Kedua, penggunakan teknologi secara bijak. Teknologi dapat menjadi alat yang sangat membantu, tapi juga dapat menjadi gangguan, jika tidak digunakan dengan bijak.
Strategi yang baik adalah memilih alat atau aplikasi yang benar-benar mendukung kebutuhan akademik.
Misalnya, untuk mencatat, mahasiswa bisa menggunakan aplikasi seperti Evernote atau Microsoft OneNote yang memungkinkan integrasi dengan berbagai perangkat.
Selain itu, penting untuk mengatur batasan dalam penggunaan teknologi, agar tidak terlalu banyak teralihkan.
Misalnya, gunakan mode "Do Not Disturb" di ponsel saat belajar, atau blokir sementara aplikasi media sosial dengan aplikasi seperti Freedom atau StayFocusd.
Ketiga, membagi tugas besar menjadi langkah-langkah kecil.
Tugas besar, sering kali, terasa menakutkan, jika dilihat secara keseluruhan. Salah satu strategi yang efektif adalah membagi tugas besar menjadi langkah-langkah kecil yang lebih mudah dikelola.
Misalnya, jika mahasiswa memiliki tugas membuat makalah, langkah-langkahnya bisa dimulai dari menentukan topik, mengumpulkan literatur, membuat kerangka, menulis draf, dan merevisi.
Pendekatan ini, tidak hanya membuat tugas terasa lebih ringan, tapi juga membantu mahasiswa mengelola waktu dengan lebih baik dan mengurangi risiko menunda-nunda.
Keempat, berkolaborasi dengan teman. Diskusi kelompok adalah cara yang efektif untuk belajar dan menyelesaikan tugas.
Dengan berdiskusi, mahasiswa dapat saling bertukar ide, memperluas perspektif, dan memahami materi yang sulit.