Putera keduanya harus pergi dari rumah.
Dewi menarik tangan suaminya menuju ke ruang depan lalu memengambilkan tas kerja dan tongkat komando yang biasa dibawa suaminya saat menuju ke kantor.
"Sudah jangan banyak bicara, ini sudah siang. Bapak buruan berangkat," ucap Dewi lalu memberikan tas dan tongkat komando ke tangan suaminya.
Pandu menerimanya dan menjulurkan tangan kanannya kepada Dewi.
"Bapak tidak mau dia masih ada di rumah ini," ucap Pandu dengan nada datar.
Usai mencium tangan suaminya, Dewi diam saja lalu mendorong tubuh suaminya untuk berjalan menuju ke mobil dinas yang sudah menunggu.
Telah berdiri satu ajudan di samping pintu mobil dengan badan tegap tengah membukakan pintu untuk Pandu.
Pandu pun berjalan menuju ke dalam mobil yang kemudian pintunya ditutup lagi oleh ajudannya.
Ajudan pun kembali menuju ke jok depan dan tak lama kemudian mobil pun berjalan meninggalkan rumah.
Rita keponakan Dewi terlihat berjalan menuju ke mobil yang digunakan untuk mengantar ketiga putera Dewi.
"Mbak Ritaaa! Tunggu bentaarrr!" teriak Bimo dengan kuat.