Mohon tunggu...
Sabrina Pungky
Sabrina Pungky Mohon Tunggu... Lainnya - .

Bahasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Estetika pada Puisi Kain Sigli Karya Nirwan Dewanto dengan Pendekatan Stilistika

17 Juni 2023   12:31 Diperbarui: 17 Juni 2023   12:46 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi merupakan rekaman dan interpretasi dari berbagai pengalaman manusia yang penting dan diungkapkan dengan cara yang paling mengesankan (Pradopo, 19995). Hal tersebut memiliki arti bahwa pengalaman hidup seseorang dapat diubah menjadi kata-kata yang menggambarkan perasaan, pikiran, dan makna yang mendalam, sehingga menciptakan karya sastra yang indah dan dapat membawa pembaca masuk ke dalam dunia emosi dan pemikiran penulis. Pemilihan kata yang tepat dan kreatif menjadi kunci dalam menyampaikan pesan dan emosi yang ingin disampaikan oleh penulis. Kata-kata dipilih untuk menciptakan harmoni, membangun gambaran yang kuat, dan menyampaikan makna yang mendalam kepada pembaca. Selain itu, puisi juga memiliki unsur-unsur yang membentuk keindahannya, diantaranya terdapat diksi, imaji, gaya bahasa, rima dan topografi. Waluyo (2002) mengungkapkan bahwa puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi rima dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif).

Stilistika merupakan ilmu yang mempelajari tentang gaya bahasa yang merupakan variasi-variasi dalam penggunaan bahasa. Stilistikan dapat didefinisikan sebagai cara yang digunakan oleh seseorang dalam menyampaikan maksud tujuan dengan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Dalam kajian stilistika, gaya bahasa digunakan untuk menyampaikan berbagai pesan, termasuk dalam puisi. Dalam puisi, gaya bahasa berperan penting dalam membentuk dan mengungkapkan emosi sehingga menciptakan dari tarik yang estetis, tanpa adanya sebuah keindahan bahasa, karya sastra akan terasa hambar. Jazuli (2008) menjelaskan bahwa nilai-nilai estetis ini memiliki relevansi yang kuat bagi subjek manusia. Ketika seseorang terlibat dalam proses mengamati karya seni, mereka dapat merasakan keindahan yang disampaikan melalui objek tersebut. Karya seni yang memiliki nilai estetis yang tinggi mampu membangkitkan keindahan, menggugah imajinasi, dan memberikan pengalaman yang bermakna bagi individu yang menghargainya. Pada kajian ini, penulis akan menganalisis puisi yang berjudul "Kain Sigli" karya Nirwan Dewanto dengan menggunakan pendekatan stilistika, aspek yang akan dikaji dalam puisi tersebut adalah diksi, ritme, gaya bahasa, dan citraan.

"Kain Sigli"

karya Nirwan Dewanto

Kain Sigli, kain jahitan bundaku -

kukenakan jika aku pergi ke dunia.

Kain dengan raut laut dan benua -

milikmu jua jika kauingat namaku.

Kain Sigli, kain yang meninggi segera

jika serdadu melintas di depan pintu.

Kain bundaku, kain yang bisa luka

jika kitabmu membeku di Meureudu.

Noda darah membuat kain Sigli dahaga?

Lalu kaucuci kainku dengan airmata?

Kain ini akan tumbuh jika aku mati -

Kain bundaku akan seluas negeri.

Tanamlah benang ke kain Sigli

demi baju pertama untuk anakmu.

Peliharalah tangan bunda kami

agar kain kami seterang jantungmu.

Kain yang memelukku sepanjang gempa -

kain yang sabar seperti kulit kapulaga -

kini hanya sebentar bernama, kain Sigli

akan kujahit berulang dari balik matahari.

Gaya Bahasa

Gaya bahasa adalah penggunaan kreatif dan efektif atas kekayaan bahasa untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, atau pesan tertentu dalam bentuk tulisan yang melibatkan pemilihan kata, frasa, dan kalimat yang spesifik dengan tujuan menciptakan efek emosional dan mempengaruhi gambaran hidup dalam imajinasi pembaca. 

Dalam puisi "Kain Sigli" karya Nirwan Dewanto terdapat gaya bahasa yang menggunakan beberapa pilihan kata yang khas. Penulis menggunakan metafora dalam baris "Kain dengan raut laut dan benua" yang menggambarkan kain Sigli dengan membandingkannya dengan "laut" dan benua" yang menjadi simbol kekuatan, keindahan, dan kemegahan seperti halnya laut dan benua. 

Lalu, dalam baris "Kain yang memelukku sepanjang gempa" yang menggambarkan kain sigli sebagai perlindungan dan kekuatan dalam menghadapi situasi yang penuh ketidakpastian dan bahaya. Personifikasi juga terdapat dalam puisi dengan memberikan atribut manusia pada kain Sigli. Dapat dilihat dalam baris "Kain ini akan tumbuh jika aku mati", Kain sigli diperlakukan seolah-olah memiliki kemampuan tumbuh, yang secara metaforis menyiratkan keberlangsungan hidup dan keabadian kain tersebut.

Diksi

Diksi merupakan aspek penting dalam penulisan, yang mengacu pada pilihan kata yang tepat dan sesuai dalam pengunaannya untuk mengungkapkan gagasan secara efektif. Dalam pemilihan kata, penulis dapat mempertimbangkan makna yang terkandung didalamnya, tingkat formalitas atau keinformalan, serta nuansa atau konotasi yang ingin disampaikan. Pemilihan kata yang tepat dalam diksi memiliki peran bedar dalam menciptakan efek yang diharapkan oleh penulis.

Terdapat berbagai macam penggunaan diksi dalam puisi "Kain Sigli", tidak terkecuali kain sigli itu sendiri. Penggunaan kata "Kain Sigli" sebagai judul puisi dan penggunaannya berulang kali dalam teks merupakan diksi yang memberikan keaslian dan kedalaman lokal pada puisi dengan memberikan identitas khusus pada kain yang merujuk pada satu tempat di Aceh, Indonesia. Selain itu, terdapat kata-kata "Jahitan," "bundaku," "luka," "darah," "kitabmu," "airmata," "anakmu," "bunda" yang mencerminkan ikatan emosional dan relasi keluarga yang dalam. Diksi ini membangun citra tentang cinta dan pengorbanan. 

Ritme

Ritme dalam puisi adalah pola atau aliran yang tercipta melalui pengulangan irama, penekanan kata-kata, dan pola tata bahasa yang teratur. Ritme menciptakan aliran dan keselarasan yang memengaruhi cara puisi tersebut dibaca atau diucapkan. Ritme juga dapat menciptakan efek emosional dan estetis, mempengaruhi cara pembaca merasakan dan memahami puisi.

Ritme dalam puisi "Kain Sigli" dapat ditemukan melalui pengaturan pola dan irama kata-kata dalam puisi. Terdapat aliran yang harmonis dalam penempatan kata-kata dalam baris puisi dengan pola irama yang halus dan teratur. Dapat dilihat dalam baris pertama "Kain Sigli, kain jahitan bundaku," terdapat penekanan pada kata "Kain Sigli" yang mengawali puisi dan menciptakan ritme yang kuat. Pola irama ini berlanjut ke baris-baris selanjutnya, seperti "Kain dengan raut laut dan benua" dan "Kain bundaku, kain yang bisa luka," yang memberikan keberlanjutan dan kekakuan dalam irama puisi. Penggunaan repitisi dalam kata-kata sepert "kain sigli" memberikan ritme dan pengulangan yang menarik. Repitisi ini menciptakan pola suara yang terdengar secara berulang dalam puisi dan memberikan kesatuan dan kakuan pada ritme keseluruhan.

Citraan

Citraan merupakan penggunaan kata-kata yang berfungsi untuk membawa pembaca masuk ke dalam dunia puisi. Citraan menciptakan gambaran yang kuat dan jelas dalam pikiran pembaca, sehingga mereka dapat merasakan dan memahami puisi secara lebih mendalam dengan menggunakan kata-kata yang kaya akan makna dan konotasi. 

Dalam puisi "Kain Sigli" terdapat beberapa citraan yang digunakan untuk menggambarkan pengalaman dan makna yang terkandung dalam puisi. Dapat dilihat dalam baris "Noda darah membuat kain Sigli dahaga?"yang menggambarkan kain sigli dengan noda darah yang membuatnya menjadi haus dan menciptakan gambaran kuat tentang penderitaan yang terkait dengan kain tersebut. Lalu, pada baris "Kain yang sabar seperti kulit kapulaga" yang menggambarkan kain Sigli sebagai sesuatu yang memiliki kesabaran yang sama seperti kulit kapulaga. Citraan ini menciptakan gambaran tentang ketabahan, ketahanan,dan kemampuan kain untuk bertahan dalam situasi yang sulit atau penuh tantangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun