Pembelajaran yang dilaksanakan baik di dalam kelas maupun diluar kelas akan mengembangkan keterampilan hidup para peserta didik. Misalnya peserta didik akan dilatih untuk bisa buang air kecil sendiri dan menyiram toilet setelah digunakan, siswa belajar menempatkan barang sesuai tempatnya secara rapi, siswa diajari bertanggung jawab terhadap kebersihan kelas dan sebagainya.Â
Keterampilan hidup akan terus dilanjutkan dengan kompleksitas yang lebih besar pada tingkat berikutnya. Misalnya siswa belajar menyiapkan seragam sekolah sendiri dengan cara menyetrika baju, mengepang rambut dan seterusnya
Keterampilan hidup seperti apa yang akan dikembangkan oleh setiap sekolah tentu disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik atau masyarakatnya.Â
Keterampilan hidup peserta didik yang hidup dalam keluarga nelayan akan berbeda dengan kebutuhan keterampilan hidup peserta didik yang dibesarkan dalam keluarga pedagang.
Sedangkan untuk pendidikan karakter pada jenjang satuan pendidikan menengah fokus pada membangun arah hidup (establish life education).Â
Praktik pembelajaran seperti apa yang bisa mengembangkan arah hidup yang benar tentu saja sangat beragam dan bisa disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Misalnya pendidikan seksual bisa diberikan kepada peserta didik untuk membantu membangun arah yang benar.Â
Praktik memilah sampah bisa mengarahkan peserta didik untuk mempunyai arah hidup yang menghargai lingkungan tempat tinggal mereka dan seterusnya.Â
JIka kita akan mengembangkan pendidikan karakter kita harus mengembangkan keterampilan hidup peserta didik.
Ketika kita bicara mengenai etika sesungguhnya kita sedang bicara penghormatan terhadap diri sendiri. Suatu hari anak saya mengurus surat kehilangan di kantor kepolisian.Â
Anak saya menggunakan sandal (bukan sandal jepit). Di kantor polisi anak saya disuruh pulang karena tidak boleh masuk ruang kerja hanya tidak menggunakan sepatu.Â