Mohon tunggu...
Bima Satria Putra
Bima Satria Putra Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Jurnalistik Fiskom UKSW. Pemimpin Redaksi LPM Lentera. Tertarik dengan kajian gerakan sosial, kebijakan publik dan sastra.

Selanjutnya

Tutup

Money

Di Pinggiran dan Dipinggirkan: Menciptakan Ruang Publik yang Adil untuk PKL

25 September 2015   20:35 Diperbarui: 26 September 2015   07:22 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ruang publik harus terbuka secara egaliter terhadap setiap kelompok dan golongan, termasuk PKL. Pelarangan dan penggusuran terhadap PKL menunjukan bahwa ruang publik kita selama ini tidak menyediakan tempat yang adil kepada PKL. Karena penyingkiran PKL dari ruang publik justru bukannya menyelesaikan masalah, tetapi malah menciptakan masalah jangka panjang yang baru.

 

Referensi

Alisjahbana. (2006). Marginalisasi Sektor Informal Perkotaan. Surabaya. ITS Press.

Becker, Kristina Flodman. The Informal Economy: Fact Finding Study. (2004). Retrieved from Department for Infrastructure and Economic Cooperation website : http://rru.worldbank.org/Documents/PapersLinks/Sida.pdf.

Manning, Chris, & Effendi Tadjuddin Noer (Eds). (1985). Urbanisasi, Pengangguran dan Sektor Informal Kota. Jakarta. Gramedia.

Squire, Lyn. (1982). Kebijaksanaan Kesempatan Kerja di Negeri-negeri Sedang Berkembang : Sebuah Survei Masalah-Masalah dan Bukti-Bukti. Jakarta. UI Press dan Pustaka Bradjaguna.

Yunus, Sabari Hadi. (2006). Problematika Kehidupan Kota dan Strategi Menuju Sustainable City. Balairung, Edisi 40 Tahun XX, 6-19.

Steven. (2013). Ali Mahsun Biomed : Tanpa Pkl Banyak Perusahaan Bakal Bangkrut. Diakses dari http://draliketuaumumapkli.blogspot.co.id/ pada Jumat, 25 September 2015.

[1] Wawancara dengan beberapa PKL pada 23-24 Agustus 2015 di Kota Salatiga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun