Mohon tunggu...
Zakiya Salsabila
Zakiya Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Nonton Drakor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sudah Sempurnakah Indonesia Menerapkan Sistem Demokrasi?

17 November 2022   00:52 Diperbarui: 17 November 2022   04:16 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap negara memiliki sistem atau bentuk pemerintahan tersendiri. Demokrasi merupakan salah satu sistem pemerintahan yang digunakan dan diterapkan oleh suatu negara, dan demokrasi adalah kekuatan rakyat atau suatu bentuk pemerintahan dengan rakyat sebagai pemegang teguh kedaulatannya. Indonesia sendiri menerapkan sistem pemerintahan ini. Tak hanya Indonesia, banyak negara  lain juga menerapkan sistem pemerintahan dengan sistem demokrasi.

Demokrasi merupakan sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Tetapi, pengertian demokrasi demikian tidak pernah ada dalam sejarah umat manusia, tidak pernah ada pemerintahan dijalankan secara langsung oleh semua rakyat dan tidak pernah ada pemerintahan sepenuhnya untuk semua rakyat (Dahl 1971; Coppedge dan Rinicke 1993).

Mengutip dari Wikipedia, Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana semua warga negaranya memiliki hak yang sama untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Sistem demokrasi mengizinkan warga negara ikut serta baik secara langsung atau tidak langsung (melalui perwakilan) dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.

Demokrasi secara etimologis berasal dari bahasa Yunani yaitu "Demos" dan "Kratos". Demos berarti rakyat atau khalayak, sedangkan Kratos/Cratein sendiri berarti pemerintahan. Berikut akan dijelaskan beberapa pengertian demokrasi menurut para ahli :

1.  Aristoteles

     Menurut Aristoteles Demokrasi adalah suatu negara suatu kebebasan, karena melalui kebebasanlah setiap warga negara bisa saling berbagi kekuasaan didalamnya.

2.  Hans Kelsen

     Menurut Hans Kelsen Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat. Bahwa yang melaksanakan kekuasaan negara ialah wakil-wakil rakyat yang telah terpilih. Dimana rakyat telah yakin, bahwa segala kehendak dan kepentingannya akan diperhatikan dalam melaksanakan kekuasaan negara.

3.  Mohammad Hatta

     Menurut Mohammad Hatta Demokrasi adalah merupakan sebuah pergeseran dan penggantian kedaulatan raja menjadi kedaulatan rakyat.

Terdapat salah satu ahli yang mengemukakan pendapat tentang peerkembangan demokrasi di Indonesia. Perkembangan demokrasi di Indonesia menurut Azyumardi Azra (2000: 130-141) perkembangan demokrasi di Indonesia dari segi waktu dapat dibagi dalam 4 periode yakni :

1.  Demokrasi Parlementer (Periode 1945-1959)

     Demokrasi pada masa parlementer ini mulai berlaku satu bulan setelah proklamasi kemerdekaan. Sistem ini kemudian diperkuat dalam UUDS 1950 (Undang-Undang Dasar Sementara). Sistem ini ternyata kurang cocok diterapkan di Indonesia, padahal di negara Asia lain sistem ini sangat cocok untuk diterapkan dan berjalan memuaskan. Hal ini dibuktikan dengan melemahnya persatuan bangsa.

2.  Demokrasi Terpimpin (Periode 1959-1965/Orde Lama)

     Dalam demokrasi terpimpin ini ditandai dengan tindakan-tindakan yang menyimpang atau menyeleweng dari Undang-undang Dasar. 

Ciri-ciri yang terdapat dalam demokrasi terpimpin ini adalah adanya dominasi dari Presiden sebagai pemimpin/kepala negara, terbatasnya peranan politik, berkembangnya pengaruh para komunis, serta meluasnya peranan ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) sebagai unsur politik.

3.  Demokrasi Pancasila (Periode 1965-1998/Orde Baru)

     Demokrasi Pancasila dalam orde baru hanya sebagai gagasan dan belum sampai pada tatanan penerapan. Karena dalam praktek pemerintahan dan kenegaraan, orde baru ini sangat tidak memberikan ruang bagi kehidupan berdemokrasi. Orde baru menurut M. Rusli Karim ini ditandai oleh ; dominannya peranan ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia), pembatasan fungsi dan peran partai politik, dan adanya campur tangan pemerintah.

4.  Reformasi (Periode 1998-sekarang)

     Era Reformasi ditandai dengan turunnya Prsiden Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998. Kemudian jabatan presiden diisi oleh wakil presiden yakni Prof. DR. Ir. Ing. B.J. Habibie. Turunnya Presiden Soharti disebabkan oleh tidak adanya lagi kepercayaan dari rakyat terhadap pemerintahan Orde Baru.

Berdasarkan hal diatas, pernahkah kalian berpikir kalau Indonesia ini sebenarnya tidak cocok dengan bentuk sistem negara demokrasi? Kenapa bisa seperti itu? Di bentuk negara yang demokrasi ini otomatis kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat. Pemerintah bukan lagi menjadi penguasa, namun lebih menjadi regulator dan pelayan rakyat.

Segala hal pasti ada kekurangan dan kelebihan, tentunya demokrasi juga. Kelebihan dari sistem demokrasi ini bisa menghindarkan negara dari pemerintahan yang dzolim dan kejam. Sedangkan untuk kekurangannya, sistem demokrasi ini ternyata juga rawan digunakan oleh kaum elit untuk memenangkan kepentingan politik mereka.

Dalam negara demokrasi, media massa jadi lebih bebas beredar dan sulit untuk dikendalikan pemerintah. Jika pemerintah terlalu represif (menekan, mengekang, menahan, atau menindas) maka tentu akan memicu penolakan masyarakat karna berlawanan dengan hakikat demokrasi itu sendiri.

Dari sini bisa menjadi celah maupun peluang bagi kaum elit dan kapitalis untuk mengendalikan opini publik. Kaum elit dan kapitalis tentu saja akan memiliki modal yang melimpah untuk membiayai sekaligus mengendalikan media massa.

Jadi untuk menjalankan sistem demokrasi ini memerlukan masyarakat yang cerdas dan memiliki kesadaran tinggi. Nah karena hal ini, muncul selentingan bahwa Indonesia itu sebenarnya tidak cocok menjadi negara demokrasi, karena masyarakat negara Indonesia sendiri masih sangat mudah sekali untuk digiring opininya.

Beberapa waktu ini, negara yang sedikit otoriter seperti Rusia, Vietnam, dan China justru lebih stabil sedangkan yang menerapkan sistem demokrasi secara keseluruhan seperti Indonesia dan Amerika Serikat justru lebih sering ribut soal politik. Bagaimana menurut kalian?

Lantas, apakah demokrasi ini sudah menjadi sistem yang sempurna? Kita sebagai bangsa harus meyakini serta memilih bahwa demokrasi jika dijalankan secara baik benar tepat dan bermartabat, pasti akan lebih baik dari sistem-sistem lainnya di dunia. 

Oleh karena itu, semangat reformasi dan demokrasi yang masih dan terus kita jalankan sampai hari ini tidak harus menjadi tujuan akhir, karena pada akhirnya kita ingin bangsa Indonesia menjadi bangsa yang semakin kuat, maju, dan mandiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun