Aplikasi seperti Grammarly dapat membantu mahasiswa memperbaiki tata bahasa dan struktur tulisan, sementara ChatGPT mampu memberikan ide atau menjawab pertanyaan yang kompleks.
Namun, mahasiswa, juga perlu memahami batasan teknologi ini, agar tidak menjadi sepenuhnya bergantung dan tetap mengembangkan keterampilan analisis kritis.
Kedua, kemampuan adaptasi yang tinggi. Perubahan yang cepat di era modern menuntut mahasiswa untuk selalu siap beradaptasi.
Situasi pandemi, misalnya, telah memaksa perkuliahan beralih dari format tatap muka ke daring dalam waktu singkat.
Mahasiswa yang mampu menyesuaikan diri dengan cepat akan lebih siap untuk menghadapi tantangan serupa di masa depan.
Adaptasi tidak hanya mencakup perubahan teknologi, tapi juga metode pembelajaran.
Misalnya, banyak universitas sekarang mengadopsi pendekatan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), yang berbeda dari pendekatan tradisional berbasis teori.
Mahasiswa harus mampu mengelola proyek, bekerja dalam tim, dan menyelesaikan masalah nyata yang relevan dengan dunia kerja.
Ketiga, pengelolaan waktu dan tugas yang efektif. Mahasiswa di era modern, sering kali, dihadapkan pada berbagai tuntutan akademik, seperti tugas kelompok, proyek penelitian, dan magang, yang harus diselesaikan secara bersamaan.
Oleh karena itu, kemampuan mengelola waktu menjadi kebutuhan yang sangat penting.
Aplikasi seperti Notion, Trello, atau Google Calendar dapat membantu mahasiswa mengatur jadwal dan memprioritaskan tugas secara efisien.