara dapat mempercepat pemulihan kebangkitan ekonomi rakyatnya khususnya yang bergantung dari sektor pertanian melalui peningkatan produktivitas dan perndapatan dari pertanian dalam percepatan pengentasan kemiskinan menuju rakyat Indonesia yang sejahtera dan berjaya.
KARYA NYATA: PRODUKTIVITAS PERTANIAN MENGATASI MASALAH PANGAN RAKYAT
A.TEKNOLOGI LONCATAN PRODUKTIVITAS PADA KEDELAI NASIONAL
Di tengah isu pro dan kontra terhadap pengembangan kedelai di Indonesia yang mengatakan produktivitas kedelai Nasional rendah (yaitu: 1,2 ton/ha), dan mengatakan bahwa kedelai adalah tanaman sub tropis, jadi tidak cocok di Indonesia sehingga tidak perlu dikembangkan dan lebih baik impor saja terus berupaya mempengaruhi kebijakan adalah pandangan yang menyesatkan bangsa. Dengan diketemukannya teknologi yang tepat ternyata kedelai lokal di Indonesia mampu berproduksi berkali lipat. Produktivitas kedelai di Indonesia bisa lebih tinggi dari produktivitas kedelai Amerika yang rata-rata 2,3 - 2,7 ton/ha, maka pandangan tersebut pupus dari kacamata akademis.
Inovasi penemuan teknologi tersebut adalah teknologi Bio P2000Z yang mampu membuat kedelai tumbuh maksimal seperti pohon. Tinggi kedelai mencapai 3,8 meter dan buahnya pada satu pohon mencapai 3.031 yang merupakan rekor tanaman kedelai tertinggi dengan buah terlebat di dunia. Keberhasilan pertumbuhan tersebut dapat diprediksikan secara matematis kemampuan produksi kedelai Indonesia berpotensi 14ton/ha – 30ton/ha. Musium Rekor Indonesia (MURI) mencatat produktivitas kedelai tersebut dalam sejarah rekor kedelai tertinggi dan terlebat.
bukti visual tanaman, Prof. Tashi Ozawa (Ilmuwan Bioteknologi Jepang) berkunjung menyaksikan kedelai Edamame temuan Jepang yang ditanam di Indonesia diaplikasi teknologi Bio Perforasi mampu tumbuh setinggi 2,5 meter dengan buah mencapai 1.300 polong. Normal tanaman kedelai lokal hanya mampu tinggi rata-rata = 75 cm dan polong = 20–75 polong /tanaman , sedangkan kedelai edamame hanya setinggi 40 – 55 cm dengan buah kurang dari 50 polong per pohon dan rata-rata 30 polong per pohon. Kedelai di Indonesia pada umumnya bila ditanam dengan cara konvensional hanya mampu berproduksi rata-rata antara 0,8 – 3,0 ton/ha. Namun dengan sentuhan teknologi Bioperforasi memiliki harapan rata-rata produktivitasnya 3,0 – 5,2 ton/ha yang berarti meningkat antara 200 % - 300%.
Perubahan yang diakibatkan oleh teknologi ini signifikan sebagaimana gambar di bawah ini:
Penerapan Teknologi Bio P2000Z di beberapa daerah telah mendorong produktivitas masyarakat petani memberikan bukti nyata sebagai berikut :
Keterujian dan bukti nyata peningkatan produktivitas hasil diatas diketahui dan dukung dengan sertifikat hasil oleh pihak dinas pertanian maupun pihak pemerintah terkait. Dampaknya adalah sekarang di daerah daerah tersebut berkembang menjadi sentra produksi pertanian daerah.
B. PEMBERDAYAAN LAHAN MARGINAL, LAHAN GAMBUT MASAM DAN PASIRKUARSA
Lahan masam gambut, sulfat masam dan berpirit, lahan pasir kuarsa adalah lahan marginal untuk pertanian dan jumlahnya jutaan hektar salah satunya di PLG sejuta hektar Kapuas. Pemanfaatan lahan tersebut secara konvensional untuk pertanian akan mengalami banyak kendala teknis yang ditandai dengan rendahnya produktivitas dan bahkan jika tidak tepat penanganan akan mengganggu lingkungan. Menghadapi tantangan biofisik tersebut telah dilakukan rekayasa microbial dan inovasi organic sejak tahun 1998 – 2000 untuk pemberdayaannya dengan teknologi Bio Perforasi. Hasilnya di PLG pada sekala terbatas saat itu mampu melipatgandakan produksi lebih dari 250% dari rata-rata setempat. Bahkan di lahan kritis yang memiliki tipe tanah marginal pasir kuarsa (di Palangka Raya dan UPT Sei Gohong), teknologi ini mampu untuk budidaya kedelai dengan kisaran hasil mencapai 3,8 ton/ha jauh lebih tinggi dari hasil cara konvensional (umum petani) hanya mampu 0,4 - 0,6 ton/ha. Berikut ini fakta-fakta penanganan lahan Marginal Gambut dan Lahan pasir kuarsa di daerah-daerah potensial pertanian di Indonesia:
1. DI LAHAN GAMBUT LAMUNTI A2 PLG-KAPUAS
Sebelum di hentikan pengembangan Lahan Gambut sejuta Hektar (PLG) Kapuas-Kalteng pada tahun2000, sebenarnya telah berhasil ditemukan teknologi yang efektifdan efisien untuk menjadikan lahan Gambut layak untuk produksi tanaman pangan. Penanaman kedelai seluas 200ha di UPT Dadahup B2,G1,G2,G3 dan Lamunti A2 dengan teknologi BioP2000Z telah memberikan bukti bahwa kedelai mampu berproduksi lebih dari 3,0 ton/ha dan menepis anggapan sebelumnya bahwa kedelai tidak bias tumbuh dengan baik di PLG. Bukti sertifikat produksi terlampir. Uji coba pada tanaman Padi di UPT Dadahup A4 dan Palingkau SP1 saat itu mampu berproduksi 6,0 ton/ha. Bahkan cara microbial ini lebih efektif dan murah dalam meningkatkan pH Gambut tanpa Pengapuran
2. DI LAHAN PASIR KUARSA
Gambar di samping adalah tanaman kedelai yang di tanam diBalatrans P.Raya Kalteng dan di UPT Sei Gohong yang berlahan masam pasir kuarsa dan produktivitas hasil ubinan 4,2 ton/ha pada tahun 1998. Inovasi menyemai mikroba Bio P2000Z di lahan tersebut menjadikan lahan pasir kuarsa lebih produktif ditandai degan tumbuh suburnya kedelai ini sebagai tanaman indicator. Keberhasilan memberdayakan lahan pasir ini meyakinkan petani setempat untuk memanfaatkan sebagai lahan pertanian produktif. Di lokasi ini sekarang telah berkembang menjadi sentra sayuran yang mensuplai kota Palangkaraya.
3. DI LAHAN GAMBUT MESUJI
Awal penempatan transmigran dilahan gambut pasang surut kawasan Mesuji Lampung produktivitas pangan sangat rendah yaitu padi 2ton/ha, kedelai 0,7 ton/ha dan jagung 2,5 ton/ha. Tahun 2000, Menakertrans mengajak penemu mengintroduksi teknologi Bio P2000Z di kawasan tersebut. Hasilnya meningkat signifikan dan Menakertrans (Ir. Alhilal Hamdi) panen kedelai dihamparan lahan 50ha dengan rata-rata produksi 2,5 – 5,2 ton/ha yang selanjutnya berkembang menjadi sentra pangan dan telah menjadi kota kecamatan. 4 April 2007 menakertrans dan Gub. Lampung panen Padi yang meningkat dari rata-rata 4ton/ha menjadi 7–9ton/ha melalui penerapan teknologi ini yang lebih intensif dan Menakertrans mencanangkan menjadi kawasan KTM.
4. DI LAHAN PS. SURUT – MUBA
Di daerah Air Kubang Padang Muba-Sumsel berahan Ps.Surut Sulfat masam adalah lahan lahan bermasalah untuk produksi tanaman pangan. Pada tahun2000/2001 untuk menetralkan racun tanah dengan cara teknik microbial efektif merubah lahan menjadi produktif untukmemproduksi kedelai 2,8 ton/ha dan padi. Pengaruh dari penerapan mikroba Bio P2000Z semakin meningkatkan kesuburan lahan dan sekarang menjadi sentra produksi pangan daerah.
5. DI LHN GAMBUT P.S. OGAN ILIR
UPT Parit dan UPT Rambutan adalah lokasi transmigrasi lahan Gambut Ps. Surut yang baru dibuka dan warga trans yang ditempatkan baru 7 bulan. Secara normal lahan tersebut baru produktif dapat panen setelah 3tahun diolah dan ditanami transmigran secara terus menerus. Dengan pendampingan transmigran agar menerapkan kawalan teknologi Bio perforasi,ternyata mampu langsung produktif menghasilkan panen kedelai 1,8 – 4,3 ton/ha dan pada padi hibrida produktivitasnya 7,9ton/ha GKG meski UPT tersebut belum berumur 1 tahun.
Panen raya kedelai oleh Menakertrans dan gubernur Sumsel sebagai awal dicanangkannya Kota Terpadu Mandiri KTM Transmigrasi DI LaHN PS.SURUT TANJAB.TIMUR JAMBI Dilahan ps.surut bergambut di Desa Rantau Rasau Tanjung Jabung Timur, Jambi adalah lahan potensial pertanian, namun produktivitasnya rendah,meski sudah 10tahun di usahakan.
Tahun 2002 dilakukan trobosan produksi untuk meningkatkan kesejahteraan petani, Melalui teknologi Bioperforasi dilakukan pilot project penanaman kedelai seluas 400ha dan berhasil. Panen raya dilakukan oleh Gubernur Jambi dengan produktivitas 2,6-4,6ton/ha. Keberhasilan dalam pemberdayaan lahan Psg.Surut bergambut tersebut memotivasi Pemda dan masyarakat setempat mengelola lahan tersebut lebih intensif dan hasilnya sekarang kawasan tersebut sebagai sentra produksi pangan(Padi,Kedelai dan Jagung).
7. DI LAHAN GAMBUT KALBAR
Lahan Gambut Di Kalbar seperti di kawasan Rasau Jaya dan Sungai bulan adalah daerah pertanian yang diunggulkan sebagai Kawasan Agropolotan. Namun daya dukung kesuburannya rendah karena sifat gambut.
Melalui Teknologi Bio Perforasi lahan tersebut ditanam jagung dan produktivitasnya meningkat dari 4– 6 ton/ha menjadi 7–9ton/ha jagung.
Saat ini sudah didirikan pabrik untuk menampung jagung petani mitera bianaan
GUBERNUR JAMBI SERIUS MEMPERHATIKAN LAHAN GAMBUT TANUNG JABUNG TIMUR -JAMBI
C. PEMBERDAYAAN PETANI TRADISIONAL DIPEDESAAN YANG BERADA DI SUMBER DAYA LAHAN MARGINAL DAN DAERAH TERPENCIL.
Tingginya tingkat kemiskinan dan pengangguran tidak kentara di pedesaan menjadikan alasan utama untuk membangun produktivitas sebagai solusi untuk memberikan peningkatan kesejahteraan. Pengalaman penulis dari penanganan daerah-daerah terpencil daerah transmigrasi pada kultur masyarakat dengan tingkat pendidikan yang rendah besar perannya membangun keberhasilan pemberdayaan petani mitera yang berbasis produktivitas dan penerapan teknologi.
Faktor penentu dalam memperbaiki kehidupan petani adalah menjadikan subur lahan yang dimiliki sebagai asset utamanya sehingga pertanamannya akan lebih produktif dan efisien. Penerapan teknologi Bioperforasi ke dalam pola usaha tani masyarakat telah mampu mencerdaskan dan meningkatkan semangat petani untuk memperoleh hasil tertinggi dalam usaha taninya. Memulai dengan percontohan terbatas dan memberikan bukti-bukti nyata telah mendorong beberapa daerah berkembang menjadi daerah sentra produksi.
Beberapa daerah tersebut antara lain sebagai berikut:
1.SIMARHOMPA KEC. SIPAHUTAR – TAPUT-SUMUT
Pemberdayaan masyarakat desa terpencil dilakukan dengan meningkatkan produktivitas tanaman nanas dengan tumpangsari tanaman jagung ketinggian 1200mdpl di desa Siabal-abal III dusun Simarhompa dengan kultur masyarakat Adat suku Batak yang kental. Semula produktivitas jagung rata-rata 3 ton/ha, meningkat menjadi 7– 8 ton/ha. Setelah dua tahun Nanas berproduksi dari 15 - 25ton/ha meningkat menjadi 40 – 60ton/ha.
Dimana para peserta petani binaan (desa sekitar:Onan Rungu, Pangaribuan dll.) sedang mendapatkan pelatihan teknologi dan di bawah adalah petani nanas yang berhasil mengatasi kemalasannya menjadikan lahannya sebagai lahanproduktif.
PANEN PERDANA JAGUNG HASIL PENERAPAN KEMITRAAN BIOTEKNOLOGI BIO P2000Z TERNYATA RATA-RATA 1 BATANG = 2 –3 TONGKOL SAMA BESAR, ..... POTENSI YANG LUAAAR BIASA !!!
2. SITOLUAMA KEC.BALIGE–TOBASA
Di desa Ujung Tanduk dilakukan kemitraan tanam jagung dengan membuka lahan tidur masyarakat dibawah binaan yayasan DEL dengan menerapkan Bioteknologi Bioperforasi. Meski lahan bukaan baru hasil yang hasilnya 300 % lebih tinggi yaitu rata-rata 9 ton/ha lebih tinggi dari cara konvensional. Potensi inimasih dapat ditingkatkan jika petani mau lebih intensif dalam budidaya karena terbukti tanaman mampu berproduksi dengan jumlah tongkol tiga kali lipat dari normalnya Petani 100% dapat mengembalikan pinjaman yang diberikan. Hal ini belum pernah terjadi pada bantuan usaha tani sebelumnya.
3. PURWODADI - GROBOGAN
Awal tahun 2001 di lahan pegunungan kapur eks. Perhutani desa prawoto dan godong yang dikelola bersama masyarakat melalui program PHBM dilakukan pilot project penanaman jagung dengan penerapan teknologi Bioperforasi seluas 50 ha. Hasilnya ternyata di sela-sela bebatuan kapur yang tandus tanaman jagung tumbuh subur dan petanidapat panen rata-rata 6 - 10ton/ha. Dampaknya selama 3(tiga) tahun kemudian penanaman jagung terus berkembang pesat hingga puluhan ribu hektar gunung kapur eks. hutan jati tertutup oleh tanaman jagung seperti tampak gambar disebelah. Ekonomi masyarakat petani pinggir hutan meningkat.
4. AGROTEKNO PARK PALEMBANG
Gambar di samping adalah panen jagung di Agrotekno Park Palembang Pilot Project kementrianristek dalam penerapan teknologi temuan baru untuk dapat dimanfaatkan petani. Setelah menerapkan inovasi Bio P2000Z terjadi peningkatan produktivitas yang kemudian petani memanfaatkan.
5. GROBOGAN – JATENG
Gambar di samping adalah panen jagung di Grobogan di lahan seluas 2000 ha atas keberhasilan dalam memproduktifkan lahan tidur terlantar melalui kemiteraan teknologi petani. Dulunya daerah ini adalah kantong kemiskinan, sekarang menjadi sentra jagung dan petani lebih sejahtera.
6. BANYUWANGI – JATIM
Gambar di samping adalah panen kedelai di Banyuwangi di lahan PHBM seluas 1.300 ha hasil penerapan Inovasi Bio P 2000 Z. Sebelumnya lahan ini produktivitasnya kurang memuaskandan setelah kemitraan bersama Perhutani, Pemda, teknologi dan petani menjadi lebih mensejahterakan dan menyerap tenaga kerja bagi penduduk desa dipinggiran hutan.
7. MAJALENGKA – JABAR
Panen Jagung dan kedelai di Majalengka (Jati tujuh) hasil kemitraan Koperasi tani dan swasta (modal dan teknologi Bio P2000Z). Hasil kemitraan menunjukkan peningkatan produktivitas yang signifikan dan kemudian diikuti oleh petani kedelai sekitar untuk memasok bahan baku tahu Sumedang
8. MUSI RAWAS – LUBUK LINGGAU
Panen kedelai di Musi Rawas-Lubuk Linggau atas meningkatnyaproduktivitas melalui pemberian teknologi pada petani. Kawalan teknologi Bio P2000Z diberikan melalui kerjasama Pemda dengan LIPI untuk mendorong peningkatan produktivitas dan kemandirian petani.
9. DARAWOLONG KERAWANG JABAR
Panen raya kedelai bersama Menperindag hasil pilot projectkemiteraan petani seluas 150 ha sebagai upaya peningkatan produktivitas kedelai di daerah sentra kedelai Kerawang. Produktivitas meningkat 200%, sekarang cara penerapan teknologi ini terus dikembangkan untuk tanaman kedelai.
10. LOMBOK – NTB
Panen raya kedelai di Lombok. Tanam kedelai kemitraan dilakukan setelah panen padi untuk peningkatan IP300 dengan penerapan teknologi Bio P2000Z sebagai solusi mengoptimalkan pemanfaatan lahan, pendapatan dan sediakan lapangan pada musim kering.
11. JEMBER –JATIM
Kebun kedelai Edamame kemiteraan petani, PT ASI dan PT.ALAMI dengan penerapan teknologi Bio P2000Z. Disamping peninmgkatan produktivitas, dampak nyata dari kemitraan ini adalah penyerapan lapangan kerja dan tumbuhnya usaha ekonomi baru karena untuk memenuhi pasar ekspor.
12. CSR PT DOVER CHEMICAL Membantu Petani dengan bantuan alat mekanisasi, irigasi dan teknologi Bio P2000Z untuk keberhasilan petani serang-Banten
13. NABIRE – PAPUA
Kedelai di Nabire Papua telah dikembangkan dengan Bio P2000Z oleh transmigran. Pada awalnya petani kesulitan pupuk dan benih,kemudian dibantu sekaligus dalam bentuk paket teknologi. Hasilnya menunjukkan produksi yang baik dan terus dikembangkan petani.
14. SUKOHARJO –SOLO JATENG
Gambar ini adalah pertanaman kedelai di desa Karanganyar, Sukoharjo – Jatengdi lahan tadah hujan pada awal musim hujan. Kemiteraan penerapan teknologi Bio P 2000 Zyang dibantu melalui pemda setempat menjadikan tingkat keberhasilan panen dan produkti-vitas yang tinggi petani. Sekarang daerah ini adalah sentra kedelai.
15. REJANG LEBONG – BENGKULU
Kebun percontohan kedelai Rejang Lebong yang tampak subur. Dulu daerah ini sentra Jahe, namun tanahnya terus mengalami penurunan kesuburan dan banyak penyakit. Percontohan teknologi dilakukan untuk mengembalikan kesuburan tanah dan meyakinkan petani tetap bertanam tanaman pangan dan musiman.
16. SUMATERA BARAT
Gubernur Sumatera Barat panen Padi hasil penerapan Bio P2000Z di Pulo Punjung Sumatera Barat, Hasil panen petani berlimpah memberikan dampak peningkatan pendapatan.
17. SENTRA HIBRIDA DI SERANG
Padi Hibrida di Pusat Pengembangan Hibrida Sada Tani Serang-Banten pola kemiteraan petani. Paket teknologi Bio P2000Z dan benih hibrida meningkatkanproduktivitas dari 4,5 – 5,5 ton/hamenjadi 9,0 – 12,5 ton/ha. Agar menjamin kesinambungannya saat ini dikembangkan pula seed centre hibrida.
18. MOROWALI - SULTENG
Gambar ini adalah kemitraan Community Development petani bersama PT. Bintang 8 Mineral diBahodopi –Morowali. Kawalan paket teknologi barunya merubah pola tradisional produksi rendah menjadi tinggi.
19. MESUJI – LAMPUNG
Padi Kemitran di desa TanjungMas Makmur, Kec. Mesuji, Tl.Bawang – Lampung, Maret 2007. Bersamakelompok tani upaya penerapankawalan teknologi panen meningkat.Kawalan teknologi yang diberikantelah meningkatkan produktivitaspadi dari 6 t/ha menjadi 8 – 9 ton/ha.
20. PANEN RAYA PRESIDEN
Gambar ini adalah Tanaman Padi binaan Bio 2000Z di Bukit Mindawa Dharmasraya Sumbar yang sukses dipanen oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas keberhasilan teknologi dalam meningkatkan produktivitas padi diLuar Jawa.
D. BELAJAR DARI ALAM, MEMECAHKAN MASALAH DAN MEMBERI SOLUSI JITU
Fenomena alam adalah kenyataan dan pelajaran terbaik. Banyaknya lahan marginal dan prodiktivitas pertanian yang rendah merupakan permasalahan dasar yang harus di jawab dengan kerjakeras dan karya nyata. Dengan ketekunan dan konsistensi mencari jawaban permasalahan tersebut,satu persatu permasalahan tersumbatnya produksi tanaman dan leveling off akan dapat dipecahkan.
Beberapa karya produktif yang memberikan solusi tersebut di antaranya:
1.SOLUSI MENETRALKAN pH TANAHGAMBUT
Ditemukannya sekumpulan mikroba penetral kemasaman dilahan gambut, lebih efektif, murahdan ramah lingkungan. Dibuktikan sumur di lahan petani yang masampH 3,5 setelah di sebar mikroba ini menjadi pH 6,2, peningkatan tersebut setara pemberian kapur 16 ton/ha.
2.SOLUSI KESUBURAN DI LAHAN PASIR KUARSA MASAM
Pasir kuasa tidak memiliki bahan pengikat dan miskin hara. Namun jasa mikroba mampu tumbuh dan membentuk bahan organic biofilm pengikat agregat sehingga tanaman dapat tumbuh dan memanfaatkan hara dari mineral air yang melaluinya.
3.SOLUSI PIRIT/ SULFAT MASAM
Tanah Gambut dan Rawa/ pasang surut bermasalah adanya endapan tanah beracun “pirit atau sulfat masam”. Ternyata mikroba tertentu memakan kelebihan racun ini dan dirubah menjadi bahan organic sehingga tidak lagi menjadi racun tanah.
4. PENEMUAN TEKNLOGI BIOPERFORASI
Penemuan teknologi telah dipatenkan. Teknologi ini memberikan solusi komprehensif dalam mengatasi anasir penghambat didalam tanah dan tanaman. Sekumpukan mikroba mutagenesis mampu menghasilkan zat Bioaktif yang bekerja dan menjadi kunci Bioperforatic sehingga bermanfaat bagi pemicu kesuburan tanaman dan tanah miskin hara.
5. PENEMUAN METODA BUDIDAYA YANG EFEKTIF DAN EFISIEN
Pengalaman dalam budidaya pertanian di berbagai daerah diIndonesia dihasilkan teknik yang peningkatan prosuktivitas yang efektif dan diterima oleh pola pertanian rakyat. Aplikasinya dikemas dalam paket teknologi pendampingan dan kemiteraan yang memberikan peningkatan hasil secara nyata.
6. PENEMUAN BENIH UNGGUL :
21GALUR KEDELAI DAN 3 GALUR JAGUNG
merupakan benih-benih unggul penemuan penulis 21 galur kedelai baru dengan potensi produksi rata-rata > 3,0 tonlha dan 3 galur Jagung Hibrida berpotensi 13 ton/ha. Rakitan benih baru ini sebagai upaya memberikan solusi ke depan dalam meningkatkan produktivitas tanaman pangan petani. Selain itu calon benih-benih unggul inimerupakan rakitan keragaman genetis unggul yang telah beradaptasi di Indonesia sebagai kekayaan bangsa.
E. MEMBANGUN PRODUKTIVITAS PERTANIAN YANG DIDUKUNG
KARYA TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN YANG BERTARAF INTERNASIONAL
Agar keberhasilan dalam menciptakan produktivitas pertanian dapat berkelanjutan dan terus berkembang,maka penguasaan teknologi, Sumber Daya Manusia pencipta teknologi yang cerdas dan kompetitif serta kemampuan “Reseach and Development” yang handal sangat diperlukan. Penguasaan teknologi bukan semata sekedar mampu mengaplikasikan teknologi yang ada seperti sebagai teknologi “Penjahit” namun lebih penting lagi adalah mampu melakukan inovasi “menemukan dan menciptakan” teknologi yang bertaraf “paten” yang dapat menghasilkan produk Industri hulu untuk mendukung pembangunan produktivitas pertanian.
Beberapa karya nyata penemuan penulis yang telah menghasilkan dampak industry diantaranya yang utama sebagai berikut:
Pabrik Bioperforasi ini adalah “Bioreaktor” yang memproduksi biang mikroba “terbesar” di Asia Tenggara dengan kapasitas 11 ton/hri mikroba induk. Pabrik dibangun dari hasil teknologi yang telah “Garanted Paten” berada di komplekIndustri BUKAKA Cilengsi-Bogor oleh tenaga ahli Indonesia dan beroperasi dengan 100% bahan baku local.Produknya adalah mikroba,enzim pupuk organic BIOP2000Z
Artikel nya klik : http://www.scribd.com/doc/29406255/Karya-Tulis-Anugerah-Kekayaan-Intelektual-2009
MENGAPA BIO P2000Z DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN ?
1. Mikroba di dalamnya adalah agent pekerja pembuat pupuk alami yang hidup terus dan berkelanjutan “Bio Fabrikasi” selagi syarat lingkungan ada seperti: cahaya, air, gas (nitrogen karbon, sulfur dll), mineral ionik dalam air alam, senyawa terlarut dan bahan organik tanah. Bahan tersebut dirangkai oleh mikroba yang komplek dan sinergistik sehingga timbul ketersediaan hara lengkap, energi dan keseimbangan mikro ekologis antara tanaman dan mikroba dimana hubungan timbal baliknya saling menguntungkan. Hal ini pula yang membuat tanah dan mikroba endogenus nutfah murni lokal bersama mikrobiota dari Bio P 2000 Z menjadi ramah terhadap kelestarian lingkungan dan sekaligus pengendali racun dan anasir penghambat tumbuh kembang tanaman dalam tanah.
2. Teknik dan proses Bio perforasi yang digerakkan segenap energi cadangan dari luar tanaman akibat sekeresi mikroba bio P 2000 Z menggerakkan masuknya unsur dan senyawa serta zat ionik lebih cepat mencapai sasaran inti tumbuh kembang sel sehingga terjadi hiperaktif metabolisme yang diikuti perubahan tumbuh kembang yang melebihi normalnya tetapi tidak merubah konstelasi genetik internal tanaman.
3. Pada hakekatnya menggerakkan semua fungsi kehidupan yang ideal baik pada tanaman itu sendiri maupun kehidupan lain dalam tanah dan mikro-ekologis tempat dimana Bio P 2000 Z di taburkan.
NUTRITIOUS EQUILIBRIUM OF BIO PERFORATION TECHNOLGY II
APLIKASI BIO P 2000 Z PADA BUDIDAYA TAMBAK/IKAN
MENGAPA BIO P2000Z DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TERNAK dan IKAN ?
1. Mikroba yang terkandung dalam Bio P 2000 Z tidak membahayakan bagi hewan dan tidak menghasilkan senyawa racun yang membahayakan bagi hewan, karena sebagian mikroba tersebut memang telah ada dalam tubuh pencernaan hewan bahkan membantu pencernaan.
2. Bio P 2000 Z adalah berisi nutrisi yang memiliki kualitas tinggi baik berupa sel tunggal protein mikroba (sebagai Single Cell Protein) maupun nutrisi organik hasil sekresi komplek mikroba yang memiliki kandungan gizi tinggi. Padatan populasi sel dalam setiap ml Bio P 2000 Z terdapat 5 milyar sel mikroba yang kaya akan asam amino siap serap. Artinya dari kandungan protein sel saja Cairan Bio P 2000 Z memiliki konsentrasi Gizi tinggi untuk hewan. Dalam pencernaan berperan mengatur kesetimbangan fisiologis yang menguntungkan hewan serta mengendalikan patogen berbahaya oleh zat anti biotik yang dihasilkan mikroba.
3. Mudah dibiakkan dalam media organik seperti pakan ternak yang akan menyederhanakan senyawa komplek makanan menjadi lebih sederhana untuk diserap oleh pencernaan hewan sehingga pertumbuhan normal ternak optimal. Hasil fermentasi mikroba Bio P 2000 Z dihasilkan senyawa organik sederhana seperti alkohol, enzim dan hormon serta senyawa lainnya yang penting sebagai zat pemacu pertumbuhan paling aman.
4. Pada pemanfaatan di hijauan baik dalam kondisi segar maupun “silase” jelas akan meningkatkan kandungan gizi pakan sehingga lebih berkualitas. Perbanyakan sel tunggal mikroba dengan cara fermentasi dihasilkan pelipat gandaan protein sel tunggal dari Bio P2000Z..
PRODUK-PRODUK KHUSUS TURUNAN BIO P 2000 Z
1. AQUA CO ENZIM (BIO P2000Z EKSTRAK)
Sifat keutamaannya
-Tidak mengandung unsur kimia, dipastikan lebih aman
-Sangat baik untuk budidaya udang secara intensif
-Mengandung bakteri dalam jumlah besar (>5 * 10 8 cfu/g)
-Mengandung beberapa enzym (protease, lipase, amylase hemicellulase, dll)
-Menguatkan ketahanan hidup, memudahkan menjadi spesies dominan
-Dipastikan memperbaiki kwalitas 100 %
-Mudah berekasksi, dan dipakai pada kondisi aerobik maupun an aerobik
Kegunaan
-Menguraikan lumpur sisa gizi dan racun
-Menstabilkan air agar tetap berkualitas
-Mencegah peruraian lapisan dasar yang menghasilkan racun air
-Menurunkan BOD dan COD, Amonia gas, NO2 – dan sebagainya
-Memfermentasi Penggemuk organik baik yang berasal dari makanan, bekatul dan sebagainya.
-Mencegah penggelembungan dasar kolam dan pengapungan lumpur dasar (dari plankton yang mati)
-Mencegah peledakan alga khususnya alga biru-merah.
-Menekan perkembangan alga filamentus dan benthos besar.
-Menetralisir dan menekan polusi (pencemaran)
-Mendukung pertumbuhan dan produksi udang.
-Menekan perkembangan penyakit ikan
-Memperbaiki aroma dan rasa air ikan.
Cara penggunaan
a. Menstabilkan air tambak dan mencegah penyakit
-3 – 5 hari sebelum penaburan benih konsentrasi 0,5 ppm
-2 hari setelah pengobatan kimia air ; dosis 0,5 ppm
-Aplikasi umur 40, 70, 90, dan 110 hari atau 35, 60, 80, 95 dan 110 hari; dosis 0,5 – 1,0 ppm.
b. Untuk memfermentasi pakan atau bahan organik; dosis yang digunakan: 1-2gr per 1kg bahan (dalam fermentasi cepat 5 – 8 jam)
2. BIO P2000Z TAMBAK;
Sifat Utamanya meningkatkan kesehatan, populasi dan pertumbuhan/produksi ikan serta memperbaiki kualitas air.
Kegunaan Untuk Tanah dasar tambak :
- Menstabilkan tanah dasar tambak, meningkatkan pH secara alami (mikrobiologis) meningkatkan kesuburan fisik, kimia dan biologiyang berimbang dan berkelanjutan
- “Bio Fabrikasi hara” secara mikrobiologis yang memperkaya ketersediaan unsur hara/nutrisi lengkap dan berimbang dalam tanah, bermanfaat bagi pertumbuhan plankton makanan ikan.
- Mempercepat terurainya residu pupuk kimia, residu racun akibat kotoran ikan, sisa pakan yang mengendap dan lumpur yang menghasilkan racun dan gas beracun menjadinetral dan bermanfaat serta tersediabagi pertumbuhan plankton
- Meredam/menetralkan anasir penghambat dalam tanah baik dari logam beracun, alkali, lagam/gas tereduksi beracun yang menggangu pertumbuhan tanaman
- Mendukung kehidupan ekologis bersinergi dengan mikroba berguna indogenus penyubur tanah dan air kolam, Sangat baik untuk menekan mikroba penyakit ikan.
Untuk Kualitas Air Tambak ;
-Menstabilkan air agar tetap berkualitas dan nyaman bagi ikan.
-Menurunkan BOD dan COD, Amonia gas, NO2 – dan racun gas lainnya.
-Menurunkan penggelembungan dasar kolam dan pengapungan lumpur dasar (dari plankton yang mati dan membusuk)
-Menetralisir dan menekan polusi (pencemaran air) dari larutan logam alkali tinggi seperti zat besi, timbal, Alumunium, raksa dan sebagainya logam beracun
-Menyediakan nutrisi siap pakai bagi plankton berguna sehingga mendukung pertumbuhan dan produksi udang serta ikan budidaya.
-Menekan perkembangan penyakit ikan dalam air tambak sehingga sehat bagi ikan.
-Memperbaiki warna air (jernih/kehijau kekuningan) sehingga sehat bagi ikan/udang.
PETUNJUK dan Cara Pemakaian Bio P 2000 Z :
-Keringkan lahan dan olah tanah (dioksidasi) dan berikan pemupukan Ferre Soil 50 – 100 kg per 1000 m2 dan pupuk kandang 5 – 10 karung pupuk kandang.
-Sebelum Pengisian air (saat pengeringan tambak bersamaan pengolahan tanah dan pemberian pupuk dasar dan pupuk kandang berimbang):
3 – 5 hari sebelum pengisian air dengan cara menyemprot ratakan dasar kolam dengan cara fermentasi 2 hari Bio P 2000 Z (pengenceran 100 kali biang).
Hal ini berguna untuk menetralkan racun, menyeimbangkan mikroekologis dasar kolam dan mendorong pertumbuhan plankton pakan ikan yang lebih banyak.
-Saat pengisian kolam untuk penumbuhan plankton dasar (tinggi air 10 cm – 20 cm) dengan Bio P 2000 Z 0,5 – 2 ppm (sebelumnya difermentasikan dulu).
-Persiapan Penaburan Benih: 3 – 5 hari sebelum penaburan dengan dosis 0,1- 0,2 ppm
-Aplikasi rutin dapat diulangi pada 40, 60, 85, 95 dan 110 hari; dosis 0,1 – 0,5 ppm.
-Dapat dipakai untuk memfermentasi pakan dengan dosis 0,5 – 1 ml per kg dengan cara fermentasi cara cepat.
Untuk tambak yang kualitas airnya selalu berubah-ubah (dari air laut langsung) sebelum dimasukkan tambak budidaya gunakan air tandon dari laut yang ditampung dulu ditreatment dengan Bio P 2000Z selama 5 – 7 hari barru dimasukkan ke dalam kolam/tambak.
Teknik budidaya yang menggunakan Bio P 2000 Z secara paripurna (sejak pengolahan dasar tambak, water treatment sampai pemberian pakannya memberikan hasil yang signifikan dan memuaskan pada populasi ikan yang lebih banyak. Ikan tambak yang dapat ditingkatkan kualitasnya antara lain: Udang, Bandeng, Bawal, Kerapu Lumpur, Kerapu Karang.
HASIL DI ATAS TELAH TERUJI DILABORATORIUM DAN DI LAPANGAN/PETANI TAMBAK ! III
BUDIDAYA TERNAK DENGAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z
Usaha peternakan yang memiliki produktivitas tinggi tidakterlepas dari kualitas makanan yang diberikan dan memejemen tatalaksana yang tepat dan cocok bagi ternak seperti: sanitasi kandang, pencegahan dan pengobatan hama dan penyakit, pencegahan kehilangan energi melalui pembatasan gerak dan mencegah ternak mengalami stress. Untuk meningkatkan kualitas gizi makanan dan membantu memperbaiki pencernaan pada ternak teknologi mikroba (probiotik) pakan terus dikembangkan.
Disamping itu, mikroba yang menguntungkan tersebut dapat dimanfaatkan pula untuk menekan pertumbuhan pathogen, pengawetan pakan, meningkatkan nafsu makan ternak dan mendekomposisi limbah dan sisa makanan serta kotoran ternak untuk lebih bermanfaat dan tidak mengganggu ingkungan akibat bau dan pencemar.
Bio P2000 Z adalah kumpulan cultur mikroba unggul berguna pada konsentrasi tinggi yang telah disinergikan dalam keseimbangan mikro ekologis untuk membantu meningkatkan gizi bahan organik dan memekan anasir racun dan mengubahnya menjadi bahan-bahan organik yang lebih berguna bagi kehidupan.
Tingginya kandungan protein sel tunggal dalam Bio P 2000 Z dannilai gizi baru yang dibangun oleh agen hayati tersebut maka dalam pengujiannya di lapangan teknologi ini telah terbukti significant dalam memacu melipatgandakan hasil pertanian, memulihkan lahan kritis yang miskin hara, dan meningkatkan kualitas bahan organik limbah hasil pertanian untukpakan ternak.
Kehandalan teknologi Bio Perforasi yang dalam bentuk Produk Bio P2000Z ini telah diakui sebagai teknologi Unggul Nasional oleh DPR RI dan memiliki paten Nasional maupun Internasional dengan nomor: PCT/ ID01/00003 dengan International Publication nomor: WO 01/83400 A2 di 110 negara.
Hasil KajianDr. Ir. Achsin, MSc peneliti BPPT ternyata bahwa produk teknologi ini yang diaplikasikan sebagai suplement pada pakan memberikan hasil yang positif pada ternak Sapi, domba, bebek/unggas dan produksi pupuk organik. Disamping kesehatan ternak meningkat yangdiikuti peningkatan produktivitas daging/telur aplikasi bersama pakan limbah pertanian kering yang rendah gizi seperti jerami kering, batang kedelai kering dan limbah batang jagung dalam fermentasi 2 – 5 minggu menjadi bahan makanan ternak yang relatif berkualitas.
Pada hijauan dapat dimanfaatkan untuk “Silase” dan pada masa budidayanya hijauan yang di aplikasi dengan Bio P 2000 Z memiliki produktivitas dan kualitas pakan yang lebih tinggi dibanding hasil budidaya tanpa teknik ini. Pertumbuhan sapi pedaging semasa penggemukan dengan penerapan teknologi ini berdasarkan informasi petani di lapangan telah mengangkat produksi daging rata-rata 1,2 – 2kg/hri/sapi demikian juga kontinyuoitas telur bebek yang diaplikasi. Kajian lebih lanjut terhadap teknologi baru ini dilakukan di LIPPI.
Tahap aplikasi teknologi Bio Perforasi untuk usaha Budidaya peternakan pada dasarnya meliputi 3 bagian yaitu:
(1) Sanitasi Kandang;
(2) Aplikasi pada Pakan;
(3) Aplikasi pada penanganan limbah dan pencegahan hama dan penyakit.
Secara garis besar sebagai berikut:
1. Sanitasi kandang
Disamping sanitasi yang telah biasa dilakukan untuk mengkondisikan kandang dengan cara ini disamping kandang menjadi tidak berbau karena H2S, amonia, ethylene/methana yang menggangu lingkungan,juga jauh menekan pathogen penyebab hama/penyakit seperti pada kuku dan kulit.
Caranya sebagai berikut:
1. Buatlah fermentasi seperti petunjuk dengan konsentrasi Bio P 2000 Z: Air = 1 : 50 selama 48 jam dengan penambahan Gula/Tetes 1 liter(atau kg) dan Urea 1 Kg
2. Ambil 1,5 – 3 liter hasil perbanyakan tersebut dan tambahkan air 10 – 15 liter air sebagai larutan siap semprot.
3. Semprotkan merata pada kotoran ternak yang ada baik dilantai maupun di permukaan dinding kandang secara merata.
4. Waktu aplikasi sebaiknya sore hari dan diulangi rutin 3 hari sekali (untuk pertama kali lakukan selama 3-5 hari berturut-turut).
2. Aplikasi Pada Pakan Ternak
Semua pakan yang berasal dari bahan organik pada dasarnya dapat difermentasikan dengan Bio P 2000 Z seperti formulasi pakanyang berasal dari dedak dan limbah hasil pertanian termasuk di dalamnya: Batang kedelai kering, batang jagung, jerami kering dan hijauan lain termasuk rumput her mada. Rumput/hijauan jika ingin ditingkatkan kandungan nutrisinya, proses pengawetan segar (silase, penapean, dll.) dapat memanfaatkan mikroba Bio P ini untuk meningkatkan kandungan SCP(Single Cell Protein) yang diperlukan sebagai protein alternatif bagi usaha peternakan.
Untuk lebih jelasnya teknik aplikasi untuk pakan ternak dapat dibagi sebagai berikut:
(a) Proses budidaya dan menjelang panen;
(b) Proses pengawetan bahan hijauan;
(c) Proses aplikasi pada limbah pertanian kering dan;
(d) Aplikasi pada pakan formulasi dan
(e) Pada minuman ternak.
a. Pada Budidaya Hijauan Ternak
Pada budidaya rumput ternak teknik budidaya sama saja dengan yang umum, hanya padafase 3 hari setelah pemupukan dasar perlu di aplikasi dengan Bio P 2000 Z untuk mendapatkan produktivitas yang tinggi. Demikian juga seminggu setelah pemotongan, ratoon perlu di semprot.
Pada saat 3 hari menjelang pemotogan di lahan rumput perlu disemprot dengan mikroba ini dengan dosis 2 liter/ha(atau 400 liter hasil fermentasi) agar kandungan nutrisi saat pemotongan optimal.
Jerami baiknya jangan dibakar,solusi nya:
1. ditumpuk dilahan campur bekatul, garam, urea sedikit dan bekatul,siram BIOP2000Z fermentasi tutup terpal maka jadilah pakan sapi.
2. Kalo jeraminya kering ditambah bungkil ampas tahu, bekatul dan tepung ikan, sedikit ferresoil, urea dan gula lalu difermentasi BIOP2000Z tutup terpal sampai rapuh lalu digiling bisa untuk formulasi pakan ikan gurami, emas, nila, lele dll.
3. Jerami ditumpuk dilahan campur lapisan dedak kotoran ternak dan arang sekam tambah sedikit urea lalu disiram BIOP2000Z yang difermentasi tengah tumpukan diberikan aerasi (bambu berlubang) tutup karung goni basah agar selalu lembab setelah 3-5 minggu jadilah kompos bokashi bermutu tinggi...
Bagaimana lebih bernilai tambah TINGGI kan????...
b. Proses pengawetan Hijauan
Hijauanyang dapat digunakan selain rumput budidaya adalah rumput alami,kacang-kacangan, rumput hermada dan pakan alami lain sesuai ternak yang akan digemukkan. Setelah rumput/Hijauan dipotong, maka dilakukan pencacahan dipotong-potong 3 – 7 cm dan dilayukan kemudian disemprot dengan hasil fermentasi Bio P2000Z 7 – 20 liter per ton sebelum diberikan langsung pada ternak.
Untuk pembuatan SILASE proses diatas dilanjutkan dengan tahapan pembuatan silase standar (dalam bak fermentasi dan berlapis-lapis), hanya pada saat pencampuran/pelapisan dengan bahan kandungan protein tinggi seperti dedak dan bahan lain agar hasilnya optimal dilakukan pembasahan/pelembaban setiap ton bahan dengan Bio P2000Z murni 100 ml dalam larutan air 10 liter yang diberi dengan urea 100 – 200 gram dan molase/gula 200-300 ml dan garam dapur 1sendok makan. Selanjutnya ditutup rapat (kedap udara) dan dipadatkan untuk proses fermentasi an aerobik/semi aerobik. Sebaiknya dibuat ditempat galian dalam tanah yang lembab/ dingin agar suhu tidak cepat berubah-ubah. Setelah penyimpanan dilakukan beberapa bulan sebelum diberikan langsung pada ternak sebaiknya dikering aginkan dulu untuk menghilangkan bau dan gas yang dapat mengganggu selera ternak. Disamping dapat diberikan dalam hijauan segar awetan pakan ini dapat dikeringkan dan dipadatkan dalam bentuk ball-ball padatan pakan sebagai pakan awetan kering fermentasi.
c. Proses aplikasi pada limbah pertanian pakan kering
Limbah pertanian seperti batang kacang-kacangan dan serealia pada dasarnya dapat digunakan sebagai pakan ternak. Kecepatan proses degradasi oleh fermentasi dipengaruhi kandungan lignin dalam bahan untuk menjadi bahan pakan mudah cerna. Limbah pertanian yang kandungan lignin dan selulosa rendah seperti batang kedelai kering dengan teknik BioPerforasi membutuhkan waktu fermentasi 7– 10 hari sedangkan yang relatif tinggi kandungannya seperti jerami membutuhkan waktu 21 – 40 hari agar proses perubahan bahan dapat berlangsung sempurna.
Untuk membantu proses peruraian selulosa dan lignin dapat dibantu dengan penambahan kultur jamur trichoderma saat fermentasi sehingga mendapatkan kualitas hasil fermentasi yang baik.
Cara pembuatan pakan ternak dengan limbah kering hasil pertanian sebagai berikut: Limbah pertanian kering yang telah di cacah dilembabkan terlebih dahulu dengan menyiramnya dengan air bersih, dan setelah kondisi lembab, setiap satu ton bahan kering gunakan 10 – 50 liter hasil fermentasi Bio P 2000 Z (1 : 100) tambahkan 20 – 30 liter air bersih dan tetes 0,5 – 1,5 liter (atau gula merah) dan urea 0.25 kg – 0.75 kg serta tablet vit B komplek = 5 – 10 butir dan larutkan merata.
Semprotkan dan siramkan merata sambil diaduk-aduk dengan menaburkan bekatul 25 – 50 kg per satu ton bahan kering.
Selanjutnya tutup dengan karung goni basah dan dikerudungi dengan plastik terpal. Setiap hari diaduk-aduk dan dijaga kelembaban serta suhunya agar stabil, jika kering semprot/siramkan air.
Lakukan hal ini berulang-ulang hingga warna keputih-putihan oleh jamur dan ragi terjadi merata sampai suhu bahan agak dingin sendiri/stabil. Sebelum diberikan pada ternak sebaiknya diangin-anginkan dulu.
Untuk penyimpanan dalam bentuk ball padatan pakan kering hasil fermentasi ini cukup dikering anginkan atau dikeringkan dan dipress dengan mesin menjadi ball-ball pakan ternak yang sewaktu-waktu dapat digunakan. Bahan-bahan ini dapat digunakan untuk campuran pakan formulasi setelah ditepungkan dan dirubah menjadi pelet-pelet.
d. Aplikasi pada pakan formulasi.
Pakan-pakan formulasi untuk penggemukan ternak dapat berasal dari tanaman dan hewan (termasuk tulang) serta ikan (termasuk kerang dan calsium laut).
Pakan yang berasal dari tanaman seperti tepung bungkil kedelai,limbah tahu basah/kering, tepung bubuk pollard, bekatul, tepung hasil fermentasi limbah pertanian seperti kedelai dan jagung adalah bahan-bahan yang umum untuk forrmulasi.
Pada pakan formulasi/instan yang siap dipakai tersebut untuk proses fermentasi dengan Bio P2000 Z dapat dilakukan dengan teknik cepat saat akan diberikan pada ternak (1–8jam fermentasi).
Caranya adalah sebagai berikut:
Saat pembuatan pelet basah untuk meningkatkan nilai gizi pakan dan memperlama pakan basah agar tidak cepat busuk sebelum dikeringkan atau diberikan pada ternak. Pada pakan tersebut saat pencampuran cukup ditambahkan hasil air fermentasi Bio P 2000 Z perbandingan (1: 100) untuk membasahi pakan.Setelah pencampuran formulasi bahan, selanjutnya di giling cetak dalam bentuk alet-palet. Diamkan 1 – 8 jam sebelum diberikan.
Dosis yang digunakan adalah: 100 – 200 mili liter Bio P2000Z yang difermentasikan hasil fermentasi diberikan 1 – 5 kwintal pakan. Untuk pakan-pakan yang harus di rebus seperti darah dll, campurkan hasil fermentasi ini saat finishing/forming (dimixing saat pembentukan pakan).
Pemberian pakan langsung pada limbah tahu/tempe, tapioka yang bentuknya telah halus dan basah dapat digunakan langsung dengan mencampurkannya dengan dosis yang sama di atas. Treatment ini disamping untuk menekan kecepatan pembusukan di luar danbau busuk juga meingkatkan kandungan gizi pakan dan memudahkan membantu padasaat pencernaan.
Kandungan Gizi batang kedelai sebelum fermentasi memiliki kandungan protein
10,6 %, Lemak 2,8 %, Serat kasar 36,3 %, abu 7,6% dan Betn 42,8 %.
Setelah difermentasi kandungan protein akan meningkat 100 % – 250% sehingga ideal untuk serat dan peningkatan protein pakan.
Jika membuat pakan ternak/ikan dalam bentuk pelet dengan memanfaatkan bahan baku di atas (hasil fermentasi limbah kering kedelai),maka diperlukan pencacahan serat batang kedelai dan selanjutnya tepung serat tersebuat digunakan sebagai komponen formulasi sebagai berikut:
Jagung 30 - 50 %; Bungkil kedelai/Limbah susu kedelai 15 – 20 %; Dedak 10 % - 15 %; Tepung batang kedelai (fer) 15 –30 %; Tepung ikan/laut 5 % dan Feed Suplement 0,5 % – 1 %.
e. Aplikasi pada minuman ternak (PENGARUHNYA NYATA DAN CEPAT).
Cara ini sering dipakai pada peternak unggas seperti bebek dan ayam pedaging/petelur untuk meningkatkan produktivitas. Disamping untuk menjaga kesehatan ternak, penggunaan pada minuman akan membantu peningkatan gizi dan membantu proses pencernaan dalam perut ternak dan menekan hama/penyakit dalam saluran pencernaan akibat pH yang tidak stabil dan makanan yang berubah-ubah.
Pemberian dosis murni Bio P2000Z tanpa fermentasi adalah 1–2 ml perliter air minum.
Sedangkan dengan cara hasil fermentasi digunakan 50 – 100 ml per liter air mimum ternak hasil fermentasi Bio P2000Z (1:100 = 1 liter Bio P 2000 Z dalam 100liter air).
f. Pembuatan pupuk Organik kotoran ternak
1. Buat perbandingan 1:1 (kotoran ayam/pupuk kandang dengan air dan diaduk); tambahkan 15 %-nya air perasan bekatul, dan 0,6 % Mineral N,P,K + 0,6 % gula tebu dan 0,5 % Bio P2000Z dari jumlah perbandingan di atas.
2. Fermentasikan selama 7 – 18 hari hingga bau asli kotoran hilang, selanjutnya gunakan air saringannya untuk campuran penyemprotan/penyiraman tanaman dengan pengenceran air 10 – 20 kali, diaplikasikan bersama dengan hasil fermentasi Bio P2000Z untuk menyuburkan tanaman. Sisa kotoran/Ampas, sangat baik untuk pupuk tanaman agar tanaman cepat berbuah dan menyuburkan tanah.
LampiranTeknologi Fermentasi :
I. CARA PEMBUATAN LAR. FERMENTASI BIO P 2000 Z Untuk. TANAMAN :
1 hand Sprayer air (15 liter)
3 – 5 sendok makan gula + 75 –150 ml
3 – 5 sendok makan urea
Bio P2000Z + Air 200 liter + Gula tebu 1 kg + Urea 0,7 – 1,5 kg
Diingkubasi selama 48 jam di dalam drum plastik tertutup yang diletakkan di dalam ruangan gelap/teduh.
APLIKASI :
• Penyemprotan BIOP2000Z dilakukan pada kondisi tanah yang lembab (kebasahan) dan sinarmatahari tidak terik.
• Jika tanah terlalu kering maka aplikasi Bio P2000Z dilakukan dengan cara penyiraman di sekitar perakaran tanaman utama (atau pada lubang tanam).
• Sangat baik setelah atau bersama aplikasi pupuk dasar terutama pupuk organik (pupuk kandang).
- BIO P2000Z disemprotkan pada seluruh bagiantanaman secara merata terutama pada jaringan yang aktif/muda.
- BIO P2000Z dapat di aplikasikan bersama dengan Pestisida sesuai petunjuk; tetapi tidak dapat diaplikasikan bersama pestisida alkali dan PH sangat masam, fungisida dan bakterisida.
- BIO P2000Z dapat diaplikasikan dengan pupuk organic cair seperti Phosmit, Seprint atau Super Flora,floran dll, yaitu dicampurkan saat akan menyemprot di tanaman
II. CARA FERMENTASI BIO P 2000 Z Untuk TERNAK :
Bio P2000Z 1 liter
Air (air kelapa)100 - 200liter
Gula tebu/tetes 1- 2kg
Urea 0,4 – 1 kg
Diinkubasi selama 12- 48 jam di dalam drum plastik tertutup diletakkan di dalam ruangan gelap/teduh.
APLIKASI:
- BIO P2000Z disemprotkan pada seluruh bagian tanaman/bahan pakan hijauan/ limbah kering hasil pertanian secara merata terutama pada jaringan yang aktif/muda.
- BIO P2000Z dapat di aplikasikan bersama dengan probiotik lain sesuai petunjuk;tetapi tidak dapat diaplikasikan bersama bahan kimia, pestisida alkali dan pH sangat masam, fungisida dan bakterisida.
- BIO P2000Z dapat diaplikasikan dengan obat/jamuorganic dari tanaman bersama air minum ternak.
- Untuk menghindari perubahan selera makan dan gangg. variasi bahan makanan yang dapat mengganggu pertumbuhan ternak sebaiknya pemberian dilakukan secara rutin dan tepat
SYARAT FERMENTASI:
- Alat seperti pengaduk dan wadah (drum, plastik gentong dll) harus bersih dan bahan-bahan dari kayu yang bersih. Sebaiknya dihindari pemakaian bahan dari logam.
- Bahan baku seperti air sebaiknya air yang bersih (syarat minimal air pertanian)
- Tempat fermentasi ditempat yang teduh atau di dalam tanah atau terlindung dari cahaya/sinar matahari langsung di dalam wadah yang tertutup rapat.
- Pencampuran bahan seperti gula, urea dilarutkan dahulu dalam air yang akan diberi biang Bio P2000Z baru dilarutkan biang ke dalamnya dan diaduk rata dengan alat pengaduk yang bersih.
CIRI FISIK FERMENTASI BERHASIL/NORMAL:
- Timbul gas dan wadah menggelembung dan menjadi berkeringat; Timbul bau harum (aromatis) kemasaman; warna larutan keruh; jikadigoncang/diaduk/dituang timbul gelembung gas kecil-kecil dari larutan; rasa larutan agak sepet masam; terdapatlapisan keputihan baik di permukaan larutan maupun di dinding wadah fermentasi.
CIRI FISIK FERMENTASI YANG GAGAL :
- Warna larutan tidak berubah (tetap jernih); Tidak berbau.
- Jika bau menjadi busuk, berarti banyak mikroba yang mati karena: kelamaan fermentasi (> 6 hari); dicampur langsung dengan bahan pupuk beracun atau dengan fungisida atau bakterisida atau pestisida lain; atau air yang digunakan beracun tinggi; atau wadah fermentasi tercemar bahan-bahan anti fermentasi seperti oli tinggi, zat kimia anti bakteri atau jamur.
*) Teknologi Unggulan Nasional berdasarkankeputusan DPR-RI dan telah di patenkan secara Internasional
**) Inventer/Penemu Teknologi Bio Perforasi; Ali Zum Muhzar
konsultasi dan order pabrik langsung. hub. Bimanuar
email : biop2000z.pabrik@gmail.com
( sms only ) 085378877277 / 085891939377 / 08999396920
Artikel biop2000z ;
https://www.scribd.com/biop2000z/documents
www.facebook.com/biop2000z ,
http://biop2000z-mikrobagoogle-pabrik.blogspot.com ,
http://biop2000z-pabrik.blogspot.com ,
http://bioperforasi.blogspot.com
http://biop2000z-mikrobagoogle.blogspot.com ,
http://mikrobagoogle-biop2000z.blogspot.com
https://www.tokopedia.com/biop2000z
https://www.facebook.com/Biop2000zMikrobaGoogle
http://www.kompasiana.com/biop2000z-mikrobagoogle
cara fermentasi biop2000z untuk tanaman, ternak, ikan https://www.youtube.com/watch?v=bHh3pO3-6MI
dokumen biop2000z klik :
https://www.scribd.com/biop2000z/documents
Budidaya menggunakan biop2000z :
http://www.slideshare.net/biop2000z/budidaya-menggunakan-bio-p-2000-z
https://www.facebook.com/biop2000z/photos/a.1375012706069858.1073741826.1375007859403676/1549869721917488/?type=1&thea
Petunjuk Aplikasi Teknologi perforasi https://www.facebook.com/groups/132939003473143/634281893338849/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H