Mendongeng adalah seni, oleh karena itu instruktur perlu memanjakan diri dalam mendongeng yang segar, menarik, dan segar. Humor memainkan peran yang sangat penting dalam bercerita.Â
Jika instruktur berhasil menambahkan sedikit humor dalam konten, proses pembelajaran menjadi menyenangkan dan efektivitas kampanye meningkat berlipat ganda. Lagi pula, siapa yang menginginkan sesi latihan yang menjemukan dan membosankan?
5. Konten unik untuk setiap karyawan
Setiap karyawan adalah unik, memainkan peran yang berbeda, oleh karena itu pelatihan juga perlu disesuaikan. Satu ukuran cocok untuk semua tidak ada dalam pembelajaran dan pengembangan.Â
Oleh karena itu, kebutuhan jam untuk merancang kurikulum berdasarkan pengalaman setiap karyawan, peran pekerjaan, keahlian, latar belakang pendidikan dan budaya.Â
Konten tidak boleh dipaksakan tetapi diberikan berdasarkan persyaratan unik.Â
Sama seperti organisasi berusaha untuk membangun hubungan pribadi dengan pelanggan, dengan cara yang sama, instruktur juga harus bertujuan untuk memberikan pelatihan yang dipersonalisasi sebanyak situasi memungkinkan. Ini adalah salah satu cara terbaik untuk membuat karyawan merasa dihargai.
6. Konten yang akan diperbarui terus menerus
Kita hidup di zaman yang sangat kompetitif dan dinamis. Teknologi, pola pikir karyawan, faktor makro, dan perkembangan industri serta tujuan organisasi berubah dengan cepat. Ini juga membutuhkan pembaruan konstan dalam materi pelatihan.Â
Modul perlu mencerminkan perkembangan terbaru di sektor ini dan menginformasikan peserta didik tentang perubahan yang diharapkan di masa depan. Hanya dengan begitu tujuan pelatihan, yaitu mempersiapkan peserta didik/karyawan untuk tantangan masa depan, akan tercapai.
Pengembangan Sumber Daya Manusia sendiri telah banyak mengalami metamorfosis akibat inovasi teknologi. Hal ini mengakibatkan perusahaan dapat membuat modul khusus profil atau mode pengiriman modul yang disesuaikan untuk fleksibilitas maksimum.