Banyak sekolah yang mengadakan kegiatan keagamaan seperti kajian Islam, buka puasa bersama, dan program tadarus Al-Qur'an.
Kegiatan ini tidak hanya memperkuat keimanan siswa Muslim, tapi juga mengajarkan nilai-nilai universal seperti toleransi, empati, dan solidaritas kepada seluruh siswa.
Selain itu, kegiatan keagamaan yang dilakukan di sekolah dapat menjadi contoh konkret dari konsep pendidikan berbasis karakter.
Siswa diajarkan untuk menjalani kehidupan yang seimbang antara tanggung jawab akademik dan spiritual, sebuah keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan mereka kelak.
Kedua, membentuk disiplin dan ketahanan fisik-mental.Â
Berpuasa sambil tetap menjalankan aktivitas belajar di sekolah mengajarkan siswa tentang arti kedisiplinan dan ketahanan diri.
Mereka belajar untuk mengatur waktu dengan baik, menyeimbangkan kebutuhan belajar dan ibadah, serta menjaga semangat meski sedang berpuasa.
Pengalaman ini tentu menjadi pelajaran berharga bagi siswa untuk menghadapi tantangan di masa depan.
Ketahanan fisik dan mental yang terbentuk selama Ramadhan dapat menjadi modal penting dalam menghadapi berbagai tekanan dalam kehidupan.
Ketiga, meningkatkan interaksi sosial dan kebersamaan.
Selama Ramadhan, suasana sekolah, biasanya, diwarnai dengan berbagai kegiatan yang melibatkan siswa dari berbagai latar belakang agama.