Belum cukup sampai disitu, kehadiran tenaga Nusantara Sehat di puskesmas-puskesmas DTPK telah membantu puskesmas tetap survive dalam memberikan pelayanan, berbagai inovasi yang digagas dan keterlibatan tenaga Nusantara Sehat dalam akreditasi puskesmas.
Kehadiran tenaga Nusantara Sehat mendapatkan sanjungan dan rasa puas dari kepala Puskesmas, pemerintah daerah terkait perannya yang sangat signifikan, ini dibuktikan dibeberapa daerah kepala Puskesmas dan pemerintah daerah mengajukan agar tenaga Nusantara Sehat tidak diizinkan purna tugas atau diperpanjang otomatis, tapi lagi-lagi terhalang kebijakan.
Dan harusnya hal ini menjadi evaluasi dan catatan penting bagi kementerian kesehatan dalam mengambil berbagai kebijakan, terutama pemberdayaan kesehatan, kehadiran program baru lain bukan berarti program Nusantara Sehat dihapus, harusnya menjadi kebijakan yang sejalan untuk saling menopang, agar percepatan pemenuhan tenaga kesehatan di Puskesmas seluruh daerah di tanah air dapat terlaksana, sehingga pemerataan pembangunan kesehatan serta perwujudan Indonesia sehat dapat tercapai.
Namun pada hari ini kenyataannya berbeda, terabaikannya program Nusantara Sehat beriringan hilangnya reward bagi alumni Nusantara Sehat, tidak terdaftar di SISDMK yang menjadi salah satu persyaratan mendaftar PPPK dan kurangnya penambahan point khusus untuk pendaftaran PNS menjadi catatan lain yang patut di sayangkan, sisi baik lainnya adalah program tugas belajar (TUBEL) masih berlaku, dan harapan lainnya tentu alumni Nusantara Sehat tetap diberdayakan dan mendapatkan hak-hak lain yang telah di hilangkan.
Dan sebagai catatan, ini bukan sebuah pengharapan yang berlebihan, tapi yang demikian memang selayaknya harus didapatkan oleh tenaga Nusantara Sehat atas apa yang telah di lalui dan diperbuat, dan dalam konteks ini wajar digeneralkan dengan program-program lain sebelum Nusantara Sehat yang mendapatkan apresiasi lebih dari pemerintah pusat dengan peran yang secara substantif sama, walaupun konteksnya berbeda, sama-sama berjuang untuk tanah air.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H