Kebijakan ekonomi yang tepat akan mengantarkan keberhasilan bagi suatu negara dan dapat dilihat
bagaimana ekonominya tumbuh. Berubahnya output nasional menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi.
Perubahan output nasional diukur dengan Produk Domestik Bruto (PDB) ataupun Produk Domestik Re-
gional Bruto (PDRB). Latumaerissa menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan proses kenaikan
output per kapita dalam jangka panjang. Dari definisi ini ada tiga hal yang perlu diperhatikan. Pertumbuhan
sebagai proses, berarti bahwa pertumbuhan ekonomi bukan gambaran perekonomian pada suatu saat. Per-
tumbuhan ekonomi berkaitan dengan output per kapita, berarti harus memperhatikan dua hal, yaitu output
total (GDP) dan jumlah penduduk. Karena output per kapita adalah output total dibagi dengan jumlah
penduduk. Aspek jangka panjang berarti bahwa kenaikan output per kapita harus dilihat dalam kurun waktu
yang lama, yaitu 10, 20 atau 50 tahun (Julius R. Latumaerissa, 2015, hal 23). Dengan kata lain, pertumbuhan
ekonomi adalah naiknya kapasitas jangka panjang suatu negara untuk memenuhi kebutuhan penduduk di
suatu negara.
Ada tiga komponen yang menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara, yaitu akumulasi modal,
pertumbuhan penduduk dan perkembangan teknologi. Akumulasi modal (capital accumululation) men-
cakup semua investasi baru dalam lahan, peralatan fisik dan sumber daya manusia melalui peningkatan
kesehatan, pendidikan dan keterampilan kerja. Pertumbuhan penduduk pada akhirnya akan menyebabkan
pertumbuhan angkatan kerja (labor force). Jumlah angkatan kerja yang lebih besar berarti tenaga kerja
produktif lebih banyak dan dengan jumlah penduduk yang besar akan memperbesar ukuran pasar dalam
negeri. Kemajuan teknologi (technological progress) berarti ada acara-cara baru dalam menyelesaikan tu-
gas atau kegiatan (Michael P.Todaro dan Stephen C.Smith, hal. 170).
Pembangunan ekonomi dilakukan untuk mencapai pertumbuhan, pemerataan, dan sustainabilitas.
Ketimpangan pendapatan, struktur ekonomi yang berubah, peningkatan lapangan kerja, kemudahan
mendapatkan kebutuhan masyarakat dan PDB di suatu negara merupakan indikator pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh beberapa hal, yakni Sumber Daya Alam (SDA), kuantitas dan
kualitas pendidikan masyarakat, teknologi, sosiologi dan pasar.
(4. Penelitian Terdahulu)
1. Audretsch dan Keilbach (2004) meneliti bagaimana hubungan antara peran kewirausahaan dengan per-
tumbuhan ekonomi yang dilihat dari produktivitas tenaga kerja di Jerman. Penelitian tersebut
menemukan bahwa kewirausahaan memiliki pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi berdasar-
kan produktivitas tenaga kerja.
2. Mueller (2006) meneliti bagaimana hubungan antara peran kewirausahaan dengan hubungan perguruan
tinggi-industri untuk memacu pertumbuhan ekonomi di Jerman. Hasil penelitian mengungkapkan
bahwa wilayah yang memiliki kegiatan kewirausahaan yang tinggi akan menunjukkan peningkatan
kinerja ekonomi berdasarkan dari produktivitas tenaga kerja.
3. Van stel, et al (2005) meneliti bagaimana hubungan antara kewirausahaan dengan pertumbuhan
ekonomi di 36 negara maju dan berkembang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil antara negara maju dan berkembang. Hal ini karena perbedaan human capital antar kedua negara
itu sehingga ada hubungan positif di negara maju dan hubungan negatif di negara berkembang.
4. Vazquez-Rozas, et al. (2010) meneliti bagaimana hubungan antara kewirausahaan dengan pertumbuhan
ekonomi di Spanyol dan Portugal. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa ada hubungan positif
antara kewirausahaan dengan pertumbuhan PDB di kedua negara ini.
5. Warren (2011) meneliti hubungan antara kewirausahaan dengan pertumbuhan ekonomi di Kenya. Hasil
penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara kewirausahaan dengan pertum-
buhan ekonomi di Kenya.
6. Ali Yassin Sheikh Ali (2012) melakukan penelitian tentang kontribusi kewirausahaan terhadap pertum-
buhan ekonomi di Somalia. Kajian ini menyatakan bahwa kewirausahaan meningkatkan tingkat penye-
rapan tenaga kerja, produktivitas dan perubahan standar hidup yang signifikan bagi pihak-pihak yang
terlibat aktivitas kewirausahaan.
(5. METODE)
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yaitu jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak
diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Pendekatan kualitatif mementingkan
makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti hal yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari (Boedi Abdullah dan Beni Ahmad Saebani, 2014, hal.75).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan (library research), yaitu se-
rangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta
mengolah bahan penelitian. (Mestika Zed, 2008. hal. 3) . Studi kepustakaan dipilih karena obyek penelitian,
yaitu peran kewirausahaan dalam memajukan perekonomian Indonesia, hanya bisa dijawab melalui
penelitian pustaka. Penelitian ini menggunakan data kualitatif yaitu data yang tidak dapat diukur dalam
skala numerik. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang berkaitan dengan objek penelitian
yang berasal dari buku, jurnal ilmiah, makalah seminar dan lain-lain.
Teknik atau alat pengumpulam data pada penelitian kualitatif yaitu wawancara, riset partisipatif,
pengamatan, studi pustaka dan sumber data yang berasal dari dokumen, koran, majalah, jurnal ilmiah dan
lain-lain . (Boedi Abdullah dan Beni Ahmad Saebani, 2014, hal.59). Langkah pengolahan data dilakukan
dengan cara mereduksi data, klasifikasi data, dan penyajian data. Analisis data dalam penelitian kualitatif
bersifat induktif dan berkelanjutan. Yang tujuan akhirnya menghasilkan pengertian, konsep dan pem-
bangunan suatu teori baru (Boedi Abdullah dan Beni Ahmad Saebani, 2014, hal.79).
(6. HASIL DAN PEMBAHASAN)