Mohon tunggu...
biiop2000z-mikrobagoogle
biiop2000z-mikrobagoogle Mohon Tunggu... -

sukses 1% bakat , 99% kerja keras

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Teknologi Biop2000Z untuk Swasembada Pangan

11 Juni 2015   13:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:06 1388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

c. Proses aplikasi pada limbah pertanian pakan kering
Limbah pertanian seperti batang kacang-kacangan dan serealia pada dasarnya dapat digunakan sebagai pakan ternak. Kecepatan proses degradasi oleh fermentasi dipengaruhi kandungan lignin dalam bahan untuk menjadi bahan pakan mudah cerna. Limbah pertanian yang kandungan lignin dan selulosa rendah seperti batang kedelai kering dengan teknik BioPerforasi membutuhkan waktu fermentasi 7– 10 hari sedangkan yang relatif tinggi kandungannya seperti jerami membutuhkan waktu 21 – 40 hari agar proses perubahan bahan dapat berlangsung sempurna.
Untuk membantu proses peruraian selulosa dan lignin dapat dibantu dengan penambahan kultur jamur trichoderma saat fermentasi sehingga mendapatkan kualitas hasil fermentasi yang baik.

Cara pembuatan pakan ternak dengan limbah kering hasil pertanian sebagai berikut: Limbah pertanian kering yang telah di cacah dilembabkan terlebih dahulu dengan menyiramnya dengan air bersih, dan setelah kondisi lembab, setiap satu ton bahan kering gunakan 10 – 50 liter hasil fermentasi Bio P 2000 Z (1 : 100) tambahkan 20 – 30 liter air bersih dan tetes 0,5 – 1,5 liter (atau gula merah) dan urea 0.25 kg – 0.75 kg serta tablet vit B komplek = 5 – 10 butir dan larutkan merata.
Semprotkan dan siramkan merata sambil diaduk-aduk dengan menaburkan bekatul 25 – 50 kg per satu ton bahan kering.
Selanjutnya tutup dengan karung goni basah dan dikerudungi dengan plastik terpal. Setiap hari diaduk-aduk dan dijaga kelembaban serta suhunya agar stabil, jika kering semprot/siramkan air.
Lakukan hal ini berulang-ulang hingga warna keputih-putihan oleh jamur dan ragi terjadi merata sampai suhu bahan agak dingin sendiri/stabil. Sebelum diberikan pada ternak sebaiknya diangin-anginkan dulu.
Untuk penyimpanan dalam bentuk ball padatan pakan kering hasil fermentasi ini cukup dikering anginkan atau dikeringkan dan dipress dengan mesin menjadi ball-ball pakan ternak yang sewaktu-waktu dapat digunakan. Bahan-bahan ini dapat digunakan untuk campuran pakan formulasi setelah ditepungkan dan dirubah menjadi pelet-pelet.

d. Aplikasi pada pakan formulasi.
Pakan-pakan formulasi untuk penggemukan ternak dapat berasal dari tanaman dan hewan (termasuk tulang) serta ikan (termasuk kerang dan calsium laut).
Pakan yang berasal dari tanaman seperti tepung bungkil kedelai,limbah tahu basah/kering, tepung bubuk pollard, bekatul, tepung hasil fermentasi limbah pertanian seperti kedelai dan jagung adalah bahan-bahan yang umum untuk forrmulasi.
Pada pakan formulasi/instan yang siap dipakai tersebut untuk proses fermentasi dengan Bio P2000 Z dapat dilakukan dengan teknik cepat saat akan diberikan pada ternak (1–8jam fermentasi).

Caranya adalah sebagai berikut:
Saat pembuatan pelet basah untuk meningkatkan nilai gizi pakan dan memperlama pakan basah agar tidak cepat busuk sebelum dikeringkan atau diberikan pada ternak. Pada pakan tersebut saat pencampuran cukup ditambahkan hasil air fermentasi Bio P 2000 Z perbandingan (1: 100) untuk membasahi pakan.Setelah pencampuran formulasi bahan, selanjutnya di giling cetak dalam bentuk alet-palet. Diamkan 1 – 8 jam sebelum diberikan.
Dosis yang digunakan adalah: 100 – 200 mili liter Bio P2000Z yang difermentasikan hasil fermentasi diberikan 1 – 5 kwintal pakan. Untuk pakan-pakan yang harus di rebus seperti darah dll, campurkan hasil fermentasi ini saat finishing/forming (dimixing saat pembentukan pakan).

Pemberian pakan langsung pada limbah tahu/tempe, tapioka yang bentuknya telah halus dan basah dapat digunakan langsung dengan mencampurkannya dengan dosis yang sama di atas. Treatment ini disamping untuk menekan kecepatan pembusukan di luar danbau busuk juga meingkatkan kandungan gizi pakan dan memudahkan membantu padasaat pencernaan.
Kandungan Gizi batang kedelai sebelum fermentasi memiliki kandungan protein
10,6 %, Lemak 2,8 %, Serat kasar 36,3 %, abu 7,6% dan Betn 42,8 %.
Setelah difermentasi kandungan protein akan meningkat 100 % – 250% sehingga ideal untuk serat dan peningkatan protein pakan.
Jika membuat pakan ternak/ikan dalam bentuk pelet dengan memanfaatkan bahan baku di atas (hasil fermentasi limbah kering kedelai),maka diperlukan pencacahan serat batang kedelai dan selanjutnya tepung serat tersebuat digunakan sebagai komponen formulasi sebagai berikut:
Jagung 30 - 50 %; Bungkil kedelai/Limbah susu kedelai 15 – 20 %; Dedak 10 % - 15 %; Tepung batang kedelai (fer) 15 –30 %; Tepung ikan/laut 5 % dan Feed Suplement 0,5 % – 1 %.

e. Aplikasi pada minuman ternak (PENGARUHNYA NYATA DAN CEPAT).
Cara ini sering dipakai pada peternak unggas seperti bebek dan ayam pedaging/petelur untuk meningkatkan produktivitas. Disamping untuk menjaga kesehatan ternak, penggunaan pada minuman akan membantu peningkatan gizi dan membantu proses pencernaan dalam perut ternak dan menekan hama/penyakit dalam saluran pencernaan akibat pH yang tidak stabil dan makanan yang berubah-ubah.
Pemberian dosis murni Bio P2000Z tanpa fermentasi adalah 1–2 ml perliter air minum.
Sedangkan dengan cara hasil fermentasi digunakan 50 – 100 ml per liter air mimum ternak hasil fermentasi Bio P2000Z (1:100 = 1 liter Bio P 2000 Z dalam 100liter air).

f. Pembuatan pupuk Organik kotoran ternak
1. Buat perbandingan 1:1 (kotoran ayam/pupuk kandang dengan air dan diaduk); tambahkan 15 %-nya air perasan bekatul, dan 0,6 % Mineral N,P,K + 0,6 % gula tebu dan 0,5 % Bio P2000Z dari jumlah perbandingan di atas.
2. Fermentasikan selama 7 – 18 hari hingga bau asli kotoran hilang, selanjutnya gunakan air saringannya untuk campuran penyemprotan/penyiraman tanaman dengan pengenceran air 10 – 20 kali, diaplikasikan bersama dengan hasil fermentasi Bio P2000Z untuk menyuburkan tanaman. Sisa kotoran/Ampas, sangat baik untuk pupuk tanaman agar tanaman cepat berbuah dan menyuburkan tanah.

LampiranTeknologi Fermentasi :

I. CARA PEMBUATAN LAR. FERMENTASI BIO P 2000 Z Untuk. TANAMAN :

Bio P 2000 Z 1 liter
1 hand Sprayer air (15 liter)
3 – 5 sendok makan gula + 75 –150 ml
3 – 5 sendok makan urea
Bio P2000Z + Air 200 liter + Gula tebu 1 kg + Urea 0,7 – 1,5 kg
Diingkubasi selama 48 jam di dalam drum plastik tertutup yang diletakkan di dalam ruangan gelap/teduh.

APLIKASI :
• Penyemprotan BIOP2000Z dilakukan pada kondisi tanah yang lembab (kebasahan) dan sinarmatahari tidak terik.
• Jika tanah terlalu kering maka aplikasi Bio P2000Z dilakukan dengan cara penyiraman di sekitar perakaran tanaman utama (atau pada lubang tanam).
• Sangat baik setelah atau bersama aplikasi pupuk dasar terutama pupuk organik (pupuk kandang).
- BIO P2000Z disemprotkan pada seluruh bagiantanaman secara merata terutama pada jaringan yang aktif/muda.
- BIO P2000Z dapat di aplikasikan bersama dengan Pestisida sesuai petunjuk; tetapi tidak dapat diaplikasikan bersama pestisida alkali dan PH sangat masam, fungisida dan bakterisida.
- BIO P2000Z dapat diaplikasikan dengan pupuk organic cair seperti Phosmit, Seprint atau Super Flora,floran dll, yaitu dicampurkan saat akan menyemprot di tanaman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun