Za, siapa orang yang mereka bicarakan? Apakah..apakah itu kau Za?, Air mataku tak lagi mampu ku bendung, mengalir deras begitu saja, dadaku sesak, isak tangisku membuat dua remaja yang ada disampingku, terdiam dan terlihat panik. Oh Tuhaaan jika laki-laki yang mereka bicarakan itu adalah kau, hati ini benar benar hancur berkeping-keping. Ah Za.. tiba-tiba saja ragaku terasa lemas, kakiku gemetar dan tak kuasa menopang berat badanku, aku limbung. Kepalaku seperti membentur sesuatu, aku merasa ada sesuatu yang merembes dikepalaku, dan sekelilingku kemudian gelap.
***
Satu Setengah bulan yang lalu..
“Aku akan kerumahmu, tapi aku tidak tau daerah Cilegon, bagaimana Latifa?”
“Turun Saja di Masjid Agung, supir angkot pasti tau, nanti aku jemput disitu”
“Baikah Fa, Semoga Allah merestui niat baik kita”
“Aamiin, kabari kalau sudah sampai ya”
“Oke”
***
“Bu, Ibu kenal Rikza?”
“Rikza? Rikza siapa? Ibu baru denger nama itu Nak?”