Meningkatkan Ekonomi Lokal
Coba bayangin kalau masyarakat kecil punya tanah sendiri. Misalnya, petani kecil yang selama ini cuma jadi buruh tani sekarang punya lahan untuk bercocok tanam. Mereka bisa menanam padi, sayuran, atau buah-buahan dan menjual hasilnya di pasar lokal. Apa yang terjadi? Â
Ekonomi lokal jadi lebih hidup! Uang yang mereka dapatkan dari hasil panen bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari, pendidikan anak-anak mereka, atau bahkan untuk memperbaiki rumah.
Tanah yang sebelumnya terlantar akhirnya bisa jadi produktif. Dampaknya bukan cuma buat petani itu sendiri, tapi juga buat masyarakat sekitar. Pasokan bahan makanan lokal meningkat, harga jadi lebih stabil, dan ketahanan pangan daerah pun ikut terjaga.
Memperbaiki Ketahanan Pangan
Ngomongin soal ketahanan pangan, ini jadi salah satu isu besar di Indonesia. Kita masih sering impor bahan pangan, padahal tanah kita luas banget!
Sayangnya, nggak semua lahan itu dimanfaatkan dengan baik. Banyak tanah subur yang cuma jadi lahan tidur alias nggak diapa-apain.
Dengan adanya Badan Bank Tanah, tanah-tanah yang terlantar ini bisa dialokasikan untuk pertanian. Masyarakat yang punya keahlian bertani tapi nggak punya lahan akhirnya bisa bekerja di tanah mereka sendiri.
Hasilnya? Kita nggak cuma ngurangin ketergantungan pada impor, tapi juga memastikan bahwa masyarakat punya akses ke makanan sehat dengan harga terjangkau.
Mengurangi Ketimpangan Sosial
Ketimpangan kepemilikan tanah di Indonesia itu nyata banget. Konsorsium Pembaharuan Agraria (KPA) mencatat penguasaan lahan saat ini semakin timpang, terutama terkait kekuatan modal dari korporasi besar.