Bahkan teman-teman Nusantara Sehat di beberapa daerah berani mengkritik dinas kesehatan, dan ujungnya kita semua tau, anak-anak NS di benci, terutama oleh pegawai Puskesmas, ditambah lagi insentif Nusantara Sehat yang lebih besar dari PNS atau PTT daerah, terakumulasi semua sehingga tambah runyam hubungan emosional di puskesmas, maka dikalangan teman-teman Nusantara Sehat hal demikian di anggap sudah biasa di hadapi.
Namun tidak sedikit juga, di beberapa daerah teman-teman NS bahkan mendapat perlakuan istimewa dari pemerintah daerah, dapat motor dinas, rumah dinas yang bagus dan sebagainya, walaupun harus di akui di tempat lain ada teman-teman NS juga tidak mendapatkan perlakuan yang baik dari dinas kesehatan dan pegawai Puskesmas.
NUSANTARA SEHAT SEBAGAI PELOPOR
Nusantara Sehat sebagai pelopor ini bisa di interpretasi dalam dua sisi, misalnya hampir semua di puskesmas yang ada tenaga Nusantara Sehat-nya mengalami perubahan, terkait tata administrasi, cakupan dan terarahnya sasaran program, maupun sistem alur pelayanan lebih baik, walaupun perubahan tidak signifikan, tapi keberadaan Nusantara Sehat membawa pengaruh positif di puskesmas
Apalagi terkait menghadapi akreditasi, tentu sebagian puskesmas mengandalkan tenaga Nusantara sehat sebagai pelopor, walaupun di akui, kehadiran Nusantara sehat adalah sebagai Agent of Change di puskesmas, maka Nusantara Sehat di tuntut oleh keadaan menjadi serba bisa.
Namun tidak sedikit juga di beberapa puskesmas salah kaprah memperlakukan anak-anak NS, di suruh kerja keras untuk persiapan akreditasi, terlalu bergantung kepada Nusantara Sehat, bahkan memanfaatkan Nusantara Sehat untuk kepentingan jangka panjang mereka, yaitu yang sangat jelas adalah pada proses menghadapi akreditasi, sehingga ujungnya mereka yang CPNS tidak tau apa-apa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H