"Mas jangan pergi, nanti siapa yang belain aku kalau ada yang ganggu di sekolah?" tanya Arjuna dengan nada pelan.
Bimo terus menata barang-barangnya di dalam tas ransel hitamnya.
Tidak lama kemudian Nakula dan Sadewa juga ikut mendatangi Bimo.
"Mas Bim, jangan pergi mas. Nanti kalau kita diganggu sama anak-anak gang kelinci gimana?" rengek mereka berdua.
"Nggak usah khawatir, kalian buruan bersiap. Nanti kita ngobrol lagi di mobil," ucap Bimo sambil mendorong ketiga adiknya untuk keluar dari dalam kamarnya.
Arjuna lalu mengajak kedua adiknya untuk segera bersiap berangkat ke sekolah.
Sementara Dewi yang masih menarik tangan suaminya untuk turun ke lantai bawah segera meminta Pandu untuk tidak mengganggu putera kedua mereka.
Namun Pandu terus bersikeras meminta istrinya untuk mengusir Bimo dari rumah.
"Pokoknya dia harus pergi dari rumah ini bu! Bapak ingin lihat! Bisa apa dia tanpa kita!" teriak Pandu dengan kuat.
"Pergi kemana pak! Dia itu anak mu! Masak bapak tega ngusir anak kita dari rumah?" tanggap Dewi dengan nada tak kalah kuat dari suaminya.
Pandu tidak menjawab tanggapan istrinya, namun sikapnya tetap sama.