Hasil asesmen digunakan sebagai cermin refleksi pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki pembelajaran. Pembelajaran refleksi lebih berfokus pada proses dan keberagaman kemampuan peserta didik.
Guru menyadari setiap peserta didik punya karakteristik yang berbeda. Setiap siswa punya kemampuan yang berbeda-beda, karena itu tidak semua siswa mendapatkan materi ajar yang sama. Tidak setiap siswa diasesmen dengan cara yang sama.
Di dalam kurikulum merdeka, pembelajaran reflektif sebagai tindakan refleksi yang dilakukan oleh guru dan siswa. Â Terdapat berbagai model refleksi yang ditawarkan kepada guru. Salah satu model refleksi yaitu tangga refleksi.Â
Baca:Â Tangga Refleksi, Model Refleksi yang "Helpful" untuk Pengembangan Diri
Bagiamana Melakukan Pembelajaran Reflektif ?
Kemendibudiristek memberikan beberapa alat bantu bagi guru melaksanakan refleksi dalam setiap pembelajaran. Refleksi ini dilaksanakan setelah pembelajaran lingkup materi selesai.
Beberapa hal ini yang dilaksanakan dalam pembelajaran reflektif:
- Sejauh mana siswa sudah memahami materi pembelajaran. Di sini peserta didik diminta menuliskan poin-poin kompetensi yang sudah dipahami setelah pembelajaran selesai. Siswa tahu apa yang dia tahu
- Peserta didik diminta menuliskan poin-poin kompetensi/materi yang tidak dipahami. Di sini peserta didik tahu apa yang mereka tidak tahu. Ini keren loh. Karena banyak siswa pada saat selesai pembelajaran tidak ada yang bertanya karena mereka tidak tahu apa yang mereka tidak tahu.
- Peserta didik diminta menuliskan aktivitas/rencana apa yang akan mereka lakukan untuk mengatasi ketidaktahuan itu.
- Guru minta kepada peserta didik untuk memberi masukan pembelajaran seperti apa yang mereka sukai. Di sini guru bisa memperbaiki strategi atau model pengajaran.
- Praktik seperti ini harus menjadi gerakan semua guru sehingga ekosistem reflektif terbentuk di satuan pendidikan.
Apa Hubungan Pembelajaran Reflektif dengan Penguatan Karakter?
Pertama, di dalam pembelajaran reflektif, pendidik melaksanakan pembelajaran dengan kesadaran untuk menghidupi dimensi Profil Pelajar Pancasila.Â
Dimensi Profil Pelajar Pancasila mana yang dihidupi telah ditentukan oleh satuan pendidikan. Guru harus memahami dimensi dan turunannya agar proses pembelajaran dilaksanakan untuk menghidupi dimensi/elemen (nilai-nilai) yang ditentukan.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!