Didalam terdapat  istilah Muttabi' dan Syahid yaitu,
1.Muttabi'disebut juga At-Thaabi' yang secara bahasa berarti mengiringi atau mencocoki . Sedangkan dalam hal satu hadits ada satu rantai yang memperkuat sanad yang lain dan hadits yang meriwayatkan berjumlah satu.
2.As-Syahid secara bahasa berarti yang menyaksikan . Sedangkan menurut istilah adalah satu hadits yang matannya sama dengan hadits lain .
Klarifikasi para rawi yang banyak dan sedikit yang mereka ceritakan serta peranan  tingkatan-tingkatan dalam mempelajari ilmu hadits dan didalam mempelajari nya juga mendapat julukan secara khusus yaitu:
1.Al-Musnid
  Sebagai orang yang menceritakan hadits beserta sanadnya, atau mengetahui isi hadits yang diriwayatkannya atau sekedar meriwayatkannya tanpa memahami isinya.
2.Al-Muhaddits
   Dijelaskan oleh Ibnu Sayyid an-nas Al-Muhaddits adalah orang yang memperhatikan  hadits baik secara dirayah maupun riwayat, mengingat identitas dan karakteristik perawi, mengetahui keadaan mayuritas prawi  pada zamannya dan orang-orang yang berpengalaman, sehingga beliau dikenal krakuratan dan keteguhannya.
3.Al -Hafidh
  Secara bahasa berarti orang yang menghafal gelar ini lebih unggul daripada orang yang menghafal. Menurut para ulama juga membahas definisi hafidh yaitu gelar yang diberikan kepada seseorang yang memiliki luas pengetahuan dan mengetahui lebih banyak hal dari pada yang tidak diketahui
4.Al-Hujjah
  Gelar ini biasanya diberikan kepada seorang hafidh yang sangat rajin dan tekun, kuat dan rinci dengan hafalannya mengenai sanad dan hujjah maka dia diberi gelar al- hujjjah.
  Ada pendapat lain dikalangan ulama bahwa al-hujjah adalah sebagai orang hafal tiga ribu hadits termasuk dalam matan dan sanadnya.
5.Al-Hakim
  Al-Hakim adalah narrator  yang menguasai seluruh hadits sehingga hanya sedikit hadits yang ditinggalkan. misalnya, Ibnu inar, Imam syafi'I dan Imam malik.
6.Amir al-Mu'minin fi al-Hadits
   Adalah gelar tertinggi yang diberikan kepada mereka yang mempunyai kemampuan diatas orang-orang yang telah disebut diatas tadi, baik dalam bentuk hafalannya maupun kedalaman penegetahuannya mengeani hadits dan illat-illatnya, sehingga bisa dirujukkan para al-hakim, al-hafidh .
  Berikut bebebrapa ulama yang memiliki gelar ini :Sufyan ats-Tsawri, Syu'bah bin al-hajjaj, Hammad bin salamah, Abdullah bin al-muanarak, Ahmad bin hanbal, Al. Bukhari dan Muslim.
Kitab-kitab hadist diantara lain yaitu :
-Mushannaf Said Ibn Manshur (227 H)
-Mushannaf Ibn Abi Shayba (235 H)
-Musnat Imam Ahmad ibn Hambal (241 H)
-Shahih Al-Bukhori (251 H)
-Shahih Muslim (261 H)
-Sunan Abu Daud (273 H)
-Sunan Ibn Majjah (273 H)
-Sunan At-Turmidzi (279 H)
-Sunan An-Nasa'I (303 H)
-Al-Muntaqah Fir Ahkam Ibn Jarut (307 H)
-Tahzibul Atsar Ibnu Jarir Ath-Tabari (310 H)
Ada dua cara meriwayatkan sebuah Hadist dengan :
1. Periwayatan Lafdzi
Periwayatan lafdzi adalah periwayatan sebuah hadist dengan  mattannya persis yang diriwayatkan oleh Rasulullah SAW.
Periwayatan Maknawi
2.Periwatan Maknawi adalah periwayatan hadist yang memiliki mattan yang tidak seperti dengan yang di dengar dari Rasulullah SAW tetapi maknanya sesuai dengan apa yang dimaksud tanpa ada perubahan sedikitpun.
  Berikut ini contoh rawi dari hadits dibeberapa tingkatan:
Periwayat hadits dari tingkatan sahabat:
- Â Â Â Abu Hurairah, Aisyah, Anas bin malik, dan lain-lain.
Periwayatan dari tingakatan tabi'in:
 -   Umayyah bin Abdullah bin khaloiid, Said bin Al-Musayyab dan lain-lain.
Periwayatan dari tingkat budawwin
 -  Imam bukhari, imam muslim, Imam An-Nasa'iy , Imam Ahmad dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
A .Ariyadi 2016 Bukhori Umar Hadits Tarbawih pendidikan dalam perspektif  islam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuhan telah
http://eprints.radenfatah.ac.id  Apriyadi_TarPai
Dr.H.Abdul Majid Khon 2007 ,M.Ag ulumul hadits , Jakarta: AMZAH .
Sugiharto 2021 pengertian hadits, sunnah, khabar, atsar dan hadits qudsi, Surabaya: Sekolah Islam Shafta.
M.Agus solahudin dan Agus suyadi 2014 Ulumul hadits  Bandung: Pustaka setia.