Mohon tunggu...
Purwanto (Mas Pung)
Purwanto (Mas Pung) Mohon Tunggu... Guru - Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi | Sekolah Penggerak Angkatan 2 | Narasumber Berbagi Praktik Baik | Kepala Sekolah Inspiratif Tahun 2022 Kategori Kepala SMA | GTK Berprestasi dan Inspirasi dari Kemenag 2023 I Penyuluh Agama Katolik Non PNS Teladan Nasional ke-2 tahun 2021 I Writer | Pengajar K3S KAJ | IG: masguspung | Chanel YT: Purwanto (Mas Pung) | Linkedln: purwanto, M.Pd | Twitter: @masguspung | email: bimabela@yahoo I agustinusp134@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Teknik Kinerja dalam Asesmen Sumatif Asyik Bagi Perserta Didik

18 Mei 2023   21:20 Diperbarui: 19 Mei 2023   14:28 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar. Guru bersama peserta didik merumuskan rubrik asesmen dalam teknik kinerja (Sumber. Dok.pri)

Pada saat kita menentukan kriteria atau indikator pada setiap tahap pencapaian itulah, kita melibatkan peserta didik. Mereka tahu sejak awal apa saja yang harus dilakukan jika ingin memperoleh capaian tahap mahir.

Cara ini sangat menyenangkan peserta didik. Mereka sangat antusias melakukan proses dan berusaha memperoleh capaian tahap mahir. Tidak ada peserta didik yang menginginkan pencapaian rendah (baru berkembang). Semua siswa ingin mencapai minimal cakap.

Pelibatan peserta didik bukan hanya melaksanakan proses sesuai dengan tahap tetapi juga merancang indikator tahap pencapaian. Inilah yang menurut Paulo Freire disebut sebagai humanisasi, yaitu melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Menjadikan siswa sebagai subjek dalam pembelajaran. Mereka bisa mengukur diri mereka sendiri.

Ilustrasi gambar. Guru bersama peserta didik merumuskan rubrik asesmen dalam teknik kinerja (Sumber. Dok.pri)
Ilustrasi gambar. Guru bersama peserta didik merumuskan rubrik asesmen dalam teknik kinerja (Sumber. Dok.pri)

Beberapa Alasan Teknik Kinerja Digunakan Dalam Assmen

Banyak alasan kenapa penulis menggunakan teknik kinerja untuk asesmen

Teknik Kinerja Menilai Kualitas Proses 

Pendidikan bukan pertama-tama hasil melainkan proses pembentukan atau pengembangan. Orang mengatakan pendidikan adalah proses yang membuat seorang siswa dari tidak tahu menjadi tahu; dari kurang tahu menjadi tahu. Pencapaian berupa kompetensi dan karakter tidak dicapai sesaat setelah peserta didik menyelesaikan sebuah lingkup materi; melainkan setelah proses pembelajaran diselesaikan. Yang dimaksud dengan pembelajaran adalah aktivitas yang melibatkan koqnitif, afektif dan psikomotorik. Dan pelibatan itu dilakukan melali berbagai metode, pendekatan dan strategi.

Setelah pembelajaran itu diselesaikan, seorang guru akan melakukan asesmen untuk mengukur keterlaksanaan dan ketercapaian pembelajaran tersebut. Untuk mengukur keterlaksanaan dan ketercapaian pembelajaran tersebut seorang guru membutuhkan alat ukur. Nah alat ukur untuk asesmen itu sangat beragam, antara lain.

Selama ini kebanyakan guru menggunakan satu alat ukur yaitu tes tertulis. Tes tertulis ini menjadi alat ukur yang seolah-olah favorit karena paling banyak digunakan guru dari zaman ke zaman. Padahal tes ini telah menyebabkan siswa takut, dan nervous. Seorang siswa memberi kesaksian, "Saya mencontek karena saya takut hasilnya jelek"

Nah ungkapan ini mengindikasikan bahwa tes tertulis lebih banyak mengukur koqnitif, dan cenderung hafalan (Level 1). Teknik tes ini menyebabkan siswa takut dan tidak jarang belajar sampai larut malam, dan masih juga mencontek. Suasana saat tes tertulis, tegang. Siswa diawasi seperti seorang polisi mengawasi pengendara sepeda motor yang melanggar rambu-rambu lalu lintas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun