Mohon tunggu...
Bimo YuanEriko
Bimo YuanEriko Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Semarang

Saya suka menulis tentang masalah sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masalah Sosial di Banjarnegara: Contoh, Penyebab, dan Solusi dari Perspektif Ilmu Sosial

5 Desember 2024   11:00 Diperbarui: 5 Desember 2024   11:03 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masalah sosial adalah keadaan, atau masalah yang dianggap oleh masyarakat tidak memadai, atau tidak memuaskan, dan seringkali menyebabkan konflik, ketidaksetujuan, atau ketidakpuasan di antara anggota masyarakat.

Contoh masalah sosial sendiri dapat mencakup kesenjangan sosial, kemiskinan, pengangguran, perubahan iklim atau bencana alam dan banyak lagi masalah yang berdampak negatif pada masyarakat.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai masalah sosial, berikut contoh-contohnya dan solusi yang mungkin bisa diterapkan

 

1.Kesenjangan Sosial

Kesenjangan sosial adalah masalah sosial yang berdampak negatif yang terjadi ketika tidak ada keseimbangan di antara masyarakat. Ini sering dikaitkan dengan perbedaan yang jelas terlihat di antara masyarakat. Ungkapan "Si miskin semakin miskin, si kaya semakin kaya" sangat tepat untuk menjelaskan bagaimana kesenjangan sosial dalam bidang ekonomi terjadi di masyarakat.

Kebijakan pemerintah, efek globalisasi, sumber daya alam yang berbeda, lokasi dan kondisi geografis, dan demografi adalah beberapa dari banyak penyebab kesenjangan sosial. Ilmu kesejahteraan dapat diterapkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengurangi kesenjangan sosial ini.

Ini adalah solusi untuk mengurangi kesenjangan sosial dari berbagai disiplin ilmu sosial :

1.Ekonomi : Meningkatkan pelatihan keterampilan, memberikan akses ke kredit mikro, dan menerapkan pajak progresif untuk mendukung program sosial.

2.Sosiologi : Mempromosikan solidaritas sosial melalui kolaborasi dan pemberdayaan komunitas.

3.Geografi : Membangun infrastruktur di wilayah terpencil dan mengembangkan ekonomi yang bergantung pada potensi lokal.

4.Politik : Meningkatkan transparansi bantuan sosial dan melibatkan komunitas miskin dalam proses politik.

5.Antropologi : Mengurangi stigma sosial dengan menggunakan kearifan lokal dan pendidikan lintas budaya.

6.Psikologi : Konseling dapat membantu meningkatkan mentalitas produktif dan rasa percaya diri

2.Pengangguran Pemuda

Kabupaten Banjarnegara yang terkenal dengan kekayaan alamnya, menghadapi masalah kemiskinan pemuda yang tinggi. Sektor pariwisata, seperti Dataran Tinggi Dieng, memiliki banyak potensi, namun banyak kaum muda Banjarnegara yang belum masuk ke dunia kerja. Di daerah ini, terdapat banyak faktor yang menyebabkan tingkat kemiskinan pemuda yang tinggi, yang mencerminkan masalah lokal dan nasional.

Beberapa penyebab kemiskinan termasuk dominasi sektor ekonomi tradisional yang menyulitkan banyak pemuda untuk mendapatkan pekerjaan dan kurangnya keterampilan yang sesuai dengan persyaratan pasar kerja kontemporer. Masalah ini diperparah oleh kecenderungan migrasi pemuda ke kota-kota besar seperti Yogyakarta, Semarang, atau Jakarta, yang mengurangi potensi pengembangan ekonomi lokal. Infrastruktur yang masih terbatas di beberapa wilayah Banjarnegara juga menjadi kendala menarik investasi yang dapat menciptakan lapangan kerja baru.

Dampak pandemi COVID-19, terutama pada sektor pariwisata, semakin memperburuk situasi dengan menurunnya jumlah wisatawan dan berkurangnya permintaan tenaga kerja. Masalah ini diperparah oleh kecenderungan pemuda untuk bermigrasi ke kota-kota besar seperti Yogyakarta, Semarang, atau Jakarta, yang mengurangi peluang ekonomi lokal. Investasi menarik yang dapat menciptakan lapangan kerja baru juga dihalangi oleh keterbatasan infrastruktur di beberapa daerah Banjarnegara. Situasi semakin memburuk karena pandemi COVID-19, terutama pada sektor pariwisata, yang menyebabkan penurunan jumlah wisatawan dan penurunan permintaan tenaga kerja. Keterbatasan ini menunjukkan betapa pentingnya meningkatkan pelatihan keterampilan, investasi, dan sektor kreatif untuk meningkatkan peluang kerja bagi generasi muda Banjarnegara.

Ini adalah solusi untuk mengurangi pengangguran dari berbagai disiplin ilmu sosial :

1.Ekonomi : Meningkatkan pelatihan keterampilan yang berkaitan dengan pariwisata dan ekonomi kreatif; memberikan akses modal kepada usaha kecil; dan meningkatkan peluang kerja lokal melalui investasi di sektor unggulan.

2.Sosiologi : Membangun koperasi dan kelompok usaha bersama berdasarkan potensi lokal untuk memperkuat komunitas pemuda.

3.Geografi : Meningkatkan infrastruktur pedesaan untuk mendukung pariwisata dan transportasi ekonomi.

4.Politik : Membuat kebijakan yang melindungi tenaga kerja lokal dan mendorong usaha pemuda.

5.Antropologi : Memanfaatkan kearifan lokal Dieng untuk membuat daya tarik pariwisata berbasis budaya yang memberdayakan masyarakat lokal.

6.Psikologi : Membantu pemuda menjadi lebih percaya diri dan memiliki orientasi kerja yang jelas melalui pendidikan dan bimbingan karir

3.Kemiskinan

Kemiskinan sudah ada sejak lama, termasuk di Indonesia, yang kaya akan sumber daya alam. Namun kemiskinan masih menjadi masalah besar, termasuk di wilayah Banjarnegara, menurut data Badan Pusat Statistik ( BPS). Meskipun Banjarnegara memiliki banyak potensi alam, seperti hasil pertanian, perkebunan, dan pariwisata, seperti Dataran Tinggi Dieng, lebih dari 14% penduduknya masih hidup di bawah garis kemiskinan.

Ada dua jenis kemiskinan di Banjarnegara: kemiskinan yang disebabkan oleh alam dan kemiskinan yang disebabkan oleh manusia. Terbatasnya teknologi dan kurang pemanfaatan sumber daya alam secara maksimal menyebabkan kemiskinan alamiah. Penggunaan teknologi pertanian yang masih tradisional menghambat peningkatan produktivitas di daerah yang bergantung pada sektor agraris.

Sebaliknya, kemiskinan buatan adalah hasil dari ketidaksamaan dalam akses terhadap fasilitas sosial dan sumber daya ekonomi. Di Banjarnegara, banyak penduduk miskin yang tidak memiliki akses yang memadai terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan infrastruktur dasar, terutama jalan yang layak.

Hal ini diperburuk oleh fakta bahwa tidak ada lapangan kerja formal, sehingga banyak warga bergantung pada pekerjaan serabutan yang tidak stabil. Ini menunjukkan bahwa Banjarnegara memiliki potensi besar, tetapi masih ada hambatan struktural yang menghalangi sebagian orang keluar dari lingkaran kemiskinan. Untuk memperbaiki peluang kerja, diperlukan strategi yang menyeluruh yang mencakup pengembangan infrastruktur, peningkatan teknologi pertanian, dan pemberdayaan ekonomi lokal.

Ini adalah solusi untuk mengurangi kemiskinan dari berbagai disiplin ilmu sosial :

1.Ekonomi : Peningkatan teknologi pertanian, pengembangan UMKM lokal, dan peningkatan akses kredit mikro bagi petani dan pengusaha kecil.

2.Sosiologi : Meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui program gotong royong dan pelatihan berbasis komunitas untuk meningkatkan akses pendidikan dan kesehatan.

3.Geografi : Bangun infrastruktur dasar untuk mempermudah distribusi hasil pertanian dan akses layanan publik, seperti jalan dan irigasi.

4.Politik : Dorong kebijakan yang pro-rakyat seperti subsidi pertanian, pendidikan gratis yang lebih baik, dan peningkatan fasilitas kesehatan di daerah pertanian.

5.Antropologi : Dorong inovasi agraris dan pariwisata berbasis budaya di Dieng dengan memanfaatkan tradisi lokal.

6.Psikologi : Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya pendidikan dan teknologi untuk keluar dari lingkaran kemiskinan melalui program pelatihan keterampilan dan motivasi.

4.Kenakalan Remaja

Kejahatan remaja adalah istilah yang mengacu pada perilaku yang melanggar norma masyarakat dan sering menjadi masalah di berbagai daerah, termasuk di Banjarnegara. Ada berbagai tingkat kenakalan ini, mulai dari yang paling ringan, seperti berbohong, berkelahi, dan membuang sampah sembarangan, hingga yang paling berat, seperti mengotak-atik narkoba, berkelahi antar kelompok, hingga pelanggaran kriminal serius.

Kenakalan remaja adalah masalah sosial yang lebih luas di Banjarnegara, bukan hanya masalah individu. Remaja lokal sering terlibat dalam kejahatan ringan seperti vandalisme di tempat wisata atau berkendara tanpa SIM. Hal ini seringkali disebabkan oleh kurangnya kesadaran lingkungan, pengawasan orang tua, atau fasilitas yang mendukung aktivitas positif bagi mereka.

Namun, kenakalan remaja tingkat sedang, seperti meminum minuman keras di tempat umum atau terlibat dalam pencurian kecil, sering terjadi di daerah yang tidak banyak pengawasan atau jauh dari pusat kota. Mengawasi perilaku remaja di Banjarnegara, terutama di malam hari atau di lokasi yang sulit dijangkau aparat keamanan, seringkali sulit karena banyaknya wilayah pedesaan.

Yang paling memprihatinkan adalah meningkatnya kasus kenakalan berat, seperti penyalahgunaan narkoba, yang mulai muncul di kalangan remaja Banjarnegara. Meskipun tidak setinggi di daerah perkotaan, akses terhadap obat-obatan terlarang mulai menjadi ancaman, terutama di kalangan remaja yang putus sekolah atau tidak memiliki kegiatan produktif.

Karena tidak ada ruang kreatif dan tempat olahraga atau seni yang dapat menyalurkan energi mereka ke arah yang positif, kenakalan remaja di Banjarnegara meningkat. Selain itu, faktor pergaulan dan teknologi seperti media sosial berkontribusi pada penyebaran perilaku negatif. Jika tidak ditangani, kenakalan ini dapat menyebabkan peningkatan tindak kriminalitas dan kualitas yang lebih buruk bagi generasi muda di masa depan.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah daerah, sekolah, dan masyarakat harus bekerja sama untuk membangun program yang mendukung karakter pendidikan, menyediakan tempat olahraga dan seni, dan meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas remaja di lingkungan sekitar mereka. Diharapkan upaya ini akan mengurangi tingkat kenakalan remaja di Banjarnegara dan menghasilkan generasi muda yang lebih bertanggung jawab.

Ini adalah solusi untuk mengurangi kenakalan remaja dari berbagai disiplin ilmu sosial :

1.Ekonomi: Memberikan pelatihan kewirausahaan dan program kerja magang kepada remaja untuk mengisi waktu luang mereka dengan hal-hal produktif.

2.Sosiologi: Meningkatkan pengawasan masyarakat melalui program keamanan lingkungan dan kegiatan sosial berbasis komunitas.

3.Geografi: Daerah umum Bangun seperti taman bermain, lapangan olahraga, dan pusat seni di kota dan pedesaan.

4.Politik: Gunakan program yang mendukung pendidikan karakter, seperti program bimbingan remaja berbasis komunitas dan sekolah.

5.Antropologi: Memanfaatkan budaya lokal untuk membuat kegiatan kreatif, seperti seni tradisional atau festival lokal, yang melibatkan remaja.

6.Psikologi: Membantu remaja memahami dampak perilaku mereka melalui konseling dan pelatihan pengelolaan emosi.

5.Perubahan Iklim dan Bencana Alam

Di Banjarnegara, dampak perubahan iklim semakin dirasakan secara sosial dan lingkungan. Penggunaan bahan bakar fosil dan deforestasi merupakan contoh tindakan manusia yang berlebihan yang telah meningkatkan emisi gas rumah kaca, yang mengakibatkan pemanasan global. Di Banjarnegara, cuaca ekstrem, peningkatan risiko bencana alam, dan perubahan pola ekosistem lokal adalah bukti dampak perubahan iklim.

Meningkatnya tingkat dan intensitas bencana alam seperti tanah longsor dan banjir adalah salah satu dampak utama perubahan iklim di Banjarnegara. Banjarnegara rentan terhadap tanah longsor karena sebagian besar topografinya adalah pegunungan. Hal ini terjadi terutama saat curah hujan meningkat sebagai akibat dari perubahan pola cuaca. Banjir bandang juga sering terjadi di daerah di mana aliran sungai tidak diawasi.

Selain itu, perubahan iklim menyebabkan musim kemarau yang semakin panjang, yang berdampak pada sektor pertanian, yang merupakan bagian penting dari perekonomian masyarakat Banjarnegara. Perubahan pola curah hujan menjamin persiapan musim tanam, sementara kekeringan menyebabkan banyak petani kehilangan hasil panen.

Dampak ini mengancam ketahanan pangan lokal dan pendapatan masyarakat. Sangat sering, komunitas di wilayah terpencil Banjarnegara yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim. Mereka sulit untuk menyesuaikan diri dengan perubahan karena mereka tidak memiliki infrastruktur, sumber daya, dan informasi yang cukup. Hal ini menunjukkan bahwa strategi inklusif diperlukan untuk meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim.

Untuk mengurangi dampak perubahan iklim di Banjarnegara, perlu dilakukan hal-hal seperti penghijauan kembali lahan kritis, pengelolaan aliran sungai yang lebih baik, dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan praktik ramah lingkungan. Selain itu, peningkatan kebijakan mitigasi bencana dan pengembangan teknologi pertanian adaptif dapat membantu masyarakat mengatasi masalah ini dengan lebih baik.

Ini adalah solusi untuk perubahan iklim dan bencana alam dari berbagai disiplin ilmu sosial :

1.Ekonomi: Untuk mengurangi kerugian akibat cuaca ekstrem, mengembangkan teknologi pertanian adaptif dan memberikan subsidi kepada petani.

2.Sosiologi: Untuk meningkatkan kesadaran kolektif, libatkan masyarakat dalam program penghijauan lahan kritis dan edukasi lingkungan.

3.Geografi: Peningkatan pengelolaan aliran sungai, pembangunan infrastruktur anti-bencana, dan pemetaan daerah yang rentan longsor dan banjir

4.Politik: Perkuat kebijakan yang berkaitan dengan mitigasi bencana, seperti perencanaan tata ruang yang mempertimbangkan dampak perubahan iklim.

5.Antropologi: Memanfaatkan pengetahuan lokal untuk mengelola sumber daya alam dan beradaptasi dengan perubahan iklim.

6.Psikologi: Program berbasis komunitas mendidik masyarakat tentang pentingnya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun