Modul video berdasarkan Augmented Reality dan Virtual Reality sudah ada sekarang. Juga video 360 derajat yang interaktif membuat pelatihan lebih menarik dan juga membuat peserta lebih terlibat dalam prosesnya.Â
Hal ini juga memungkinkan penilaian pengetahuan peserta secara real-time. Modul pelatihan menggunakan AR dan VR agak mahal sehingga departemen L&D perlu mengerjakan ROI sebelum menjelajah.
2. Pembelajaran campuran
Tuntutan setiap sesi pelatihan berbeda. Pesertanya juga berbeda, oleh karena itu selalu ada kebutuhan untuk menawarkan pelatihan baik secara langsung maupun melalui media virtual seperti e-learning, kelas online langsung, dll.Â
Berkat kemajuan teknologi, pelatih menjadi semakin mungkin. untuk membangun kursus dan modul campuran. Media ini tidak hanya memungkinkan fleksibilitas maksimum dalam hal penyampaian tetapi juga memberikan pilihan bagi pelajar yang mungkin merasa nyaman dalam satu mode pelatihan tertentu.
3. Mobilitas dalam belajar
Modul harus fleksibel di seluruh platform. Ini berguna bagi staf yang sering bepergian atau sering bepergian karena tuntutan pekerjaan. Modul jika dilihat di video juga harus tersedia di tablet atau perangkat lain.Â
Seharusnya tidak ada batasan waktu-ruang dan materi. Konten harus tajam dan responsif di semua platform digital. Dengan dapat beralih dengan mulus di seluruh platform, pelajar dapat tetap terhubung setiap saat dan juga secara efisien memanfaatkan waktu secara maksimal.
4. Mendongeng untuk menyentuh akord emosional
Apa pun platform atau mode pembelajarannya, fokusnya harus menyentuh elemen manusia, bukan hanya bagian teknis. Kecuali belajar membangkitkan emosi, itu tidak akan menyenangkan dan berdampak.Â
Disinilah pentingnya mendongeng. Cerita membangun hubungan yang kuat antara konten pelatihan dan pelajar dan yang terakhir dengan mudah dapat mengidentifikasi dirinya dengan itu.Â