“Ada apa denganmu Nak?” Ibu akhirnya tak mampu pula membendung rasa penasaran dan gelisahnya. “Ibu perhatikan tubuhmu semakin kurus, kau terlihat sangat lemah Fa, dan ibu perhatikan akhir-akhir kau sering melamun, ada apa sebenarnya Nak?, cerita ke Ibu, jangan buat ibumu yang sudah tua ini bingung dan khawatir, mungkin Ibu bisa bantu, atau..atau setidaknya sedikit meringankan beban yang sedang menimpa mu”
Kupandangi raut muka Ibu, ada gurat kekhawatiran dan kegelisahan di wajah tuanya.
“Entahlah Bu, nanti saja, Latifa janji kalau sudah tiba waktunya, Latifa akan kasih tau Ibu, tapi..tapi nanti ya bu, bukan sekarang”
***
Za, ini sudah malam yang keberapa ya? Oh bahkan aku sudah lupa sudah hari keberapa mataku setiap malam tak mampu terpejam. Za, liatlah langit malam ini indah ya,banyak sekali bintang bertaburan, Cantik. Malam tak jadi menakutkan jika gemintang kelap kelip diatas sana ya Za, besok malam aku akan memandangi bintang dari atas masjid agung Za, dan berharap, aku pun akan menjumpaimu disana..
***
“Inget gak kejadian bulan kemarin?”
“Kejadian yang mana?”
“ Penyebrang Jalan yang tertabrak bis jemputan karyawan”
“Oh yang itu, iya iya kasian ya, mungkin orang tersebut nyebrang mau solat kali ya, soalnya khan kejadiannya tepat di sebrang masjid ini”
“Bisa jadi”