Pertama, program alih profesi. Pemprov dapat mengadakan pelatihan keterampilan atau program kewirausahaan untuk para pemilik Delman.
Mereka dapat dibimbing untuk beralih ke profesi lain yang lebih relevan, seperti menjadi pengemudi transportasi online atau menjalankan usaha kecil.
Kedua, penggantian kendaraan. Ide mengganti kuda dengan sepeda motor bisa menjadi solusi jangka pendek yang efektif.
Pemilik Delman dapat diberikan sepeda motor melalui program hibah atau kredit ringan, sehingga mereka tetap memiliki sumber penghasilan yang berkelanjutan tanpa melibatkan eksploitasi hewan.
Ketiga, sanctuary untuk kuda. Kuda yang sebelumnya digunakan untuk menarik Delman harus dirawat dengan baik setelah mereka "pensiun."
Sanctuary atau tempat penampungan khusus dapat disediakan untuk memastikan kesejahteraan kuda di masa tua mereka.
Alternatif lainnya adalah memindahkan kuda ke kebun binatang atau lokasi lain yang menyediakan perawatan layak.
Keempat, transformasi Delman untuk wisata. Sebagai kompromi, Delman tetap dapat beroperasi dalam skala kecil di area tertentu yang difokuskan untuk wisata.
Operasionalnya harus diawasi dengan ketat, termasuk membatasi jam kerja kuda, memastikan kesehatan hewan, dan mengurangi beban kerja mereka.
Kesimpulan
Keberadaan Delman di Jakarta adalah topik yang kompleks, melibatkan tradisi, kesejahteraan hewan, dan dinamika sosial-ekonomi.